Rasa Yang Mengalir

77 3 3
                                    

Bulan pov

2 hari setelah perban dibuka aku pulang juga ke rumah, aku nggak tahu apa yang harus aku ungkapkan untuk mengetahui isi hatiku saat ini. Apakah aku harus bahagia ataukah aku harus marah bahkan bersedih saat aku mengetahui sosok yang tak tampak seperti apa yang aku raba dulu.

Jari jemariku menyentuh dahi, hidung dan wajahnya walaupun aku tak dapat melihat saat itu. Aku bisa merasakan dan membayangkan bagaimana wajah seorang Bintang yang sebenarnya.

Entah ini namanya apa, aku sangat gelisah seperti tidak puas dengan apa yang akhirnya aku lihat. Bintang seakan menghilang sosoknya tak kutemui lagi seperti saat dulu pertama dia mendekatiku. Sedangkan Bintang yang ternyata di hadapanku adalah Bintang yang nyata.

Timbul dalam pertanyaan di otakku apakah mungkin seseorang yang sama akan berubah dalam satu waktu?

Yah tapi entahlah inilah bintang yang ternyata adalah kekasihku yang selama ini menemaniku, yang selama ini mencintaiku dan menjagaku hingga aku dapat melihat. Sungguh tidak adil kalau sampai aku harus berhenti mencintainya karena perasaanku yang tidak pasti ini, perasaanku yang tidak jelas dan mungkin perasaanku ini hanyalah keegoisanku saja.

Masih dalam pertanyaanku dalam lamunan, aku tampak melihat sesosok orang yang aku lihat dalam pandangan ku yang masih berkabut. Sosok tinggi yang berada di tengah pintu kamar rawat ku. Siapakah sosok itu sepertinya aku tahu sosok itu ? ataukah itu hanya khayalan ku saja sementara ketika mataku sudah mulai jernih aku tak menemukan siapapun di pintu.

Dan semuanya hanyalah orang-orang yang selama ini menemaniku dan merekalah orang-orang yang sayang padaku aku pun tak mau mengecewakan mereka. Sekarang aku sudah bisa melihat Aca yang sangat cantik, Norma yang juga cantik, dan Mama aku yang sangat cantik. Yang selama ini telah menjagaku dengan sepenuh hati sebagai anaknya yang memiliki kekurangan.

Bintang yang juga menjagaku dia sangat baik. Walaupun hatiku masih belum bisa dengan iklas menerima Bintang yang sebenarnya aku lihat saat ini.

Aku merasa ingin kembali saat aku berada di depan kamar operasi, aku seperti menemukan kembali sosok Bintang yang dulu. Perhatian uniknya yang selalu membuat ku tersenyum. Kata-katanya yang hangat, genggaman nya, dan belaian di dahiku yang selalu ia lakukan ketika aku berkeringat.

Dia adalah orang yang paling tahu bagaimana ketakutannya aku melalui keringat yang ada di dahiku. Kenapa aku sangat sesak ketika mengingat ini ? rasanya sakiit sekali. Oh Tuhan apakah ini memang benar-benar hanya khayalan ku saja dan perasaanku saja yang tidak menentu saat ini.

Apakah yang aku pikirkan ini akan malah merusak semua kebahagiaan yang telah hadir dengan mataku yang telah dapat melihat semuanya? kalau itu sampai terjadi aku sangat egois, yang pasti aku harus belajar dari Aca untuk bisa sedikit berkorban demi ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Apakah yang aku pikirkan ini akan malah merusak semua kebahagiaan yang telah hadir dengan mataku yang telah dapat melihat semuanya? kalau itu sampai terjadi aku sangat egois, yang pasti aku harus belajar dari Aca untuk bisa sedikit berkorban demi kebaikan banyak orang.

Judul standar - Bulan Yang Mencari BintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang