#3c - open ending

771 62 2
                                    

Mingyu menatap Wonwoo dalam posisinya. Air mata itu kembali menetes di atas tubuh Wonwoo. "Aku.. Kenapa kau bisa melakukan hal ini terhadapku? Sebesar apa kesalahnku Wonu? Di mana letaknya?" Ia menunduk dalam posisinya, kembali mencium bibir Wonwoo yang kini tak ada berontakan sama sekali, bahkan bibirnya hanya terdiam dan hanya menerima dominasi dari Mingyu.

Mingyu berhenti, ia mendongak dan meraih wajah Wonwoo yang menatapnya datar. "Kau sama sekali tidak memikirkan perasaanku huh?" Ucapnya dan Wonwoo hanya terdiam. "Benar, kau sudah memiliki Seungcheol." Mingyu bangkit ia terduduk di sofa tersebut. Wonwoo juga bangkit dan merapikan bajunya. "Aku tak pernah berpikir bahwa kita akan berakhir seperti ini. Aku mencintaimu dengan tulus, bahkan semakin besar tiap harinya sejak awal aku bertemu denganmu." Ia menoleh dan menatap Wonwoo. "Aku mencintaimu Won, sangat." Suaranya semakin melirih.

Mingyu menghapus air matanya, ia kemudian tersenyum. Berputar agar ia menghadap Wonwoo. Ia meraih tangan kanan Wonwoo, menempelkannya pada dada kirinya. "Lihat, jantungku tetap berdetak seperti pertama kali kau merasakannya." Lirihnya. Ia menunduk, menggenggam erat tangan Wonwoo yang masih menempel di dada kirinya.

Telapak tangan Wonwoo bisa merasakannya, sangat jelas, ia merasakan bagaimana jantung itu berdetak sama cepatnya ketika Wonwoo merasakannya untuk pertama kali, lima tahun setengah lalu. Bahkan kali ini mungkin lebih cepat.

Ia merasakannya, memperhatikan Mingyu yang menunduk dan genggaman erat itu. "Maaf." Ucapnya dan Mingyu mendongak. Ia melepas tangannya yang di genggam Mingyu.

"Kenapa kau menangis hm? Kenapa Won? Kau masih sama kan? Kau masih mencintaiku kan? Kenapa Won?" Mingyu menangkup wajah Wonwoo, ia menghapus air mata dari wajah Wonwoo yang menangis dalam diam. Wonwoo masih menangis, ia menatap wajah Mingyu.

"Aku.. Aku hanya tidak bisa bersamamu lagi." Wonwoo meraih tangan Mingyu dan menurunkan dari wajahnya. "Aku sudah menjalin hubungan dengan Seungcheol hyung selama dua bulan lebih." Ia melepas tangan Mingyu. "Aku tidak ingin menyakitimu Mingyu." Ia menghapus air matanya sendiri.

"Ini berat, aku tahu." Ia meraih wajah Mingyu dengan tangan kanannya. "Tapi aku sungguh tidak bisa dan kau harus mengerti itu." ia mengelusnya pelan dan menghapus air mata Mingyu. "Dan meskipun aku bersamamu, aku akan tetap meninggalkanmu."

"Apa maksud kau akan tetap meninggalkanku? Jelaskan Wonu!"

"Aku.. Tidak bisa." Wonwoo bangkit dari duduknya. Ia berjalan menuju kamarnya. "Keluarlah, aku ingin sendiri." Pintanya.

"Tidak!" Mingyu terlebih dahulu menghalangi pintu kamar Wonwoo sebelum Wonwoo menutupnya. "Jelaskan semuanya! Kumohon!" Ia mendorong pintu itu dan masuk.

Pandangannya ia edarkan ke seluruh ruangan, kenapa masih ada fotonya di sana? Kenapa foto anniv keempat mereka masih ada di atas meja itu? Ia kembali menatap Wonwoo. "Jelaskan!" Pintanya sembari memegangi bahu Wonwoo.

Wonwoo masih kuat dengan pendiriannya, ia menggeleng, dan melepas tangan Mingyu yang ada di bahunya. "Keluar Mingyu!" Serunya. Ia beralih mengambil fotonya dengan Mingyu dan melemparnya hingga kaca itu pecah.

Mingyu membulatkan kedua matanya, air matanya kembali turun dan Wonwoo hanya menatapnya datar. Suara Mingyu tak mau keluar begitu saja, ia beralih mengambil pecahan bingkai kaca foto itu, menghiraukan jarinya yang tergores dan mengeluarkan foto itu. Ia beralih naik ke tempat tidur dan mengambil bingkai besar yang berisi foto tersebut. Dan ia langsung berjalan keluar begitu saja dari kamar juga apartemen Wonwoo.

VioletTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang