[11] ridiculous thing

392 143 83
                                    

Sebelumnya makasih banyak atas kalian yang masih nunggu, masih minat baca dan selalu dukung cerita ini.

Dan maaf, aku minta tolong buat kalian tetep selalu dukung cerita ini, terlebih kalo memang kalian enggak sempet komen setidaknya berikan vote kalian. Kedua bentuk itu adalah hal yg bikin aku mood booster. Kayanya bukan aku aja, tapi penulis lain juga begitu, karena kita sebagai manusia pasti butuh sebuah apresiasi dan dukungan.

Jujur, aku enggak mau cerita ini berhenti, apa lagi cerita ini terlalu banyak keluhnya alias bisa di bilang udah lama banget sejak di debutin tapi chapternya baru disini. Kira-kira cerita ini udah setahun lebih kalo enggak salah, sempet kepending juga karena aku fokus ke cerita how to love; junkyu.

Aku enggak pernah ngebayangin, ternyata nulis alur kaya gini seberat itu. Mulai dari teori-teorinya, harus mainin waktu pula, di chapter sebelumnya juga aku udah bilang kalo aku stuck sampai cerita ini lambat updatenya, karena emang berat banget. Yaa... Mungkin otakku yang bermasalah.

Dan cerita ini sebenarnya sebuah tantangan buat aku, bisa di bilang cerita pertama aku yang genrenya fantasy. Aku mau banget kita sampai ke titik dimana chapter di cerita ini ada kata "END", aku berusaha buat fokus ke cerita ini, aku mau kita berjuang sama-sama.

Pasti kalian enggak suka kan di gantung?

Jadi, kita berjuang sama-sama, aku berjuang nulis cerita ini, sedangkan kalian berjuang untuk bertahan baca cerita ini. Dan tolong beri dukungan kalian ke cerita ini. Maaf, kalo kesannya aku justru maksa kalian...

13 April 2020

Ketika pintu lift terbuka Sanha segera berlari ke unit apartemennya, matanya langsung jatuh kesebuah lubang kecil dekat dengan nomer yang tertulis angka 28 di daun pintu, pria itu melihat ke dalam unit apartemennya dari lubang tersebut.

Setelah tahu bahwa Eunha gak ada di dalam, Sanha bergeser ke unit apartemen 29, dia mengetuk pintu unit apartemen itu berkali-kali sambil meneriaki nama si penghuninya, tapi gak ada tanda keberadaan seseorang.

"Junkyu! Kim Junkyu!" panggil Sanha sambil mengetuk pintu unit apartemen itu terus-menerus.

Sampai salah satu pintu unit apartemen lantai tiga terbuka karena ketukan dan juga teriakan Sanha, Sanha pun menghentikan ketukannya lalu menundukkan kepalanya karena pemilik unit apartemen tersebut memperhatikannya dari ambang pintu.

Mengetahui bahwa Kim Junkyu juga gak ada, akhirnya Sanha memutuskan untuk pergi dari apartemen Entropy. Pria itu menuruni anak tangga dengan langkah kaki yang cepat, sesekali dia membenarkan topi hitamnya itu, dan tempat yang ditujunya adalah taman dekat tempat tinggalnya.

"Udah lima hari gue pergi, berarti sekarang tanggal tiga belas April," gumam Sanha lalu menatap jam di tangan kanannya.

Mengingat tanggal 8 April 2020 pria itu memutuskan pergi ke masa lalu-tanggal 19 Desember 2019. Sanha pergi ke masa lalu beberapa hari setelah dia bersama Eunha, Junkyu, Sinbi, dan Moonbin ke makam orang tuanya.

Kepala Sanha pusing banget, karena hampir seminggu dia pergi tapi gak dapat apapun bukti yang menyangkut tewasnya kedua orang tuanya. Terlebih, sebelumnya saat Sanha berada di masa lalu pria itu bertemu dengan dirinya dan ayah Yoon tanpa diduga.

Sanha terdiam sejenak, mengingat kejadian ketika dia berada di dalam bus saat di masa lalu. Sebelum akhirnya pria itu memutuskan untuk kembali ke waktu dia berada, sekarang.

TIME TRAVELER - SanhaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang