Aroma Yang Hanya Tersirat

248 13 2
                                    

Bulan pov

Ternyata mereka bersahabat seperti aku dan Anne. Mereka Nourma dan Aca.
Istirahat ini aku hanya berbincang dengan mereka berdua, obrolan normal buat ukuran orang baru kenal.


Kami hanya saling memperkenalkan diri kemudian bertanya alamat rumah, dan sepintas seperti tidak ada yang istimewa tentang pertemanan ini.

" Lan lo mau ke kantin ga? Apa nitip aja?" tanya Aca.

"E eem.aku nitip aja ya, boleh kan ca? Aku masih kikuk banget di sini.." jawab ku sangat terkejut

" hahaha..Bulan Bulan.. Ada ada aja..kikuk kenapa? Santai aja Lan kan ada gue...tapi kalo lo mw nitip aja ya udah gpp.." Aca bicaranya enteng bgt yaa

Tapi aku tau dia ga bermaksud apa apa. Dan yang paling buat aku terkejut adalah..

"Ga usah deh nor, biar gua sendirian aja ke kantinnya. lo disini aja temenin Bulan ya! kita ber dua ga boleh tinggalin Bulan sendiri oke? Kudu ada salah satu di antara kita yang tggal sama dia yaa?"

jawab Aca waktu Nourma menawarkan diri untuk mengantar ke kantin.

Wow sesuatu banget Aca ini, kenapa dia pengertian sekali ya. Apa memang benar ada orang sebaik dia? se peduli dia?

Nourma pun dengan segera menjawab,
" iya caa gua paham"  jawab nya dengan ringan juga.

" ya udah Lan lo mau nitip kue apa makanan? ups, Lan gua boleh bicara lo gue ga sih ama lo? Apa aku kamu aja?" tanya nya sedikit takut

" hihihi...ya boleh lah Ca, apa an sih kok nanya gt ..oh iya aku kue aja Ca jangan bnyak2 ya!" aku menjawab dengan penuh senyum.

Dan kami ber 3 tertawa lepas karna perbincangan loe gue tadi. Aku lalu memberikan selembar uang dan menitipkan ke Aca..

Tawa ku sudah tertoreh hari ini, tak henti Nourma menceritakan bnyak hal pada ku tentang sekolah ini. Nama nama guru nya, peraturan nya keunggulan nya dan segalanya tentang sekolah.

Ada yang ingin aku tanyakan sebenarnya hanya aku masih takut. Tentang Aca, tentang bagaimana seorang Aca itu. Bukan nya gimana, aku cuma takut berbuat kesalahan aja di depan Aca.

Karna gimana pun aku saat ini disini bergantung dengan Aca. Dia yang berhasil membuyarkan ketakutan ku tentang kehidupan baruku disini. Apa jadinya bila tidak ada teman seperti Aca dan Nourma.

Jam pelajaran pun selesai, waktunya aku pulang. Kalo boleh jujur aku dari tadi menahan diri duduk seharian di dalam kelas.

Aku malu mau keluar kelas, walaupun Nourma dan Aca tak segan berulang kali menawariku untuk duduk bersama mereka di depan kelas yang tersedia kursi untuk para siswa. Tapi aku selalu menolak karna aq masih enggan.

Pasti aku jadi pusat perhatian karna tongkat ku. Coba aja aku tak bertongkat begini. Tapi sudah cukup! aku tidak boleh mengeluh kalo bukan karna tongkat ini yang harus aku bawa karna kebuta an ku mungkin Tuhan tidak akan memberi kecerdasan di atas rata2 seperti sekarang.

Dan sekarang mau tidak mau aku harus beranjak meninggalkan kelas dan pulang. Belum sampai aku mengharap ada yang membantu, Aca sudah menata sedemikian rupa bersama Nourma untuk membantu ku.

Judul standar - Bulan Yang Mencari BintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang