25 Desember 2019
Dor!!
Sebuah suara tembakan berhasil terdengar di pendengaran Sanha. Dari kejauhan ada seseorang yang baru aja menembak papa Yoon, dan orang itu kembali mengarahkan pistolnya ke papa Yoon karena pelurunya hanya mengenai lengan kanan papa Yoon.
Tapi, ketika orang itu ingin menarik pelatuknya, ada seseorang yang berdiri dihadapannya sambil menatap orang itu begitu dalam. Karena keberadaan orang itu diketahui, orang itu dengan cepat melarikan diri sebelum akhirnya seseorang itu mengetahui identitasnya.
Seseorang itu adalah Yoon Sanha 2019.
Sanha melihat dirinya itu mengejar pelaku yang menembak papa Yoon. Sanha melirik jam tangannya yang menujukan pukul 20:31, dan sesuai kejadian yang terjadi dengan papa Yoon ketika beliau ingin mengunjungi Eunha di Rumah Sakit.
Sanha memutuskan menghampiri papa Yoon yang entah sejak kapan telah dikerubungi orang-orang. Tapi, ketika kedua kakinya ingin berlari, tiba-tiba kepala Sanha terasa sakit dan sebuah kepingan memori muncul begitu aja.
Pria itu menghembuskan nafas panjang, lalu mengejar dirinya itu. Kecelakaan yang dialami Eunha dan papa Yoon gak seberapa dengan apa yang akan terjadi dengan Sanha, karena nyawa Sanha lebih dalam bahaya ketika dia mengejar si pelaku.
Langkah kaki Sanha terus-menerus berlari, tanpa berpikir harus kemana dia pergi, karena kakinya tau kemana dirinya akan menuju. Sanha bukan lagi mencari pelaku yang menembak papa Yoon, dia mencari dirinya itu.
Sampai di sebuah jalan yang berlorong tanpa sebuah penerangan, mata Sanha menemukan dirinya itu yang sedang mengalihkan kepalanya ke kanan dan ke kiri mencari si pelaku, dengan cepat Sanha menghampiri dirinya itu.
"Yoon Sanha!!" teriak Sanha membuat dirinya itu menoleh ke arahnya.
Dirinya itu pun berlari menghampirinya, saat keduanya berhadapan sebuah pukulan mendarat di wajah Sanha. Iya, Sanha dipukul dengan dirinya itu. Bukan hanya satu pukulan, melainkan beberapa pukulan yang membuat Sanha hampir kehilangan kesadarannya.
"Bhu... Khan..." kata Sanha.
"LO SIAPA???!" teriak dirinya itu, sejenak menghentikan pukulannya, lalu kembali memukul wajah Sanha.
Sanha terkejut ketika dirinya itu meraih sebuah batu yang ada di dekat mereka, dengan cepat Sanha menahan tangan dirinya itu dengan tenaga seadanya, lalu Sanha menendang perut dirinya itu sampai terjungkal ke belakang.
"Gue... Gue bukan..." Sanha mencoba berdiri dan menguatkan dirinya, berusaha agar kesadarannya gak hilang. Untuk berbicara satu kata aja rasanya sulit karena bibir dan pipinya terasa sakit akibat pukulan dari dirinya itu.
"Gue adalah lo. Gue..." mata Sanha menyipit ketika menangkap seseorang yang kepalanya ditutupi helm mengarahkan sebuah pistol ke arah dirinya itu, dengan cepat Sanha mengganti posisinya itu sampai peluru pun berhasil mendarat di punggungnya.
"Gue... Yoon Sanha..." perlahan penglihatan Sanha memburam, dan tubuhnya pun tumbang dihadapan dirinya itu.
03 Januari 2020
Sanha mengerjapkan matanya, kedua matanya pun menoleh ke sekitarnya. Di samping pria itu ada monitor vital sign yang menujukan ECG sebagai informasi detak jantungnya, respirasi sebagai informasi keadaan paru-parunya, saturasi darah sebagai pengukur banyaknya oksigen yang tersedia di dalam darahnya, dan tensi sebagai informasi tekanan darahnya.
Tangan kanan Sanha terpasang selang infusan, hidungnya pun terpasang masker oksigen yang berfungsi sebagai alat bantu pernafasannya. Sanha terbaring di ranjang rumah sakit, lebih tepatnya dia baru terbangun dari komanya setelah sembilan hari berlalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
TIME TRAVELER - Sanha
Фэнтези❝𝘥𝘰 𝘺𝘰𝘶 𝘣𝘦𝘭𝘪𝘦𝘷𝘦 𝘪𝘯 𝘢 𝘱𝘢𝘳𝘢𝘭𝘭𝘦𝘭 𝘶𝘯𝘪𝘷𝘦𝘳𝘴𝘦?❞ Lift apartemen Entropy adalah sebuah portal yang membuat Yoon Sanha berada di waktu yang berbeda. Copyrights 2O2O ©luminoust.