23 April 2020
"Apa ada seseorang yang mencurigakan?" tanya Sanha, matanya menoleh ke dua orang di hadapannya.
"Enggak ada," sahut Eunha.
Junkyu menganggukan kepala, membuat Sanha menatap ke arahnya dan bergeser lebih dekat ke pria itu.
"Enggak ada," sahut Junkyu.
"Gimana ceritanya kepala lo jawab iya, mulut lo jawab enggak?" protes Sanha.
"Emang ada apa?" tanya Eunha, penasaran.
Sanha menggelengkan kepala lalu mengalihkan matanya ke bingkai foto keluarganya di dinding, "Enggak ada apa-apa."
"Oh iya, tentang kucing yang mati karena keracunan sejak kapan?" tanya Sanha.
"Kalau enggak salah, pertama kali kasus itu terungkap tanggal empat belas bulan ini, jam tiga sore ada yang menemukan bangkai kucingnya di semak-semak taman. Setengah jam kemudian, ada warga yang melaporkan bahwa peliharaan kucingnya mati karena keracunan," jelas Eunha.
"Sampai sekarang sekitar dua puluh sembilan bangkai kucing telah ditemukan, semua matinya karena keracunan," sambung Junkyu.
Sanha membulatkan matanya, "Dua puluh sembilan? Sampai sebanyak itu?"
"Pihak kepolisian belum menemukan pelakunya, dari CCTV setiap tempat bangkai kucing ditemukan enggak menujukan ada seseorang. Karena sebelum kucing itu mati, hewan itu berjalan seperti biasa ke TKP dan enggak lama dari mulutnya mengeluarkan banyak busa," jelas Eunha lagi, cara perempuan itu menjelaskan terlihat seperti papa Yoon. "Kira-kira motifnya apa ya? Kok bisa sampai ngeracunin hewan? Setega itu?"
"Namanya psikopat enggak perlu ada motif-motif-an, jiwanya udah rusak dan hatinya udah mati, enggak akan merasa kasian atau sedih dengan apa yang dia bunuh," kata Sanha.
"Tapi lo tau enggak, San," celetuk Junkyu. "Kevin bilang ada seseorang yang mencurigakan, Kevin selalu lihat orang itu lalu-lalang di sekitar sini."
"Kevin?" tanya Sanha, merasa gak asing dengan nama tersebut.
"Yang nunggu di tangga," sahut Junkyu.
-
Setelah berbincang dengan Eunha dan Junkyu, Sanha langsung pergi berpamit untuk menghirup udara segar. Sebelum pergi pria itu meminta tolong agar Junkyu menemani Eunha, dan jangan sampai meninggalkan Eunha sendirian.
Sanha berkeliling di sekitar apartemen Entropy, ke taman dekat tempat tinggalnya, sampai ke tempat dia bertemu dengan perempuan yang dia curigai ketika melihat orang itu memberi susu ke seekor anak kucing. Sanha mencari keberadaan tersangka itu, tapi gak ada petunjuk keberadaan perempuan itu.
Sanha memutuskan untuk membeli minuman di mini market terdekat, karena merasa haus setelah berjalan kesana-kemari. Ketika Sanha baru menyentuh pintu mini market, tiba-tiba handphonenya berdering karena mendapatkan panggilan masuk dari Junkyu, langkah kaki pria itu pun terhentikan untuk menerima panggilan tersebut.
"Kenapa?" tanya Sanha.
Tapi, panggilannya langsung di akhiri begitu aja, membuat Sanha kebingungan. Junkyu kenapa? Apa ada sesuatu hal yang terjadi?
Sanha pun memutuskan untuk kembali menelpon Junkyu, karena perasaannya jadi begitu khawatir, dan panggilannya langsung diterima oleh Junkyu.
"Kenapa?" tanya Junkyu.
"Ya lo ada apa nelpon gue?" tanya Sanha. Entah kenapa, jadi kesal.
"Enggak ada apa-apa," sahut Junkyu. "Takut lo pergi lagi..."
KAMU SEDANG MEMBACA
TIME TRAVELER - Sanha
Fantasia❝𝘥𝘰 𝘺𝘰𝘶 𝘣𝘦𝘭𝘪𝘦𝘷𝘦 𝘪𝘯 𝘢 𝘱𝘢𝘳𝘢𝘭𝘭𝘦𝘭 𝘶𝘯𝘪𝘷𝘦𝘳𝘴𝘦?❞ Lift apartemen Entropy adalah sebuah portal yang membuat Yoon Sanha berada di waktu yang berbeda. Copyrights 2O2O ©luminoust.