03 Januari 1996
Detektif Yoon berjalan menghampiri korban pembunuhan. Seorang pria berumur 30 tahun bekerja di pabrik terbunuh dengan cara di bakar, jasadnya ditemukan di sebuah gedung tua yang letaknya gak jauh dari tempat tinggalnya.
"Anaknya melaporkan bahwa ayahnya enggak pulang dari tiga hari yang lalu, laporan dari pihak tempatnya bekerja pun mengatakan bahwa korban enggak ada kabar selama itu," kata detektif Kim.
Detektif Yoon mendekatkan wajahnya ke korban, memperhatikan setiap sudut walaupun seluruh tubuh korban benar-benar hangus terbakar. Detektif Yoon menoleh sejenak ke detektif Kim ketika rekan kerjanya itu menjauh dari TKP karena merasa mual, lalu kembali menatap ke korban.
Korban yang saat ini ada di hadapan detektif Yoon adalah korban yang ke 13 selama 3 bulan ini. Akhir-akhir ini terjadi pembunuhan berantai, semua korban terbunuh dengan cara dicekik lalu dibakar sampai hangus, korbannya berumur mulai dari 20-30 tahun.
11 Maret 2003
"Pihak kepolisian telah menemukan pelaku pembunuhan berantai yang terjadi dari tahun 1996, pelaku yang telah membunuh seratus tiga puluh satu orang dengan cara mencekik lalu membakar korban secara keji."
Moonbin yang berumur 5 tahun menonton salah satu acara berita di salah satu stasiun televisi, matanya begitu fokus memperhatikan layar televisi dan telinganya pun ikut terfokuskan mendengar setiap kalimat yang dikatakan pembaca beritanya.
"Detektif Yoon yang bertanggung jawab dalam kasus ini membuka suara atas kelalaiannya dan keterlambatannya dalam menangani kasus yang terjadi dari tujuh tahun yang lalu. Detektif Yoon pun meminta maaf sebesarnya untuk keluarga Moon, karena salah mendakwa tersangka dalam kasus tersebut."
Moonbin beranjak dari posisinya untuk bercermin di kaca pecah yang terjatuh di dinding dekat pintu rumah. Moonbin menatap wajahnya yang penuh dengan memar dan lebam, mata kanannya yang bengkak, ujung bibir kirinya yang robek.
"Dan pelaku pembunuhan berantai yang sebenarnya adalah seorang mantan sipir yang bernama Lee Hwa-Seong."
Moonbin menyeringai mendengar nama pelaku pembunuhan berantai itu, kepalanya menoleh ke televisi membuat matanya menatap ke foto pelaku yang di tunjukkan di layar televisi, kemudian Moonbin melirik ke pamannya yang kehilangan kesadaran karena mabuk, lalu segera keluar dari rumah dengan kaki kiri yang pincang.
Sejenak Moonbin memejamkan kedua matanya, lalu menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya, kemudian Moonbin menarik kedua ujung bibirnya ke atas membentuk senyuman, dan air mata pun keluar.
Perasaannya campur aduk antara bahagia karena akhirnya terbukti bahwa ayahnya bukan pelaku pembunuhan berantai, dan sedih karena ayahnya telah difitnah sebagai pelaku yang membuat beliau menerima hukuman yang bukan perbuatannya.
14 Oktober 2013
"Moonbin..."
Moonbin menoleh ke suara yang memanggil namanya. Ada seorang ibu dan anak perempuan berdiri di dekat pagar rumah, mereka adalah ibunya dan Moon Sua.
"Kak Moonbin," Sua berlari menghampiri Moonbin sampai dia memeluk tubuh kakaknya itu dengan erat.
Beberapa detik kemudian Moonbin mendorong Sua sampai terjatuh, matanya secara bergantian menatap begitu dalam ke dua orang yang datang menghampirinya, tatapannya terlihat penuh dengan amarah.
"Kak Moonbin," panggil Sua, tetesan air mata pun keluar menatap kakaknya.
"Maaf karena terlambat datang," kata ibunya, raut wajahnya menunjukkan penuh penyesalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
TIME TRAVELER - Sanha
Fantasy❝𝘥𝘰 𝘺𝘰𝘶 𝘣𝘦𝘭𝘪𝘦𝘷𝘦 𝘪𝘯 𝘢 𝘱𝘢𝘳𝘢𝘭𝘭𝘦𝘭 𝘶𝘯𝘪𝘷𝘦𝘳𝘴𝘦?❞ Lift apartemen Entropy adalah sebuah portal yang membuat Yoon Sanha berada di waktu yang berbeda. Copyrights 2O2O ©luminoust.