BAB 18

887 52 3
                                    


Malam tlah tiba vanya dan anggel masih berada disebuah salon dan nata sudah pergi sebelum maghrib tadi. Vanya dengan dres berwarnah hitam selutut namun ada belahan 5 cm dari lutut sebelah kanan. dan juga tas kecil warna hitam dengan rambut yang di keriting dan high hills berwarna senada. Dan juga angel dengan dres warna hitam juga namun berbeda modelnya saja.

Vanya terlihat sangat cantik dan menawan pasti banya yang melliriknya nanti saat di pesta tersebut. Angel tersenyum melihat kearah vanya. "Sudah?."

"Sudah." Vanya pun menjawabnya seraya tersenyum menatap angel.

"Yuk berangkat sekarang." Ajak anggel sambil menarik tangan vanya.

"Kamu pasti akan menyesal karena tidak mengajak istri kecilmu yang menawan ini kak." Batin anggel dengan seringai samar dibibirnya.

"Tante aku bengkat dulu ya bye." Teriak anggel kepada pemilik salon tersebut sambil melambaikan tangannya.

Vanya dan anggel memasuki mobil yang dikemudikan oleh supir pribadinya keluarga besar caessar. Setelah menempuh perjalanan ibu kota yang sedikit macet dalam waktu 40menit barulah mereka sampai digedung yang menjulang tinggi. Yang dijadikan tempat pesta tersebut.

Anggel mengandeng tangan vanya masuk kedalam gedung tersebut. Baru saja memasukinya banya pasang mata yang melihat kearah vanya. Vanya sebenarnya risih menjadi pusat perhatian. Vanya menggenggam tangan anggel dengan kuat dan sedikit gemetar.

"Tenang santay aja sama aku." Kata anggel didekat telinga vanya sambil tersenyum meihatnnya.

Vanya hanya tersenyum menjawabnya. Angel mengajak vanya kedepan kearah sang tuan rumah. Angel tersenyum dan mengucapkan selamat kepada andra.

Andra dengan senyumannya yang tak luntur sama sekali pun lansgung membalasnya. "Siapa itu ngel cantik bener kenalin dong sama gue." katanya sambil mengedipkan sebelah matanya epada vanya.

Anggel pun langsung menatap vanya lalu melihat kearah andra masih dengan senyumnya. "Apaan sih bang. Undah punya suami dianya. Jangan bangunin singga yang lagi tidur bang." Jawab banya diahiri dengan tawanya.

Nata yang melihat dari jauh anggel bersama dengan vanya istrinya yang saat ini baru memasuki gedung dan banyak pasang mata yang menatap mereka lebih tepatnya menatap istrinya dengan tatapan lapar para buaya darat. Nata mengepalkan tangannya dengan kuat.

senja yang berada disebelahnya dengan menggandeng tangan nata pun merasakan jika lelakinya malam ini sedang emosi saat melihat adiknya bersama dengan seorang perempuan. Setelah itu senja melihat nata yang masih menatap perempuan yang bersama dengan adiknya tersebut. "Sayang kamu kenapa dari tadi merhatiin adik kamu terus." Katanya dengan manja yang dibuat buat.

Nata langsung mengalihkan pandangannya kepada senja yang beradadi sebelahnya. "Gapapa kok." Jawabnya sambil tersenyum.

"Oh. Gue ke toilet bentar ya." Pamit senja kepada nata.

Nata pun langsung menganggukkan kepalanya sambl tersenyum. Setelah perempuan itu kekamar mandi nata masih diposisi yang sama dan melihat kearah adiknya dan istrinya yang saat ini sedang berada dipanggung dan sedang bersalaman dengan tuan rumah yaitu andra.

Nata tidak suka istrinya ditatap oleh andra. Nata melihat kedua perempuan yang dikenalnya dan laki laki yang menjadi musuh bebuyutannya saat ini sedang tertawa bahagia. Nata semakin menggeram saat andra musuh bebuyutannya mengedipkan sebelah matanya kepada istrinya.

Setelah acara sedikit bercengkeramah dengan sang tuan rumah vanya dan anggel pamit dari sana karena masih banya tamu yang sedang mengantri dibelakangnya.

Menurut vanya andra orangnya sangat ramah tidak dingin seperti nata suaminya. vanya dan anggel pun langsung menuju ketempat makanan. Annggel mengambil makan vanya pun juga. Mereka makan dengan duduk dikursi yang disediakan untuk makan. Setelah makan tersebut habis anggel pamit menuju toilet.

"Kak aku ke toilet bentar ya kebelet nih, tunggin jangan kemana mana." Kata anggel sambil berjalan.

Vanya tersenyum mengiyakan. Vanya berjalan menuju tempat minuman karena ia sangat haus karena baru saja ia makan dan belum minum.

Saat sampai ditoilet anggel langsung memasuki bilik kamar mandi setelah selesai ia keluar. Baru saja ia keluar dari bilik kamar mandi. anggel melihat wanita yang sangat dibencinya. Anggel berjalan kearah walk in closet yang ada disana. Anggel membenarkan rambutnnya yang sedikit berantakan.

Senja melihat dari ekor matanya ada anggel disebelahnya. Senja menyeringai samar melihat anggel yang berada di sebelahnya.

"Siapa perempuan yang bersama dengan kamu tadi?." Sambil melirik annggel.

Anggel tidak menjawabnya melainkan ia masih tetap membenarkan tatanan rambutnya. "Kepo amat jadi orang sih dasar cabe." Kata annggel didalam hati.

Senja yang tak mendapat jawaban dari anggel pun langsung menghadap kearah anggel.

"Siapa perempuan yang besama lo tadi ngel." Katanya dengan sedikit mengeraskan suaranya.

"Juhin kakak gue." kataa anggel.

Senja yang mendengarnya langsung tersenyum meremehkan. "Gak akan gue tinggalkan dia apa lagi gue jauhin. Hahah gila kalau gue jauhin atm berjalan gue." jawabnya sambil tertawa terbahak lalu berjalan keluar toilet.

Saat vanya mengambil minum tiba tiba ada ariel yang yang juga sedang mengambil minum juga.

"vanya."

"Kak ariel" kata mereka berbarengan.

"Sama siapa kamu disini?." Tanya ariel kepada vanya.

"Sama anggel kak. Kakak sendiri sama siapa kesini?."

"Ini kan acaranya keluarga gue van. Kak andra itu kakak gue."

Vanya hanya menjawabnya dengan beroh ria. Dan pandangannya terjatuh kepada laki laki yang sangat dikenal oleh vanya yang saat ini sedang mengandeng tangan seseorang. Sebenarnya ada rasa cemburu dihati vanya melihat keduanya. Namun sebisa mungkin vanya harus terlihat biasa biasa saja.

Saat melihat nata dan perempuan tiba tiba anggel datang mengagetkan vanya.

"Oy liatin apaan dah." Katanya sambil menepuk pundak vanya dan melihat kearah pandangan vanya. "Oh liat kak nata sama bitch ya, tenang aja bntar lagi juga itu cabe akan musnah sama gue." jawab angel sambil mengambil minuman yang ada disebelahnya.

Vanya hanya tersenyum menjawabnya sambil mengalihkan pandangannya menuju ariel. Ariel dari tadi hanya memerhatikan kedua perempuan ini berbicara.

"Kak angel." Kata ariel.

"Eh ariel dari tadi disini?."

"Iiya udah dari tadi disini. Kakak kapan pulang indo."

"Udah dari sebulan lalu. Lo aja yang gak pernah main kerumah."

"Heheheh masih banyak tugas yang harus gue selesein kak. Jangankan main waktu buat berduaan dengan vanya aja gak ada. Yak gak van."

Vanya menatapnya. Dan angel juga menatapnya dengan menyatukan kedua alisnya.

"Lo kenal vanya?."

"Iya kenal lah kan calon dari ibu anak anakku nanti."

Angel yang melihat dari tadi vanya mencuri curi pandang kepada nata dan juga bitch itu pun berniat memanas manasi kakaknya.

"Eh itu waktunya acara dansa van. Lo kesana sama ariel katanya aril kan lo calon ibu dari anak anaknya."

Vanya yang mendengarkan langsung memelototkan kedua bola matanya. Dan anggel hanya tersenyum.

"Ayok van kita kesana." Kata ariel sambil mendekati vanya.

"Pergi aja van gapapa biar gue yang ngurus kedua cecunguk itu." Kata angel.

Setelah itu ariel merangkul pinggang vanya dan berjalan menuju tempat yang disediakan untuk dansah. 

MY CRAZY HUSBAND (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang