So, ini bakal panjang banget,,, penjelasan yang mungkin perlu dipahami.
-----------------------------------
Alfred Hitchcock mengumpat lewat hubungan telepon.
"Haruskah aku tidak habis-habisnya memberikan kata pengantar bagi
laporan kalian?"
"Anda baca sajalah dulu laporan kami, Sir, " kata Bob dengan nada memohon. "Dalam kasus ini, Jupiter benar-benar cemerlang. Akan banyak yang bisa Anda pelajari dari situ."
Selama beberapa saat, sutradara kenamaan itu membisu. Tapi kebisuan
yang menimbulkan perasaan tidak enak.
"Apakah dengan begitu kau hendak mengatakan bahwa aku kalah cerdas dibandingkan dengan Jupiter Jones, Bob Andrews?" katanya kemudian. "Bukan begitu maksud saya tadi, Sir, " kata Bob cepat-cepat. "Saya yakin, Anda pasti bisa menjadi detektif yang hebat jika... eh, maksud saya..."
Mr. Hitchcock mengumpat lagi. Setelah diam sebentar, ia menyambung, "Baiklah, Bob Andrews! Datanglah ke kantorku dengan laporan kalian itu. Aku akan membacanya, dan juga akan menuliskan kata pendahuluan untuknya - tapi dengan satu persyaratan."
"Persyaratan yang bagaimana, Sir?" tanya Bob dengan perasaan was-was. "Jika nanti ternyata aku tidak berhasil menarik kesimpulan berdasarkan bukti-bukti yang dikumpulkan Jupiter sialan itu! Jika ada satu kesimpulan
saja tidak bisa kuambil, barulah aku mau menuliskan kata pengantar
untuk kalian!"
Bob meneguk ludah, mendengar persyaratan itu. Tapi kemudian ia berkata, "Baiklah, Sir!"
"Kalau begitu, kalian datang saja besok!"
* * *
Keesokan harinya Bob, Pete, dan Jupiter muncul di kantor sutradara kenamaan itu. Mr. Hitchcock menghadapi berkas laporan mereka. Setelah beberapa lama membaca, ia mendongak. Ditatapnya ketiga remaja itu sambil tersenyum.
"Jadi De Groot yang bertingkah laku kasar itu ternyata detektif, sedang Mr. Marechal yang selalu necis, dan Tuan Putri yang anggun, sebenarnya penjahat! - Ah, betapa gampangnya jika dengan melihat penampilan saja kita sudah bisa tahu apa sebenarnya mereka! - Sudah tertangkapkah Mr.
Marechal sementara ini?"
"Sudah, Sir, " kata Pete, "dan sekarang ia dan Tuan Putri saling beber- membeberkan kesalahan! Ternyata selama bertahun-tahun mereka mengeruk untung dengan cara melanggar hukum, yaitu dengan menjual lukisan-lukisan palsu buatan Joshua pada pembeli yang awam di bidang
seni lukis di Eropa. Setahun yang lalu mereka tertangkap, lalu dijatuhi
hukuman ringan. Sedang mendiang Joshua berhasil meloloskan diri. Ia minggat ke Amerika dengan membawa lukisan palsu ciptaannya yang terakhir. Jadi -"
"Stop!" kata Mr. Hitchcock dengan tiba-tiba. "Sekarang akan kupaparkan kesimpulan-kesimpulanku. Karena sedang mendekam di penjara, Marechal dan Tuan Putri tidak bisa bereaksi atas surat Profesor Carswell yang memberitahukan bahwa Joshua meninggal dunia. Itu baru bisa mereka lakukan, setelah dibebaskan kembali. Marechal dibebaskan satu minggu lebih dulu daripada Tuan Putri. Ia langsung berangkat ke Amerika dan menuju ke mari. Ia berniat jahat, hendak mendului Tuan Putri mengambil lukisan palsu itu untuk dimilikinya sendiri. Tapi Marechal tidak berhasil menemukannya. Kakinya cedera karena terperosok ke dalam parit di ngarai. Karenanya ia kemudian kembali ke Eropa, menunggu sampai kakinya sudah pulih lagi - dan sekaligus menjemput Tuan Putri."
"Memang begitulah kesimpulan saya," kata Jupiter membenarkan.
"De Groot, begitu mendengar kabar bahwa Joshua meninggal dunia, buru- buru menyusul mereka berdua kemari. Ketika menyadari bahwa Marechal menunjukkan minat pada Skinny Norris, ia lantas menarik kesimpulan
KAMU SEDANG MEMBACA
(18) TRIO DETEKTIF : MISTERI RUMAH YANG MENGKERUT
Bilim Kurgusaat kau berbalik kau tak menemukan rumah itu lagi, serius apa ada rumah seperti itu???? Text by William Arden alih bahasa oleh Agus Setiadi penerbit oleh PT. Gramedia Pustaka Utama Februari 2001 edit and convert oleh inzomnia foto by goodreads and...