Mingyu berakhir di kamar Wonwoo setelah tadi ia secara paksa di tarik Wonwoo untuk membeli berbagai jenis alkohol dan membawanya ke rumah. Mengindahkan pertanyaan Mingyu tentang kedua orang tuanya dan hanya di jawab sebuah jawaban yang Mingyu mengerti bahwa kedua orang tua Wonwoo sedang melakukan perjalanan bisnis ke Vietnam.
Kini Wonwoo tak henti-hentinya menegak alkohol tersebut tanpa menghiraukan bagaimana ekspresi Mingyu yang menatapnya sendu. Wajah Wonwoo sudah memerah, entah berapa botol sudah ia habiskan, mengingat toleransinya akan alkohol juga lumayan tinggi. Berbeda dengan Mingyu yang masih setia memegang satu botol alkohol, kepalanya sudah terasa pening, padahal belum separuh ia minum.
Mingyu memang berniat tak mau banyak minum alkohol selain untuk kesehatannya, ia juga tak mau kejadian tempo tiga bulan lalu terjadi lagi saat Wonwoo putus dengan mantanya, ~namun dengan mudahnya ia menjalin hubungan dengan Nayeon sebulan setelah itu.
Waktu itu, Wonwoo merengek persis yang ia lakukan tadi di depan Mingyu, ia meminta Mingyu menemaninya dan keduanya larut dalam pengaruh alkohol hingga Wonwoo memulai adegan panas itu. Mingyu tak dapat mengelak tentu saja, hatinya juga ingin. Namun setelah siang buta ia bangun dengan Wonwoo tak di sampingnya, ia sakit hati, terlebih lagi ketika ia menghubungi Wonwoo dan Wonwoo berucap bahwa itu adalah kesalahan alkohol, dan menyuruh Mingyu tak beranggapan bahwa Wonwoo seorang gay sepertinya.
Mingyu sakit tentu saja, ia menyayat kembali pergelangan tangannya yang di hentikan oleh ibunya saat memasuki kamar Mingyu. Mingyu tak bercerita, ia bilang ia hanya ingin. Hingga saat ini ia kadang masih menyayatnya, kenapa? Kalimat Wonwoo yang menuruhnya mati masih terngiang meski mereka sudah berbaikan dan kembali menjadi sepasang sahabat seperti sedia kala.
Malam ini terjadi lagi, Wonwoo merengek pada Mingyu karena ia diselingkuhi oleh Nayeon. Di sela-sela isakan Wonwoo karena alkohol, ia menceritakan bagaimana kejadiannya.
"Tadi siang.. Aku memberitahumu bahwa aku akan berkencan dengannya besok. Tapi... Tapi tadi sore aku melihatnya sedang bercumbu dengan Daniel di pojok perpustakaan." Wonwoo meneguk lagi alkohol yang ada di dalam botol yang ia pegang, matanya terbuka-tertutup, wajahnya memerah padam, dengan tubuh yang sudah lunglai meskipun ia terduduk di lantai kamarnya dan bersandar pada ranjangnya.
Mingyu hanya mendengarkan, ia tak mau berkomentar. Jika mendengarkan saja sudah sesakit ini apalagi nanti ia berkomentar dan kemudian di sanggah oleh si berengsek Wonwoo. Ia tak mau, meskipun sudah biasa tersakiti, ia tak ingin merasakannya setiap hari. Kini ia lelah, Mingyu kemudian beranjak, ia meraih tubuh Wonwoo dan mendudukkannya di kasur tersebut.
"Istirahatlah hyung, aku pulang." Ucap Mingyu namun tangannya diraih terlebih dahulu oleh Wonwoo sebelum ia benar-benar berjalan. Ia kembali pada Wonwoo menatapnya. Wonwoo kemudian menarik Mingyu dan membuat Mingyu terduduk di sampingnya.
Wonwoo mendengus, "Aku memintamu untuk.. Menemaniku." Wonwoo kemudian mendekatkan dirinya, berusaha menempelkan bibir tipisnya pada Mingyu yang langsung Mingyu dorong tubuh yang lebih kecil darinya.
"Tidak, aku tidak ingin kejadian seperti tiga bulan lalu kembali terulang." Balas Mingyu, tak memberinya celah, Wonwoo dengan tenaganya yang tersisa menarik tengkuk Mingyu, menempelkan kedua bibir mereka. Bibir tipisnya melumat paksa bibir plum Mingyu. Tak memberikan Mingyu celah sedikitpun untuk menolaknya.
Semakin mendekat, Wonwoo menahan tubuh Mingyu dan duduk di atas mangkuannya. Berusaha melepas, namun Mingyu urungkan ketika Wonwoo mengginggit bibir bawahnya, desir darahnya keluar dari bibir Mingyu yang langsung dijilat dan dilumat lagi oleh Wonwoo. Memangnya siapa yang dominan di sini?
Cengkraman Wonwoo pada tengkuk Mingyu semakin kuat, membuat pagutan panas itu semakin panas hingga membuat Mingyu sedikit terbuai ketika Wonwoo mulai memasuki mulutnya, mencari lidah Mingyu yang tak kemana-mana. Wonwoo bodoh, ia tak melihat bagaimana ekspresi Mingyu sekarang yang meneteskan air matanya dan bagaimana ekspresi Mingyu ketika Wonwoo menggigiti lidah Mingyu. Wonwoo hanya terlalu fokus pada ciuman itu.
"Ambil alih tubuhku sekarang, aku tak ingin melakukannya lagi." Mingyu bergeming di kepalanya, sebelum akhirnya sebuah balasan ia dengar.
"Kita harus menikmatinya bersama bukan?" Balasan itu membuat Mingyu benci pada dirinya sendiri. Tubuhnya di ambil alih, namun tidak dengan pikirannya. Kedua lengannya dengan segera memeluk pinggang Wonwoo yang ada di pangkuannya, mendekatkannya dan membuat couman tersebut semakin dalam hingga keduanya kekurangan oksigen.
"Bukan ini yang aku mau." Mingyu bergeming lagi ketika ia melihat Wonwoo yang tengah membuka kancing kemejanya satu persatu. Ia tak dapat mengendalikan tubuhnya yang kini dikendalikan oleh sisi dirinya yang lain.
"Tenang saja, ikuti alurnya bodoh, kau tahu aku menyukai seks dengan orang ini kan?" Mingyu semakin marah, meskipun tertanam di dalam otaknya juga hatinya.
"Itulah mengapa aku tak mau melakukannya." Mingyu menangis, tubuhnya dengan indah diekspos oleh Wonwoo ketika sudah melepas kemeja yang ia pakai dari kampus tadi.
"Aku tidak peduli, kau selalu mengucapkan itu. Toh juga dalam hatimu kau menginginkannya." Gemingan itu kembali pada otak Mingyu dan atas kendalinya, ia mendekap Wonwoo dan menciumi lehernya, membuat Wonwoo mengerang nikmat atas perlakuan orang yang ia anggap sahabat itu. Genggamannya berpindah pada pundak Mingyu mencengkramnya kuat ketika Mingyu menyesap bagian lehernya dan meninggalkan bekas di sana. Ia mendongak nikmat.
Mingyu kemudian menjatuhkan tubuh Wonwoo dan mengungkungnya. Ia bisa melihat bagaimana wajah Wonwoo yang sngat terlihat seksi meskipun matanya sedikit terhalang oleh air matanya yang tak sepenuhnya sudah menghilang. Ia bisa melihat bagaimana Wonwoo menggodanya ketika ia menggigit bibir bawahnya dan menarik tubuh Mingyu untuk menindihnya. Menautkan kedua bibir itu kembali dengan lumatan yang lebih panas hingga saliva mereka yang bercampur menggemakan bunyi decakan kecil di antara ruangan tersebut.
Tangan Mingyu ia bawa masuk ke dalam sweater yang di pakai Wonwoo, merabanya juga sedikit memberi cubitan singkat di antaranya. Kemudian meremas dada dari pemuda yang kini sudah kalang kabut akan nikmat itu. Mendesah ketika ciuman tersebut terlepas dan pilinan Mingyu semakin kuat. Nafasnya terengah nikmat dan Mingyu bisa mendengarnya dengan jelas. Membuat gairahnya juga naik, panas, itu yang di rasakan tubuhnya. Tangannya kini dengan brutal melepas sweater Wonwoo dan kaos putih di dalamnya. Mengekspos tubuh bagian atas Wonwoo yang langsung Mingyu terjang pada dadanya dan menyesap lapar puting Wonwoo.
"Eunghh.." Desahan itu kembali terdengar, namun kini dengan Wonwoo yang mendongak karena kenikmatan yang Mingyu berikan, ia meremas kuat rambut belakang Mingyu, mendorong kepalanya untuk memperdalam sesapan itu. Wonwoo mesum, suka sekali jika harus melakukan seks, apalagi jika ia yang menerima bukan yang memberikan seperti biasa.
Birahinya memang secara signifikan naik sejak seks pertamanya dengan laki-laki yaitu sahabatnya sendiri. Ternyata sensasi itu lebih menaikkan gairahnya dari pada ia melakukan seks dengan Nayeon. Yang Wonwoo ingat jelas bahwa seks dengan Nayeon ia lampiaskan karena tidak mau dirinya menanggung malu pada Mingyu untuk melakukan seks lagi. Dan malam ini adalah kesempatannya.
Untuk kali kedua, kesalahan yang sama Mingyu ulangi. Entah apa yang akan diucapkan Wonwoo esok pagi, entah akan menendangnya, mengusirnya, memukulnya atau malah mengatakan bahwa itu kesalahan alkohol dan meminta Mingyu untuk tidak beranggapan bahwa Wonwoo itu gay.
Mingyu tak tahu, dan selama mereka melakukan seks semalaman suntuk itu, Mingyu berkecamuk dengan sisi dirinya yang lain, meminta untuk menyudahinya dan tentu saja di tolak mentah-mentah. Karena sisi lain dari Mingyu menyukai bagaimana Wonwoo mengerang, mendesah, meremas rambutnya, meremas seprei di bawahnya, menggigit bibir bawahnya, meminta Mingyu untuk mempercepat tempo, dan paling penting, sisi lain dari Mingyu itu sangat menyukai ketika ia orgasme di dalam tubuh Wonwoo dan bisa melihat bagaimana erotisnya ekspresi Wonwoo ketika Wonwoo orgasme. Seksi dan menggoda. Ah, satu lagi, ia sangat menyukai bagaimana cara Wonwoo melakukan handjob atau blowjob.
KAMU SEDANG MEMBACA
Violet
FanfictionMINWON • FIVE CHAPTERED Berisi kumpulan five chaptered dari Kim Mingyu dan Wonwoo yang kebanyakan penuh dengan kegemasan dari minwon/wonmin. start : april 2021 finish : august 2021 BL 1821 • Kim Mingyu || Jeon Wonwoo ©Violet1056