Aca pov
Rasanya gue seneng banget suasana pertemanan kami sangat menyenangkan, semua membaik berkat Surat dari Bintang yang menenangkan semuanya terutama Bulan.
Dia menepati janjinya, bahwa akan tetap menjaga gue dan melindungi gue sekalipun dia telah tiada. Semuanya telah dipersiapkan sebelum meninggal, padahal benar-benar enggak ada di benak gue bahwa nyawanya nggak akan selamat.
Sekolah pun berlanjut, dan semakin padat saja. Karena kami sudah mendekati ujian nasional, itu tandanya kami akan segera lulus. Semakin banyak pelajaran tambahan di pagi dan selesai pulang sekolah.
Padatnya jadwal itu lumayan menyita waktu dan tenaga gue, sehingga sejenak bisa melupakan kesedihan gue tentang Bintang. Ketika ingat dan ketika merindukannya, gue selalu memanggilnya di kamar gue dan Entah kenapa gantungan yang dipasangnya pun, selalu tertiup angin dan berbunyi. Tapi setidaknya itu cukup buat gue untuk tersenyum dan melepaskan rindu.
Bulan pun sangat berjasa dalam akhir akhir sekolah ini buat gue dan Norma. Karena banyak sekali ilmu-ilmu yang diajarkannya ke gue dan Nourma sehingga kami lebih mudah dalam mempelajari bahan untuk ujian.
Hidup tidak melulu tentang cinta, hidup juga tidak melulu tentang perasaan, patah hati, bahagia, sedih, senang, hanya karena cinta. Semakin gue ngerti apa arti cinta, semakin gue berpikir bahwa kehidupan berjalan sendiri dan cinta pun berjalan sendiri.
Sehingga gue harus bisa membedakan mana saat gue harus memikirkan perasaan gue yang sedang sakit, yang sedang kacau dan kehidupan gue yang harus terus berjalan. Dimana gue harus mencapai titik akhir sekolah dengan baik.
Walaupun tidak dipungkiri bahwa dengan cinta kehidupan kita akan jauh lebih sempurna, kerasnya kehidupan yang sangat kejam akan dapat dikalahkan dengan rasa cinta yang hadir dalam kehidupan itu sendiri.
Cinta dan perasaan yang hadir akan dapat menguatkan kehidupan kita ketika sedang tidak baik seperti yang gue alami sekarang karena ulah mama gue.
Author pov
Yaa.. Bu Dewi berulah lagi2 dengan mengusik ketenangan Aca yang baru saja di dapat. Minggu pagi itu bu Dewi memanggil Aca, di dudukannya dia dan rupanya akan berbicara serius.
Jantung Aca selalu berpacu tidak normal setiap bu Dewi memanggil nya seperti ini. Selama ini dia hanya mengiyakan dengan selalu berbohong untuk melakukan apapun yang di perintahkan mamanya, yang sudah seperti monster betina itu.
Dan bahasan kali ini adalah sekolah Aca.
" nak, sekolah mu sudah mau selesai kan?"
" iya ma, 2 bulan lagi ujian nasional dan lulus."
" baik, lalu perkembangan pengusaan materi kamu gimana??"
" lumayan ma, aku mampu sampai saat ini karna bantuan dari sahabat2 ku juga namanya Bulan ma, dia anak paling pintar di sekolah."
" Bulan? Bulan itu anak orang berada kan? Seperti Nourma?"
" emang kenapa sih ma? Kalo dia anak orang jualan ketoprak? aku ga boleh minta bantuannya?" jawab nya sambil tertawa sinis
" ya bukan gitu. Kalo Nourma itu papa nya kan teman mama di dewan, jadi mama tau lah pergaulannya. Mama takut kamu salah pergaulan kayak kaka kamu nak!"
" ma, kakak itu ga pernah salah pergaulan. Mama yang ga bisa terima pilihannya.!"
" terserah lah mama ga mau bertengkar lagi masalah yang sudah lama berlalu. Mama sekarang mau nanya, nanti kamu akan menerus kan kuliah di mana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Judul standar - Bulan Yang Mencari Bintang
RomanceSekian banyak orang baru yang hadir di hidup Bulan...ketika sebuah kenyataan yang tak sama...ketika tidak mampu melihat dan ketika melihat....ketika hanya mampu mendengar dan ketika dapat menatap....ketika cinta yang diharapkan dan ketika cinta tak...