Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hujan deras mengguyur jalanan yang tak bisa dibilang sepi. Gedung-gedung tinggi dan orang-orang menghiraukan hujan tersebut. Tak lain halnya dengan Jeon Wonwoo, yang kini berdiri bersandar pada sebuah tembok sebuah bangunan. Merogoh saku celananya yang berdering dan mengangkat telepon tersebut.
"Kau sudah sampai?" Tanya seseorang yang menelepon Wonwoo.
"Iya tuan. Saya di depan Pusat Perjudian Seorim." Jawab Wonwoo, menarik penutup kepalanya dan sedikit melirik pintu masuk gedung tersebut.
"Seperti apa yang aku katakan tadi, jangan mengabariku langsung jika kau sukses melakukan pekerjaan ini." Ucap pria paruh baya tersebut, Jang Seokjoon. "Bajingan itu, Moon Junhui, kegagalannya dalam menyusup sebenarnya peluang bagus bagi kita." Tambahnya.
"Bukankah mereka sudah tahu jika Junhui hyung adalah member dari white tiger?"
"Jangan pedulikan. Bersyukur karena itu, jadi tidak ada orang yang mencurigaimu." Ada sedikit jeda, sebelum akhirnya Jang Seokjoon melanjutkan kalimatnya. "Wonwoo, kau tahu aku percaya padamu kan? Kim Mingyu, pemimpin Viper adalah orang yang mengerikan dan teliti. Itu sebabnya aku yang memintamu untuk melakukan pekerjaan ini daripada Kwon Soonyoung."
Tetesan air hujan mengenai wajah Wonwoo, ia menelan ludahnya. "...terima kasih. Saya akan melaksanakan pekerjaan ini dengan baik dan kembali membawa kabar baik." Dan ia menutup telepon tersebut.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"...ini tidak akan mudah!" Seru salah seorang yang duduk di samping kiri Wonwoo di kursi-meja bundar tersebut. Dengan kartu judi dan uang di atas meja tersebut. "Aku akan berhenti saja." Ia menoleh ke arah orang yang duduk di sampingnya. "Hey! berhenti membuang waktu dan cepatlah!"
"Sebentar lagi. Dia-sembari menunjuk Wonwoo- mempertaruhkan banyak uang di ronde ini. Aku yakin ia akan lebih hati-hati." Seru yang lainnya.
