Membenarkan Posisi

52 3 5
                                    

Author POV

Hujan petir menyambar pukul 3 pagi, kilau nya membuat Aca terkejut dan terbangun. Keringat dingin membasahi dahi nya karna rasa takut yang aneh.

Wajah nya pucat dan seketika menyalakan lampu besar untuk mengurangi rasa takutnya. Tapi suara itu semakin sering terdengar sampai tak dapat membuat nya tidur kembali.

Mata nya terlanjur terjaga untuk bisa tidur lagi dalam rasa takut. Tak henti menutup telinga dan memejamkan mata karena suara keras yang menyambar.

Aca pun lari menuju kamar mbok Minah dan memintanya untuk tidur di kamarnya karena perasaan takut Saat petir menyambar nyambar
Pukul 03.46

Aca masih tak bisa tidur nyenyak, tulang punggung nya terasa ngilu menyeluruh karna tidur yang tak nyenyak dengan keringat yang entah itu keringat dingin atau keringat kegerahan. Ac pun juga normal, lalu apa yang membuat nya merasa tak nyaman pagi buta itu.

Beranjak dari kasur dia pun menyalakan sebatang rokok dan binggung akan melakukan apa, ponsel nya pun tak ada tanda2 balasan oleh Bintang.

Seperti nya kalau Bintang tidak membalas apapun berarti dia sedang ada pasien urgent. Sejenak Aca melamun sambil menyemburkan asap rokok nya.

Tiba2 tersenyum dan memiliki ide untuk memasak, karena setelah pasien gawat dia akan sangat lapar sepengetahuan Aca...

" gue masakin aja lah biar bisa buat Bintang sarapan, kasian pasti dia lelah banget"

Aca kamu okey? Kamu ga tau kalau lelahnya bukan karna pasien gawat. Tapi karena perselingkuhan di ranjang mereka!

Pukul 4.15 pun Aca bergegas mandi dan segera berangkat Karna mengejar masakannya yang masih hangat. Karna dia tau Bintang paling suka makanan yang masih hangat.

Mbok Minah pun bangun dan merapikan dapur usai Aca memasak..

" mbok aku pergi dulu ya, maaf dapur masih berantakan biar cepet sampai soalnya Bintang..."

" paling suka makanan panas" mbok menyambung dengan senyum.

Aca pun berlalu dengan tersenyum tapi mbok Minah tiba2 mengingat kejadian yang membuat nya marah dengan Bintang. Wajah mbok tampak sebal dan tak enak hati.

4.30
Melajulah mobil Aca di tengah hujan petir lebat yang sudah berganti gerimis.

Aca tersenyum seakan merasa alam mendukung untuk mengantarnya melakukan sesuatu yang manis untuk orang yang di cintainya.

5.00

Sampai juga Aca di parkiran puskesmas, Ponsel Aca yang tadinya akan menelfon Bintang di urungkannya karena ingin membuat kejutan untuk Bintang.

" kalo gue temuin di dalam ganggu gak ya? Emmm kalo dia ternyata sibuk gue balik ke mobil aja deh."

Di bukanya tepak makan itu meyakinkan makanan nya harum dan hangat..lalu di tutup nya tak rapat agar tak berembun.

Segera turun dan berjalan menuju front office, tapi semua ruangan kosong. Seperti bingung dia berjalan ke ruangan sekitar dan benar saja para perawat itu sedang istirahat dan berkumpul di sana.

Mereka tmpak sangat lelah, apalagi Bintang pikir nya. Aca bertanya lalu suster yang biasa jaga rupanya tau bahwa Aca adalah teman dokter Bintang,

" iya mbak ada yang bisa di bantu?"

" dokter Bintang ada?"

" oo ada mbak di ruangannya dari sini keluar pintu ini lurus belok kanan di ujung pojok, atau mau saya panggilkan? Ini temen nya dokter yang biasa jemput kan?"

Judul standar - Bulan Yang Mencari BintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang