Bab 30

893 170 33
                                    

Bab ini gak terlalu panjang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bab ini gak terlalu panjang.
Tp aku harap kalian ttp busa menikmatinya.

Happy reading ✨🌻❤️

***

Suara langkah kaki yang mendekat membuat Seungwan mengalihkan perhatiannya. Dia kini bisa melihat Chanyeol yang tengah berjalan ke arahnya dengan tubuh penuh keringat dan wajah khawatir.

"Maaf, aku baru bisa datang." Ujar Chanyeol dengan napas tersengal-sengal. Dia lalu duduk di sebelah Seungwan. Mengistirahatkan tubuhnya yang baru saja menyetir dari Seoul ke Busan. Dia yang tadinya hendak pergi ke kantor utama NNG, mengurungkan niatnya saat melihat panggilan tak terjawab dari Jiazhen. Dan saat dihubungi balik, Jiazhen hanya mengatakan bahwa Chanyeol harus ke Busan secepatnya.

"Dia koma." Bisik Seungwan.

"Apa?" Chanyeol jelas terkejut.

"Renjun koma Chanyeol, kenapa bisa sampai seperti ini?! Kenapa? Renjun sudah melakukan semua yang dokter katakan! Tapi dia malah-" Seungwan kembali menangis. Membuat Chanyeol dan Jiazhen yang masih ada disana tak tega.

"Lalu apa kata dokter?" Tanya Chanyeol.

"Mereka masih berdiskusi untuk penanganan selanjutnya." Sahut Jiazhen.

"Kalau begitu ayo kita bawa Renjun ke Amerika, Seungwan." Ujar Chanyeol.

"Apa dengan Renjun dibawa kesana, keadaannya akan langsung membaik?" Tanya balik Seungwan.

"Memang tidak, tapi setidaknya dia bisa mendapat perawatan lebih baik lagi, Seungwan. Lagipula tidak mungkin Renjun langsung membaik. Semua itu jelas butuh proses." Sahut Chanyeol.

Seungwan tak langsung menjawab, dirinya sudah terlanjur lelah dengan keadaan yang ada. "Lalu apa bedanya antara Renjun yang tetap disini dengan dibawa kesana?"

"Lalu apa kau punya solusi lain?" Tanya Chanyeol kemudian.

"Dan kau pikir solusi darimu adalah yang terbaik?" Tanya balik Seungwan.

Chanyeol menghela nafas. Dia tidak punya lagi tenaga dan terlanjur malas berdebat dengan Seungwan.

"Seungwan, Chanyeol, aku harus pulang sekarang. Ada hal yang mesti aku urus." Kata Jiazhen.

Seungwan langsung berdiri mendengarnya, "begitu kah? Terima kasih ya sudah menemaniku seharian ini."

"Sama-sama." Jiazhen mengangguk. "Aku pergi sekarang, sampai jumpa." Pamitnya kemudian.

Seungwan dan Chanyeol mengangguk.

"Kau mau kemana?" Tanya Seungwan ketika melihat Chanyeol juga berdiri.

"Aku ingin masuk melihat Renjun." Ujar pria itu lalu membuka pintu kamar.

"Renjun-ah." Bisik Chanyeol seraya mendekati ranjang putranya. "Kita baru saja tidak berjumpa dua hari, tapi kenapa-" Chanyeol tak sanggup melanjutkan kalimatnya. Dia menggenggam tangan putranya itu dengan erat.

Warmth And Loyalty (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang