Jangan lupa sebelum atau sesudah membaca tinggalkan jejak ya.. tolong bantu votenya dan juga jika ada salah kata tolong komentar.
yukk ikuti terus ceritanya hingga ending ya bebb
sekuyyyy merapat.. jangan lupa follow fb dan ig aku ya
Ig. indah_fuadah
Fb. indah tsumrotul fuadah martono
yukkk ikutin terus ceritanya..
***
Hari ini adalah hari yang sangat sial menurut adinata. Karena tadi pagi bangunnya kesiangan dan saat dijalan ia diserempet sama gadis SMA hingga membuat mobil kesayangannya beset.
Brakk
"Woyy berhenti lo. Tanggung jawab woy." Teriak adinata saat dirasa yang menyerempet itu langsung kabur begitu saja. Adinata langsung mengejarnya dan menggiringnya menuju kebahu jalan untuk berhenti. Saat dirasa gadis itu sudah berhenti adinata langsung turun dari mobilnya.
"Hey kamu itu gimana sih,kamu tadi liat kan kalau lampunya masih warna merah." Kata ardinata sambil menunjuk nunjuk gadis itu.
"Maaf om saya buru buru. Ini kartu nama saya om silahkan saja nanti sore datang kerumah saya. Saya akan ganti semuanya. Maaf om saya buru buru." Kata gadis itu sambil menhidupkan mesin motornya.
"Lha main kabur aja anak itu. Untung hari ini gue buru buru kalau gak buru buru pasti lo akan gue kejar sampai kemanapun lo melangkah." Ardinta ngedumel sambil lihat kartunamanya. Selanjutnya ardinata pun langsung melanjutkan kembali perjalanannya yang sempat tertunda.
Saat sudah samapi di lobby kantornya ardinata langsung masuk kedalam lift yang dikhususkan untuk petinggi seperti ardinata yang menjabat sebagai CEO termuda yang ada di dunia.
Karena umurnya masih sangat muda yaitu baru umur 22 tahun ia sudah bisa mengendalikan perusahaan teerbesar nomer 2 didunia.
Ardinata selalu bersikap dingin dengan bawahannya. Karena kedinginannya dan juga ketampanannya banyak orang yang menyebutnya mr. Cool CEO ada juga yang menyebutnya My handsom CEO.
Namun saat ardian sedang marah semua yang ada didekatnya selalu terkena imbasnya. Julukan mr. Cool ceo sama my handsom ceo telah sirnah saat itu juga dan tergantikan oleh my devil ceo.
Saat sampai dilantai 30 tempat ruang kerjanya ardinata lansgung berjalan memasuki ruangannya. Namun saat membuka pintunya ardinata melihat perempuan yang dulu pernah singga dihatinya. Namun dulu perlu digaris bawahi dulu kalau sekarang tidak. Ardinata yang sekarang lebih baik membeli perempuan diluaran untuk menjadi one night stand nya.
"Sayang kenapa baru datang aku sudah menunggu disini dari tadi." Katanya sambil berjalan dan bergelayut manja ditanggan ardinata.
"Ngapain kamu disini." Kata ardinata dengan tatapan tajamnya dan juga suara dinginnya.
"Maaf pak tadi mbaknya sudah tidak saya perbolehkan masuk tapi mbaknya ngotot mau masuk." Kata sekertarisnya yang saat ini sedang ketakutan didepan pintu.
"Hey lo masih nyolot ya. Terus kenapa kalau aku masuk kan ini ruangan pacar gue. lo yang seharusnya tau diri dan hormat sama gue. dasar bawahan aja sok lo. Sudah sana keluar lo jangan ganggu gue dan pacar gue." serobot kanaya.
"Sudah ris kamu keluar aja gapapa. Dan tolong buati saya kopi hitam jangan manis manis ya."
"Iya pak. Saya permisi dulu." Pamitnya dan langsung menutup pintunya.
"Baby aku tuh kangen dichat gak dibuka di telefon gak pernah diangkat."
Adinata yang mendengarnya pun sangat geram. Namun sebisa mungkin ia tahan karena jika ia menyakiti wanita sama aja menyakiti mamanya.
"Kamu cepat pergi dari sini sebelum aku panggilkan security."
"Ih kok gitu sih sayang. Aku kangen banget tau." Katanya sambil masih bergelayut manja di bahunya.
"Kamu keluar sekarang atau aku panggilin security."
"Gak mau pokoknya aku akan temani kamu disini."
"Kamu sadar gak sih dengan perbuatan kamu dulu. Kamu berselingkuh dengan hendra hingga mrnghancurkan pertemanan aku. Sudah sekarang kamu pergi dari sini sebelum aku panggilin security buat seret kamu keluar dari ruangan ini."
"Kan aku sudah minta maaf sayang. Aku beneran khilaf sama kelakuan aku yang dulu. Aku mau kita balik lagi seperti yang dulu."
"Gak aku gak mau. Cepat kamu keluar sekarang. Dan jangan pernah datang kesini lagi."
"Sayang."
"KELUAR KAMU DARI RUANGAN INI" teriaknya yang sudah benar benar geram dengan mantan kekasihnya itu.
Kanaya langsung pura pura menangis saat adinata meninggikan suaranya.
"Pasti lo gak bisa ngebiarin gue nangis adinata." Batin kanaya.
"Kamu gak usah drama didepan aku. Sekarang kamu cepat keluar dari ruangan ini kanaya putri." Katanya sambil membukakan pintu ruangannya.
"Tapi kan aku masih kangen sayang." Katanya masih sambil sesenggukan.
"Pak tolong seret gadis ini keluar dari ruangan saya." Kata adinata kepada security yang ada didepan pintu lift.
"Baik pak." Setelah itu pun sacuritynya masuk kedalam ruangan adinata.
"Ayo keluar kamu cepat."
Kanaya yang ditarik tarik sama security pun sebisa mungkin menarik tubuhnya kembali. "Lepaskan lepaskan aku"
"Sudah kamu jangan banyak omong cepat kamu keluar dari ruangan ini."
"Aku bisa keluar sendiri lepaskan aku dasar satpam gak tau diri." teriaknya sambil mencoba melepaskan dirinya.
"sayang tolong aku. Sayang maafin aku. Sayangg." Katanya disela sela tangisannya.
Saat mereka sudah diluar ruangan adinata langsung masuk kedalam ruangannya dan langsung menutuppintunya kembali.
"Huh masih pagi udah ada yang bikin emosi aja. Sial banget hari ini." Dumelan adinata yang saat ini sudah ada dikursi kebesarannya.
Tok tok tok
"Masuk."
Pintupun terbuka dan menampilkan riska dengan secangkir kopi hitam ditangannya.
"Taruh situ aja."
"Baik pak." Sambil meletakkan secangkir kopi dimejanya.
"Jadwal saya apa aja hari ini."
"Bapak nanti makan siang ada metting dengan pak kevin dari perusahaan properti. Dan nanti setelahnya jam 3 anda juga ada metting dengan salah satu investor dari jepang. Sudah itu aja."
"Oke baiklah. Sekarang kirimkan berkas berkas yang harus saya pelajari untuk meeting nanti."
"Baik pak akan segera saya kirimkan lewat email."
Setelah itu sekertarisnya pun keluar. Dan adinata lansgung membuka komputer yang ada didepannya. Adinata sedang serius mengecek berkas berkas yang kemarin sempat tertunda ia bacanya.
Kringg kringg.
"Halo."
"Selamat siang pak. Sekarang sudah waktunya anda berangkat menuju alamat yang sudah saya kirimkan di wattshap bapak."
"Baik." Katanya langsung memutuskan sambungan telefonnya.
Setelah itu adinata lansgung merapikan berkas berkas yang sempat ia buka dna lansgung keluar dari ruangannya menuju ke tempat meeting yang alamatnya sudah dikirimkan sekertarisnya tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY CRAZY HUSBAND (TAMAT)
Romancelangsung aja baca prolognya siapa tau kepincut dengan alur ceritanya. hayukkk merapat yaa yang mau punya suami kaya raya namun tidak sombong merapatsini biar diajarin sama teteh vanya caranya.