Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pintu lift tertutup, Wonwoo memandangi Mingyu yang berdiri di depannya. Ia menelan ludahnya. "..uh, hyungnim, sebenarnya kita mau ke mana?" Tanya Wonwoo.
Ia menoleh ke belakang. "Aku memberitahumu, bahwa kau harus tahu bagaimana menjijikkannya dunia gang." Ia berbalik untuk menatap lurus ke depan. "Kau tahu, anggota kongres kita, Kang Taesong akan terpilih kembali. Tapi seorang bajingan dari partai lain, Jang Seokjoon, menganggu kita." Wonwoo sedikit membulatkan kedua matanya ketika nama penolongnya di sebutkan. "Jadi aku menyiapkan hadiah untuknya, sebuah buku besar yang berisi data korupsi bajingan itu..."
How dare you Kim Mingyu!
"Jika itu terekspos ke publik, bajingan itu akan bunuh diri sepertinya."
What the fuck do you know about that man! Pintu lift terbuka. Apapun yang terjadi, aku harus mendapatkan buku besar itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Wonwoo duduk di sebelah Mingyu, sedangkan di depan mereka terdapat dua orang yang memiliki buku besar itu. "Ini uang yang sudah aku janjikan." Ucap Mingyu sembari membuka tas yang ia bawa.
"Aku tidak perlu menghitungnya, kau selalu bersih dalam melakukan transaksi." Balas orang bernama Lee Jihoon itu.
"Saat artikelnya di sebarkan, aku yakin anggota kongres akan membayar lebih." Mingyu berucap, ia membenarkan duduknya. "Dan buku besarnya?" Tanyanya.
"Aku sedang akan mengambilnya." Jihoon mengulurkan sebuah amplop dokumen. "Ini, ambillah."
Wonwoo menatap dokumen yang kini berada di tangan Mingyu. Dokumen itu, berisi tentang korupsi para anggota kongres yang tuan katakan padaku.
Mingyu mengecek dokumen tersebut dan mengembalikannya. Ia kemudian menoleh ke arah Wonwoo yang menunduk. "Wonwoo." Panggilnya dan Wonwoo menoleh. "Jaga dokumen ini dengan baik." Ucap Mingyu sembari memberikan dokumen tersebut.
