#8a - bitten by moonlight (meanie version)

1.6K 62 0
                                    

Wonwoo tertawa terbahak-bahak karena candaan salah satu pelayannya yang bernama Soonyoung, ia menghampiri Soonyoung lalu memukul kepalanya yang membuat Soonyoung mengaduh kesakitan.

Wonwoo tersenyum. "Berhentilah membuatku sakit perut, lebih baik carikan aku darah sekarang." Ucap Wonwoo kemudian.

Soonyoung mengangguk pelan untuk menanggapi lalu memasuki istana tersebut. Wonwoo terduduk di sebuah kursi sembari menatap langit yang begitu biru dan cerah. Matanya memicing ketika ia merasa ada orang yang sedang mengintainya dari hutan sebelah istananya.

Wonwoo tersenyum simpul lalu bangkit, memasuki istananya dengan melewati para pelayannya dan vampire lain yang sedang berlalu lalang. Ia memasuki sebuah ruangan besar, beranjak duduk di kursi kebesarannya.

Wonwoo menatap keluar jendela, indera penglihatannya masih mencari siapa yang memantaunya hingga kini. Hingga ia diinterupsi dengan kedatangan Soonyoung, membawa sebotol darah dan gelas wine.

Soonyoung mendekat dan menuangkan darah tersebut di gelas Wine. Wonwoo meraihnya dan meneguknya. "Soonyoung-ah, apakah kau membersihkan istana dengan bersih?" Tanya Wonwoo sembari menggerakkan tangannya yang memegang gelas wine tersebut.

Soonyoung mengangguk mantap. "Tentu saja tuan, sangat bersih." Jawabnya percaya diri.

"Lalu kenapa ada tikus di sini?" Tanya Wonwoo sembari mengangkat sebelah alisnya.

"Ha? Apa maksu—"

Pyarr..

"Speak of the devil." Ucap Wonwoo lalu berdiri dari duduknya. Menegak habis wine yang ada di gelasnya dan melempar gelas tersebut.

"Tuan Wonwoo! Kenapa kau melemparnya?!" Tanya Soonyoung dengan marah. Tapi Wonwoo masih setia memandangi pria berpakaian serba hitam yang berdiri tak jauh darinya. "Dia manusia! Aku tidak mau ikut campur." Soonyoung kemudian berjalan untuk keluar ruangan tersebut, membuka pintu lalu berbalik lagi. "Tuan Wonwoo, jangan rusak barang yang lain!" Serunya lalu menutup pintu dengan keras.

Wonwoo tersenyum simpul, ia berjalan mendekati manusia yang berdiri dengan mengarahkan pedang di kedua tangannya. "Siapa yang menyuruhmu? Apa para manusia itu menyuruhmu untuk membunuhku?" Tanya Wonwoo tapi manusia itu hanya terdiam dengan tatapan yang tajam. "Ey, itu tidak akan mudah." Ucapnya kemudian.

Manusia itu mendekat dan mulai menyerah Wonwoo yang terus mencoba menghindar. Ia terus menggerakkan pedangnya hingga pedang itu mengenai pinggang Wonwoo dan darah vampirnya keluar dari tubuhnya begitu saja.

Wonwoo tertegun ketika melihat darahnya yang keluar dengan mudah. "Kau punya kekuatan gelap? Apa kau seorang boneka?" Tanyanya tapi manusia itu tak menjawab. Hanya terdiam sembari mengatur napasnya yang terengah karena kelelahan.

Wonwoo mengangguk pelan, mengeluarkan kekuatannya dan mengarahkan darahnya yang berceceran di lantai tersebut dan digunakan untuk mengikat tubuh manusia itu. Ia menggeram, juga menggunakan kekuatan gelapnya untuk melepas darah yang mengingat tubuhnya dan membuat Wonwoo terpental.

Wonwoo membulatkan kedua matanya lalu bangkit sembari tersenyum. "Kau lumayan juga." Ucapnya kemudian.

Ia melesatkan tubuhnya dan membuat manusia itu jatuh begitu saja dengan keras di lantai marmer istana. Ia meraih leher manusia tersebut dan keduanya saling bertatapan. Wonwoo tersenyum, mengarahkan tangannya di atas dahi manusia tersebut. "Aku akan melepas kekuatan gelapmu. Kita lihat, kau akan bertahan atau mati." Lalu mengeluarkan kekuatannya untuk melepas kekuatan gelap manusia yang kini berteriak kesakitan.

VioletTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang