Bab 7

1K 221 10
                                    

UHUYYY

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

UHUYYY... I'M COMEBACK!!

Hobi kalian apa nih?

Play song: Done For Me (Ost. hotel Del Luna)

By: Punch


JANGAN LUPA PENCET BINTANGNYA SAYANGKU!! 🌟⭐🙂🙏


ARE YOU READY FOR THIS??
ZIMZALABIIIM!!!🧙✨✨

***


Hera masuk kedalam apartemen yang dia tempati bersama Chanyeol. Dia mempunyai waktu dua jam untuk istirahat sebelum akhirnya nanti bertemu dengan tim perancang busana miliknya.

Dia sendiri memutuskan untuk pergi ke Seoul dengan menggunakan kereta daripadanya menunggu jemputan supir pribadinya karena pasti akan memakan lebih banyak waktu.

Hera membaringkan tubuhnya diatas kasur lalu memainkan ponselnya untuk mengetikkan pesan pada Chanyeol jika dia sudah sampai ditempat tujuan.

Menit berlalu, tapi Chanyeol belum juga membalas pesannya. Hera membuang nafas, suaminya itu pasti sedang sangat sibuk. Sebab, biasanya Chanyeol akan selalu membalas pesannya dengan cepat.

Wanita itu lalu menyimpan ponselnya disamping tubuhnya dan menutup mata. Bersiap untuk tidur. Tapi baru saja terpejam, suara dering ponsel kembali membuat dia tersadar.

"Halo?"

"Hera, ini aku. Bisakah kita bertemu sekarang?" Tanya suara diseberang sana.

"Sekarang juga?" Tanya Hera.

"Iya, apa kau ada waktu?"

Hera sebenarnya merasa letih, dan satu-satunya yang dia inginkan adalah istirahat. Tapi dia juga tidak bisa menolak permintaan orang tersebut.

"Baiklah, dimana kita akan bertemu?" Tanya Hera.

"Restoran dekat rumahku, bagaimana?"

"Oke, aku akan pergi sekarang."

"Aku menunggumu, sampai jumpa."

Percakapan tersebut terhenti. Hera membuang nafasnya, lalu merapikan penampilannya dan bersiap bertemu dengan orang yang tadi menelponnya.

***


"Ibu, aku sudah tidak apa-apa." Kata Renjun. Nada suaranya terdengar mengeluh. Seungwan dari tadi terus saja memperlakukannya seperti orang yang sakit parah.

"Kau masih belum terlalu sembuh." Ujar Seungwan.

Renjun hanya bisa pasrah mendengar penuturan ibunya. Lelaki itu memejamkan matanya, lebih memilih untuk tidur.

Warmth And Loyalty (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang