***Happy reading***
✨🌻✨
Pagi itu, matahari bersinar dengan hangatnya, menyinari kota Busan dengan indah. Semua orang mulai sibuk memulai aktivitas untuk hari ini. Hari Senin dimana semua kegiatan kembali dilakukan.Renjun sendiri masih sibuk mencari dimana jas sekolah miliknya, seingatnya dia sudah menyetrikanya kemarin malam dan menggantungnya didepan lemari tapi sekarang malah tidak ada.
"Renjun! Kenapa kau masih di kamar? Kau tidak lupa kalau hari ini harus sekolah bukan?" Suara Seungwan dari arah dapur membuat Renjun jadi panik.
"Sebentar Bu!" Balasnya lalu kembali membuka lemari dan sedikit mengacak-acak isinya.
"Kau sedang apa Renjun?" Tanya Seungwan yang kini bersandar di pintu kamar putranya itu.
"Jas sekolah." Cicit lelaki itu.
Seungwan menghela nafas lalu melangkah menuju lemari dan ikut mencari.
"Kau ingat dimana meletakkannya?" Tanya Seungwan, tak ada nada marah ataupun kesal dari cara bicaranya.
"Aku menggantungnya didepan lemari setelah kemarin aku setrika." Jawab Renjun dengan lirih.
"Kalau memang begitu, harusnya ada disini kan? Pakaianmu mana bisa berjalan." Seungwan membuang nafas dan mengedarkan pandangannya ke sekeliling kamar Renjun.
"Oh ini dia!" Ujar Seungwan lalu mengambil jas milik Renjun yang rupanya tergeletak dilantai dan hampir masuk kebawah ranjang.
"Yah, jasnya kusut." Renjun memasang wajah cemberut melihat keadaan jasnya tersebut.
"Biar ibu yang menyetrikanya, kau sarapan saja sana. Jangan sampai terlambat." Kata Seungwan.
Renjun tersenyum, "terima kasih bu." Ujarnya lalu mencium pipi Seungwan dan pergi ke dapur.
Seungwan sempat terkejut, namun akhirnya tersenyum.
Ya, Renjun memang anak yang manis dan juga penurut.
***
"RENJUN!!! RENJUN!!!" Teriak Jaemin didepan rumah temannya itu.
"Aduh jangan teriak seperti itu dong! Nanti Renjun juga keluar!" Protes Sihyeon.
Jaemin tersenyum tanpa dosa, dia masih memegang pagar rumah Renjun dan menatap pintu rumah.
"Suaramu terdengar sampai ke belakang rumahku." Ucap Renjun begitu dia keluar dari rumah.
"Bagus dong." Balas Jaemin.
Renjun mendengus sementara Sihyeon menatap sinis Jaemin yang masih memasang ekspresi polos.
"Kau sudah mengerjakan PR mu Jaemin?" Tanya Sihyeon.
Mereka bertiga kini berjalan bersama ke sekolah dengan posisi Jaemin berada di tengah. Lelaki itu beralasan tidak suka berada disisi jika berjalan bertiga seperti ini karena merasa tidak nyaman.
"Tentu saja sudah! Kau ini kenapa sih kalau ada pr selalu saja aku yang pertama ditanya sudah atau belum." Gerutu Jaemin.
"Aku tidak bermaksud apa-apa. Habisnya kau selalu minta jawaban pada Renjun atau padaku, itu pun kalau sudah mepet ke jam mata pelajaran." Jawab Sihyeon.
"Dia juga mendapat jawabannya dariku kok." Timpal Renjun begitu saja.
"Yak! Jangan buka kartu!" Protes Jaemin.
"Kau masih bodoh seperti biasa." Cibir Sihyeon.
"Aku tidak bodoh! Aku hanya sedang malas berpikir! Kau tau kan Sihyeon-ah, aku tidak suka matematika." Bela Jaemin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Warmth And Loyalty (Completed)
Fanfiction• INI 100% BUATAN AKU SENDIRI • It's about Wendy RV and Chanyeol EXO if you don't like them, just get out from my story • Jika ada kesamaan tokoh dan tempat itu hanya terjadi secara kebetulan • Tolong tinggalkan jejak kalo kamu memang suka dengan...