#1e - flower

1.7K 100 10
                                    

"Ambil alih tubuhku, aku sedang tidak ingin bicara dengannya." Geming Mingyu di dalam kepalanya, tak berapa lama, tubuhnya sudah sepenuhnya diambil alih oleh sisi lain yang ada di dalam dirinya. Tubuh itu kemudian ia bawa keluar dari kamar serta rumahnya. Berjalan dan membuka gerbang, menemui sosok Wonwoo yang kini menatapnya senang.

Wonwoo kemudian mengajaknya untuk pergi ke sebuah taman kecil dekat komplek perumahan itu. Duduk di atas rerumputan hijau di bawah pohon. Ia menatap Mingyu yang duduk di sampingnya, kini Mingyu sedang menatap kosong apa yang ada di depannya. Wonwoo langsung bertanya kemana Mingyu selama empat hari ini, yang hanya dijawab bahwa ia pergi ke rumah saudaranya. Ia berbohong tentu saja untuk menjawab pertanyaan itu. Keduanya kemudian terdiam selama beberapa waktu. Hingga Wonwoo memulai pembicaraan mereka.

"Aku minta maaf, untuk kejadian tempo hari." Wonwoo melihat bagaimana ekspresi Mingyu yang tetap menampilkan wajah datarnya.

"Aku menyukaimu hyung." balas Mingyu, ia bahkan tak menoleh ke arah Wonwoo, tak tahu bagaimana ekspresi terkejut Wonwoo saat ini yang mendengarkan pernyataannya.

"Maksudmu?" Wonwoo mencoba menetralisir kalimat Mingyu, tapi tak ia mengerti, rasa suka seperti apa itu, sebagai sahabat atau lebih.

"Lebih tepatnya.." Mingyu menoleh, menatap wajah Wonwoo. "Aku mencintaimu hyung." Lanjutnya, ia melihat bagaimana ekspresi Wonwoo yang kaget sekarang. Ia kemudian tersenyum. Berdiri.

"Mungkin pernyataan perasaanku akan mengganggumu, tapi ini hakku juga untuk mengungkapkannya hyung. Aku sudah lama memendam perasaan ini. Kau boleh menjauhiku, dan aku akan berusaha melupakanmu. Aku akan pergi dari kehidupanmu." Mingyu kemudian beralih, berjalan meninggalkan Wonwoo yang masih bingung. Langkah pelannya terhenti karena Wonwoo menghentikannya.

"Tunggu Mingyu, aku tak bermaksud.. Aku.." Wonwoo terhenti akan kalimat yang akan ia ucapkan, ia tak tahu harus mengatakan apa. Ia bingung. Perasaannya terhadap Mingyu itu kelewat rumit hingga ia tak bisa mengartikannya.

"Maaf, aku harus pergi." Mingyu melepas tangan Wonwoo yang memegangi lengannya, ia kemudian berlenggang pergi meninggalkan Wonwoo yang masih mematung.

Sedangkan Wonwoo, ia ingin mengejar Mingyu, tapi ia tak tahu alasan apa yang akan ia katakan. Ia tak mengerti kenapa hatinya benar-benar tersayat ketika melihat punggung Mingyu mulai terlihat kecil dari tatapan matanya. Ia menangis. Entah karena apa, tapi ia menangis.

***

Satu bulan, Mingyu kembali pada dirinya, ia berusaha untuk menghindar dari Wonwoo yang kini entah di mana. Ia berusaha menyembunyikan perasaannya yang kini lebih menyakitkan. Ia berusaha menyibukkan dirinya dengan berbagai tugas juga kegiatan di kampus. Ia selalu membuang jauh-jauh tentang pikirannya yang berhubungan dengan Wonwoo.

Sebenarnya ia tak tahu, Wonwoo menolaknya atau bagaimana, tapi dilihat dari satu bulan lalu yang bahkan Wonwoo tak mengejarnya, ia tahu, Wonwoo membencinya. Wonwoo bahkan tak menghubunginya, Wonwoo tak mencari juga menemuinya. Wonwoo juga sama dengannya, menghidari satu sama lain.

Kini, ia sedang terduduk di sebuah kursi di perpustakaan fakultasnya, ia sedang berkutat dengan tugas-tugasnya yang semakin hari semakin banyak meskipun sudah ia usahakan untuk selesai, bagai hilang satu tumbuh seribu. Mingyu tengah fokus pada buku bacaan untuk sumber materinya sampai ia benar-benar tak tahu bahwa dari kejauhan seseorang sedang memperhatikannya dengan lekat. Seseorang yang kini merasakan kerinduan begitu besar sampai ia harus membolos kelas demi melihat Mingyu dari kejauhan.

VioletTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang