[7] some struggle

516 143 13
                                    

Musim Gugur, 2009.

Tahun ini adalah tahun dimana Yoon Eunha terbebas dari rasa sakitnya, perempuan itu berhasil sembuh melawan penyakitnya yang diderita sejak dia berusia 7 tahun sampai duduk di bangku kelas 6 SD. Bayangin perjuangan Eunha, seorang anak kecil berjuang untuk hidup yang sehat, terlebih perempuan itu sambil mengejar mimpinya.

Mulai dari banyak aktivitas seperti menari, menjadi model dan berakting sejak perempuan itu duduk di bangku kelas 3 SD, dan Eunha telah bergabung di sebuah perusahaan untuk berlatih akting ketika dia duduk di bangku kelas 5 SD sampai saat ini.

Tapi sayangnya, mimpinya itu harus pupus karena papa Yoon menolaknya ketika Eunha ingin menjadi idol sewaktu perempuan itu baru masuk di sekolah menengah akhir. Papa Yoon menginginkan anak-anaknya menjadi seperti dirinya kelak.

"Sinbi, nanti kamu temenin aku latihan ya?" kata Eunha yang lagi makan tteokbokki.

"Kakak jadi tampil di kelulusan sekolah?" tanya Moonbin yang kebetulan ikut makan tteokbokki bersama Eunha dan Sinbi.

Ya, gak perlu kaget lah, Moonbin selalu bersama Sinbi entah itu berangkat sekolah atau pulang sekolah, karena mereka berdua bertetanggaan rumahnya.

Eunha menganggukkan kepala dan langsung antusias mendengar pertanyaan Moonbin, "Aku mau menari solo!"

"Tapi kak," Moonbin melirik kaki kanan Eunha yang cedera karena perempuan itu terkilir ketika menujukan keahliannya di depan kelas.

"Enggak apa-apa dengan kondisi kaki kamu yang kaya gitu?" tanya Sinbi. Moonbin menganggukkan kepala karena setuju dengan pertanyaan perempuan itu, pertanyaan yang ingin Moonbin tanya juga.

Eunha tersenyum, "Enggak apa-apa, tinggal aku rajin aja kasih salep biar cepet pulih. Lagi pula cuma terkilir doang."

Sinbi merendahkan tubuhnya sampai perempuan itu berjongkok di depan Eunha, tangannya memegang kaki Eunha membuat orangnya meringis kesakitan.

"Aku enggak apa-apa kok, Sinbi, Moonbin," kata Eunha berniat memastikan bahwa dia baik-baik aja. "Tinggal tiga hari lagi kan hari kelulusan, nama aku juga udah terdaftar untuk yang tampil nantinya..."

"Hmm gimana ganti aja jadi nyanyi?" entah sejak kapan pria bernama Jeon Jungkook udah ada di samping Eunha, Jungkook melambaikan tangannya. "Hai?"

"Ck," Eunha menatap sinis ke arah Jungkook lalu beralih dari wajah pria itu.

"Nyanyi bareng aku, gimana?" saran Jungkook membuat wajah Eunha berubah menjadi merah. "Aku bakalan iringi dengan gitarku, pastinya aku juga nanti nyanyi."

"Bener tuh kak, nyanyi aja," kata Moonbin yang setuju dengan perkataan Jungkook si kakak tingkat yang cukup terkenal di sekolah.

"Kapan lagi coba nyanyi bareng sama cowok ganteng seantero," Jungkook tersenyum sambil mainin kedua alisnya secara bergantian.

Geleuh, tapi fakta.

Tolong, Sanha yang posisinya sedang mendengarkan perkataan anak SD itu menjadi jijik. Iya, jadi selama ini Sanha berdiri gak jauh dari Eunha dan teman kakaknya itu, ikut jajan tteokbokki. Gak tau kenapa Sanha jadi merindukan masa sekolah, rindu temannya walaupun kayanya teman-teman Sanha udah pada lupa dengan dia.

Di rumah duka aja cuma ada beberapa temannya yang datang untuk belasungkawa atas meninggalnya kedua orang tua Sanha, salah satunya adalah Choi Arin yang membantu di rumah duka selama seharian penuh. Sanha ingat jelas betapa baiknya perempuan itu walaupun Sanha tak acuh dengan keberadaan perempuan itu.

Setelah jajan tteokbokki mereka langsung pulang ke rumah masing-masing, Sinbi dan Moonbin pisah dengan Eunha karena posisi rumah mereka yang berlawanan, Jungkook yang niatnya ingin mengantar pulang Eunha ditolak langsung dengan perempuan itu.

TIME TRAVELER - SanhaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang