"Tidak Mingyu, jangan.. Hahahaha.." Suara tawa Wonwoo menggelegar di apartemennya, ia tengah menghindar atas kejaran Mingyu yang tengah mengerjainya untuk menggelitiki tubuhnya. "Jangan, geli Mingyu!" ia kembali tertawa ketika tubuhnya sudah diraih kekasihnya, Mingyu kembali menggelitiki pinggang Wonwoo hingga empunya menyerah.
Ia kemudian menarik tubuh itu dan didekapnya kuat. Mengecup bibir Wonwoo yang begitu kelelahan karena ia berlarian memutari ruang tamu untuk menghindari kejaran Mingyu. Wonwoo kemudian memeluk tubuh Mingyu, menenggelamkan wajahnya di ceruk leher sang kekasih. "aku lapar." ucapnya lalu mendongak.
"Mau makan ramyeon?" tanya Mingyu dan ia mendapat anggukan dari Wonwoo. Mingyu tersenyum, ia mengecup bibir kekasihnya lagi lalu melepas pelukan tersebut, dan berjalan ke arah dapur di seberang ruang tamu tersebut.
Ia membuka lemari dan mengeluarkan dua bukus ramyoen, memanaskan air, memotong daun bawang, memecahkan dua telur sebelum akhirnya di masukkan ke ramyeon yang sudah hampir siap itu.
Mingyu diperhatikan, ia sangat tahu. Ia tersenyum sembari mengaduk ramyeon tersebut. Mematikan kompor lalu menaruhnya di atas meja dapur. Ia mengambil dua mangkok dan dua pasang sumpit memberikannya pada Wonwoo. Ia lalu mengambil dua gelas air putih dan duduk berseberangan dengan Wonwoo.
Keduanya mulai menyantap ramyeon tersebut, hingga benar-benar habis dari panci berwarna emas itu. Setelah membersihkannya, keduanya terduduk di sofa ruang tamu dengan televisi menyala, Mingyu merebahkan dirinya dengan kepalanya yang berada di atas paha Wonwoo. Tangannya sibuk meraih wajah Wonwoo yang tengah fokus ke layar televisi. "Cium aku."
Wonwoo menunduk, ia menatap Mingyu dengan tersenyum, lalu mencium bibir itu dalam, hingga menjadi sebuah lumatan basah. Ketika ciuman tersebut terlepas, Mingyu bangkit dan langsung mendorong tubuh kekasihnya, ia menindih tubuh tersebut dan kembali mencium bibir tipis itu, kali ini lebih menuntut.
Dan setelah itu, kalian bisa membayangkan apa yang terjadi, Mingyu kembali menghujam lubang Wonwoo di malam itu. Padahal hubungan keduanya sudah berjalan tiga tahun, tapi mereka masih saja menyukai kedua tubuh mereka yang saling menempel.
*
Mingyu terduduk di sisi tempat tidurnya, sudah satu minggu tapi ia masih belum bisa menerimanya. Ia melihat keadaan kamarnya yang begitu berantakan, bahkan sangat. Tahu sendiri, Mingyu bukanlah orang yang tidak memedulikan keadaan, apalagi kamarnya. Ia adalah orang yang selalu merapikan dan membersihkan apa pun itu, entah di rumahnya atau di apartemen Wonwoo. Tapi kini, kamar itu menunjukkan bagaimana buruknya keadaan hatinya yang seperti kapal pecah.
Ia menghela napasnya, melihat kekacauan kamarnya tidak akan membuatnya lebih tenang. Ia bangkit dan mulai mengambil pakaian yang berserakan di lantai, kursi, meja, tempat tidur, dan tempat lainnya. Menaruhnya di keranjang cucian.
Ia keluar dan masuk kembali membawa vacum cleaner dan memulai membersihkan kekacauan tersebut. Ketika ia sudah selesai ia mengembalikan vacum cleaner ke tempatnya semula. Ia menuruni tangga dan menuju ke lantai pertama rumahnya. Mendapati ibunya yang tengah duduk di ruang keluarga sembari membaca buku.
Melihat kehadiran anaknya, wanita paruh baya itu menoleh. "Sudah lebih baik?" tanyanya dan Mingyu tak merespons. Ia teerduduk di samping ibunya, memeluk tubuh wanita paruh baya itu dan kembali menangis. "Sudahlah, kau harus menerimanya sayang, Wonwoo tak lagi mencintaimu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Violet
FanfictionMINWON • FIVE CHAPTERED Berisi kumpulan five chaptered dari Kim Mingyu dan Wonwoo yang kebanyakan penuh dengan kegemasan dari minwon/wonmin. start : april 2021 finish : august 2021 BL 1821 • Kim Mingyu || Jeon Wonwoo ©Violet1056