Bab 21

971 166 41
                                    

Warning!!Bab ini berpotensi membuat kalian misuh-misuh!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Warning!!
Bab ini berpotensi membuat kalian misuh-misuh!!

Kalian team kopi, susu, atau teh?

Happy reading ✨✨🌻🌻

***

Perempuan itu berjalan mondar-mandir di ruangannya dengan terus menggenggam barang canggih bernama ponsel. Ekspresinya terlihat kesal, bibirnya menggerutu tak jelas, alisnya menukik karena marah.

"Kenapa kau tidak bisa dihubungi Chanyeol?" Dengan perasaan yang sudah sangat kesal, Hera membanting  ponselnya ke atas kasur. Dia kemudian duduk disana dan mengusap wajahnya. Lalu melihat kembali ponsel miliknya.

Sudah seharian ini Chanyeol sama sekali tidak bisa dihubungi. Hera jadi risau. Apalagi saat dia tau dari Kyungsoo jika Chanyeol tidak pergi bekerja hari ini.

Lantas, kemana Chanyeol?

"Kau dimana Chanyeol?" Hera berujar lirih. Dia tertunduk lemas, energinya sudah cukup terkuras karena jadwalnya yang sangat berat untuk hari ini.

Perempuan itu lalu membaringkan tubuhnya di sofa ruangannya. Hari ini sedang jam istirahat dan Hera meminta kepada seluruh pegawainya untuk tidak mengganggunya.

Ponselnya kini berbunyi, dengan cepat Hera mengambil benda itu, merasa antusias karena Chanyeol akhirnya menghubunginya.

"Halo! Chanyeol kau kema-"

"Ini aku, bukan Chanyeol."

Sahutan dari sebrang sana membuat Hera mematung. Dia melihat kembali layar ponselnya dan menghela nafas kesal begitu tau siapa yang meneleponnya.

"Kau mau apa?"

"Bisa kita bertemu?"

"Tidak! Aku sedang sibuk." Tolak Hera.

"Kau sedang marah pada siapa? Suamimu?"

"Diam!" Kesal Hera.

Orang yang diseberang sana terkekeh, "dia tidak akan menghubungi mu."

"Apa maksudmu? Sudahlah, aku tut-"

"Karena dia sedang sibuk bersama mantan istrinya."

Deg!

Ucapan orang itu langsung membuat jantung Hera terasa berhenti.

"Kau jangan macam-macam Minho! Aku tidak akan per-"

"Silahkan jika kau tidak mau percaya, aku tidak akan rugi karena itu. Tapi yang jelas, apa yang aku katakan itu benar adanya. Jika suami sedang bersama Seungwan." Jelas Minho.

Tanpa menunggu sahutan dari Hera, pria itu menutup telepon dengan sepihak. Membiarkan Hera kini dikuasai amarah.

"Sialan! Awas kau Seungwan!"

Warmth And Loyalty (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang