Bab 11

1K 209 13
                                    

Hai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hai...
Cerita gaje ini kembali up untuk menemani malming kalian.

Siapa first love kalian di grup KPop?

Jangan lupa pencet tombol bintangnya sayang.

Maaf untuk typo-nya

Happy reading 🌻✨

***

Renjun berbaring di ranjangnya dengan mata yang masih terbuka. Melihat Ibunya dan paman Chanyeol yang menangis sambil berpelukan tentu saja membuat pikirannya serasa bertumpuk hingga rasanya memejamkan matanya terasa sangat sulit.

Waktu sebenarnya sudah menunjukkan pukul sebelas malam lebih, biasanya dia sudah terlelap memasuki alam mimpinya di jam seperti ini.

Renjun bahkan sebetulnya tidak tau apakah Ibunya sudah pulang atau belum. Setelah mengembalikan sepeda Jaemin, dia pulang dan langsung masuk ke kamarnya.

"Apa yang terjadi sebenarnya?" Renjun bergumam sambil memperhatikan kartu nama yang diberikan oleh Chanyeol padanya waktu itu.

"Apa mereka pernah terlibat dalam suatu hubungan tapi akhirnya harus berpisah? Atau terpaksa berpisah?" Lanjutnya.

Tok tok tok!

"Renjun-ah."

Suara ketukan pintu lalu disambung dengan suara Seungwan membuat Renjun dengan secepat mungkin menyimpan kartu nama Chanyeol dibawah bantal lalu memejamkan mata. Pura-pura tidur.

Diluar kamar, Seungwan menghela nafas lalu membuka pintu kamar Renjun. Dilihatnya putranya itu sudah memejamkan mata dan nampak begitu pulas.

Seungwan mendekat ke arah ranjang dan duduk di tepi. Dia mengusap surai hitam Renjun dengan pelan. Takut membuat putranya itu terbangun.

"Maaf ibu pulang terlambat, ibu harus menyelesaikan sesuatu tadi." Seungwan membuang nafas lalu tersenyum.

"Ibu akan selalu melindungi mu." Lanjutnya yang kemudian mengecup kening Renjun lalu keluar dari kamar.

Setelah pintu tertutup dan yakin bahwa Seungwan sudah menjauh dari kamarnya, Renjun sontak membuka mata.

"Akan selalu melindungi ku? Dari apa?" Tanya Renjun dengan suara pelan.

Kalimat itu sebenarnya sudah diucapkan oleh Ibunya saat dia masih kecil. Renjun tidak terlalu memikirkannya karena beranggapan itu adalah salah satu bentuk kasih sayang sang Ibu padanya.

Akan tetapi, hari ini dia akan mulai memikirkannya. Karena setelah dipikir-pikir lagi, kata-kata itu seperti sebuah ungkapan kewaspadaan terhadap sesuatu.

***

Chanyeol pulang ke apartemennya dengan wajah yang menampakkan dengan jelas raut kelelahan. Pria itu membuka jasnya lalu melemparnya ke sembarang tempat sebelum akhirnya menjatuhkan tubuh tingginya ke atas ranjang.

Warmth And Loyalty (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang