Filsafat

38 2 0
                                    

Author pov

Aca Telah sampai di Jogjakarta,
welcome Jogjaaaa!!!!?
triaknya keluar jendela sangat bahagia. Kakak nya hanya tertawa dan senang melihat kebahagiaannya yang bagaikan lepas dari sangkar emas.

Kak Ody sangat mengerti bagaimana selama ini dia sudah sangat tertekan saat hidup bersama mama.
Hidup dengan seorang diktator hingga papa nya sendiri takut untuk bertemu Aca dan Ody, lebih karna tidak ingin ribut dengan bu Dewi yang tidak pernah mau kalah dan salah.

Sampai juga mereka di sebuah perumahan sederhana yang segar dengan banyak tanaman hias, yang jelas tidak sekedar lebih kecil dari rumah aca selama ini di Jakarta, tapi Juga fasilitas yang tidak selengkap rumahnya di Jakarta.

Walaupun begitu Acha tampak sangat puas dan senang dengan rumah itu, walaupun tidak besar dan mewah tapi rumah itu cukup nyaman dan terlihat menyenangkan.

Samping kanan kiri pun juga sangat dekat dengan rumah warga yang lain, karena Ody berfikir agar Aca tetap aman nantinya dia sendirian. Dikarenakan Ody harus kembali ke Jakarta untuk meneruskan pekerjaannya.

Rumah itu pun rupanya sudah ditata sedemikian rupa oleh Ody agar ketika sampai mereka bisa langsung tidur dan baru menata kamar Aca esok harinya. Aca cukup kegerahan ketika pertama kali tidur di kamarnya, karena tidak ada AC dan hanya ada kipas angin sederhana yang telah disiapkan oleh Ody.

Sedikitpun Aca tidak mengeluh dia tetap menikmati dan segera dapat tidur dengan pulas di rumah itu.

ESok pagi nya dia menata kamar dengan sangat bahagia, dan Ody langsung di suruhnya memasangkan hiasan gantungan peninggalan Bintang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ESok pagi nya dia menata kamar dengan sangat bahagia, dan Ody langsung di suruhnya memasangkan hiasan gantungan peninggalan Bintang. Apapun yang ditata nantinya tapi yang utama adalah hiasan itu untuk Aca. Dan hari itu pun selesai dengan kamar yang sangat nyaman walaupun cukup kecil tidak semewah kamarnya dulu.

 Dan hari itu pun selesai dengan kamar yang sangat nyaman walaupun cukup kecil tidak semewah kamarnya dulu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" maaf ya dek kaka masih bisanya kontrakin kamu rumah sederhana dulu. Belum bisa kasih kemewahan seperti kamu hidup sama mama kemaren."

" kakak apaan sihhh ini tuh udah lebih dari cukup kak, rumah ini tu kecil tapi asri banget dan gue sukak. Hangat suasananya, ga usah mikir aneh2 kak. Kakak pikir aku nggak bisa hidup sederhana? Kakak nggak tahu aja kalau hidup aku sebenarnya sudah sederhana dari dulu, walaupun aku ikut mama dengan semua hartanya yang ga berarti buat aku!"

Judul standar - Bulan Yang Mencari BintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang