MCH BAB 27

1.2K 40 1
                                    

Jangan lupa sebelum atau sesudah membaca tinggalkan jejak ya.. tolong bantu votenya dan juga jika ada salah kata tolong komentar.

yukk ikuti terus ceritanya hingga ending ya bebb

sekuyyyy merapat.. jangan lupa follow fb dan ig aku ya

Ig. indah_fuadah

Fb. indah tsumrotul fuadah martono

yukkk ikutin terus ceritanya..

***


Saat ini vanya sedang berada di sebuah studio musik bersama dengan fida sahabatnya. Setelah kemarin plang dari swalayan malamnya nata pergi dan membiarkan vanya dirumah sendirian. Padahal nata sudah diberitau oleh kevin kakaknya vanya jika vanya takut jika ditinggal dirumah sendirian. Namun nata tak mendengarnya.

Flashback on

Setelah vanya mandi sore vanya berjalan menuju kebalkon kamarnya dengan membawa secangkir capuchino panas untuk menemani dirinya santai dibalkon. Vanya sedang melamun sendirian disana. Tiba tiba nata keluar dari kamatr dan menuju kebalkon sudah rapi namun menggunakan baju santai dan juga celana jeans hitam.

"Van aku keluar bentar ya!."

Vanya yang sedang melamun pun terlonjak kaget dan langsung melihat kearah nata sambil menganggukkan kepalanya.

"Iya hati hati. Jangan malam malam pulangnya. Aku takut dirumah sendiri."

"Iya. Yaudah aku berangkat dulu. Kamu jangan lupa makan. Aku palingan makan diluar."

Vanya hanya menganggukkan kepalanya sebagai tanda iya.

Setelah itu nata berjalan kedalam kamar lagi. Dan beberapa saat kemudian mobilnya terlihat dari balkon keluar dari halaman rumah. Vanya pun berjalan menuju keruang keluarga karena vanya kemarin melihat disebelah tv besar ada sebuah gitar. Vanya berniat mau membawanya kebalkon kamarnya.

Setelah menemukan gitarnya vanya pun segera membawanya kebalkon kamarnya. setelah sampai vanya pun segera memetik senar gitarnya sambil menyanyikan lagu "menepi"

Sambil memetik senar gitarnya sambil menyanyi.

Mencintai dalam sepi dan rasa sabar mana lagi?

Yang harus 'ku pendam dalam mengagumi dirimu

Melihatmu genggam tangannya, nyaman di dalam pelukannya

Yang mampu membuatku tersadar dan sedikit menepi

Tak ada waktu kembali untuk mengulang lagi

Mengenang dirimu di awal dulu

'Ku tahu dirimu dulu hanya meluangkan waktu

Sekedar melepas kisah sedihmu

Mencintai dalam sepi dan rasa sabar mana lagi?

Yang harus 'ku pendam dalam mengagumi dirimu

Melihatmu genggam tangannya,

Tak terasa air mata vanya terjatuh dengan segera vanya menghapusnya. Lalu ia berjalan menuju kedapur untuk memasak untuk dirinya sendiri karena nata tsudah memesannya untuk makan diluar. Vanya pun memasak nasi goreng untuknya sendiri dan memakannya. Setelah habis vanya berjalan menuju ruang tamu. Vanya merebahkan dirinya disaofa yang ada diruang tamu hingga pukul sepuluh sambil menunggu nata pulang. Namun hingga sekarang hasilnya nihil. Kerena nata belum juga pulang.

Dilain tempat nata sedang berduaan dengan lita diapartemen lita.

"Sayang aku mau tinggal sama kamu aja. Gak enak disini sepi." Kata lita manja disamping nata yang tubuhnya sudah tak memakai sehelai kain pun. Hanya ditutupi oleh selimut tebal milik lita.

Nata yang mendengarnya pun kaget. Masalahnya dirumahnya sekarang sudah ada istrinya. Ia tak tinggal sendiri. "Kamu disini aja ya aku janji akan sering sering menemani kamu disini."

Lita yang mendengarnya pun kecewa karena tak mendapatkan jawaban yang diinginkan.

"Sayang yang tadi kamu jemput disekolah itu siapa?"

Nata berpura pura mengingat dan mencari alasan.

"Yang mana?."

"Yang tadi kamu jemput kesekolah?."

"Oh perempuan tadi. Dia anak temen mamaku." Jawabnya sambil membelai punggung polos lita.

"Beneran kamu gak bohong?." Tanyanya dengan bibiryang dimanyunkan.

"Iya sayang beneran masa iya aku bohong sama kamu." Sambil mengecup bibir lita yang dimanyun manyunkan. Namun lama kelamaan kecupan tersebut menjadi ciuman panas yang diciptakan oleh nata dan juga lita. Dan selanjutnya pun menjadi adegan panas yang sempat ia tunda tadi.

"Naaaaa tahhhhh."

"Sayangggg..ahhhh.."

Sambil mencakar cakar punggung nata dan sesekali menarik rambut nata. Setelah keduanya tenaganya terkuras oleh adegan hot tadi nata pun ahirnya tertidur di samping lita sambil memeluk lita hingga pagi hari.

Flash back off

"Van kamu gak papa?." Fida yang melihat vanya dari disekolah banyak melamunya pun tak tahan untuk tidak bertanya.

Vanya pun terlonjak kaget dan langsung menatap kearah fida sahabatnya.

"Enggak kenapa napa kok fid." Jawabnya smabil tersenyum.

"Jangan bohong aku tau kamu pasti bohongin aku. Kita berteman bukan hanya setahun dua tahun van kita udah berteman dari jaman orok. Jadi aku tau jika kamu sedang memiliki masalah. Aku gak mau paksa kamu bercerita kok. Aku Cuma mau ingetin jangan dipendam sendiri lo perlu ember buat menampung air. Begitupun masalah jangan pendam sendiri nanti kamu yang tersakiti."

Vanya hanya menghembuskan nafasnya dan sebutir air matanya lolos keluar dari matanya membasahi pipinya. Fida yang melihatnya pun langsung memeluknya.

"Aku gak tau harus apa sekarang fid. Aku udah gak sanggup gak tahan aku mau pindah aja kerumah mama. Aku takut nanti malam dan malam selanjut nya dtinggal dirumah snediri lagi."

"Kamu dirumah sendiri?."

"Iya tadi malam nata gak pulang. Dia ningggalin aku dirumah sendiri. Aku takut fid aku benar benar takut."

Fida yang melihatnya pun mengelus punggung vanya yang bergetar hebat. Fida tau pasti hanya dirinya lah yang melihat tangisna ini. Karena dari dulu sahabatnya ini selalu terlihat tegar dihadapan orang orang.

"Kamu yang sabar ya. Tenang aku selalu ada untukmu kapan pun itu. Jadi kalau kamu dirumah sendiri aku bisa temenin kamu kok."

"Makasih ya fid. Akmu memang temen aku yang paling baik. Kamu bukan hanya teman namun kamu keluarga aku juga. Terima kasih ya." Jawab vanya sambil memeluk erat fida.

Setelah vanya merasa tenang ahirnya mereka berdua kembali pulang kerumah. Karena sudah pukul setengah enam dan sebentar lagi waktunya maghrib. Vanya pulang diantar oleh fida.

Setelah sampai dirumah vanya langsung masuk kedalam kamar. Baru saja ia membuka pintunya nata sudah ada disana.

"Dari mana aja kamu? Sudah jam berapa kamu baru pulang?." Kata nata dingin dan menatap tajam kearah vanya.

Vanya hanya menaikkan kedua bahunya acuh tanpa menjawabnya. Vanya lansgung berjalan menuju wardobe untuk menaruh tas sekolahnya dan mengambil baju gantinya. Setelah itu vanya berjalan menuju kekamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. 

MY CRAZY HUSBAND (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang