Bab 23

795 161 25
                                    

Ada yg kangen sm cerita yg satu ini?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ada yg kangen sm cerita yg satu ini?

Kaget aku byk yg nanyain bab baru cerita ini.

Nah Krn sekarang udh update,
Happy reading ya✨🌻📖

Note: Jangan lupa vote!

***


Seungwan mengusap wajahnya dengan kasar begitu mengingat kilasan memori tersebut. Rasanya wajar sekali jika Hera membencinya, jika Seungwan berada di posisi Hera pun, dia akan melakukan hal yang sama.

"Maafkan aku Hera." Gumamnya dengan sangat pelan. Hanya dirinya saja yang bisa mendengar ungkapan tersebut.

Jika bisa memutar kembali waktu, Seungwan akan lebih memilih untuk menolak bantuan Hera dan menjauhinya. Setulus apapun uluran tangan Hera untuk menolongnya, Seungwan akan tetap menepis uluran tersebut.

Sayangnya, semua sudah terjadi dan menyesalinya adalah tindakan yang sia-sia dan membuang banyak masa.

Perempuan itu menarik nafas sebentar lalu menutup pintu rumah dan pergi ke rumah sakit.

***


Renjun menatap canggung perempuan yang baru saja datang ke kamarnya dengan mata sembabnya. Perempuan itu menatap Renjun dengan pandangan yang yang tak bisa Renjun artikan.

"Aku mau pulang." Suara serak dari Hera memenuhi ruangan Renjun.

Chanyeol menghela nafas, seandainya saja dia bisa menahan Hera untuk tidak pergi ke rumah Seungwan, istrinya itu tidak akan menangis begini.

"Tapi tidak ada siapa-siapa di unit apartemen, apa-"

"Ke Seoul." Hera memotong ucapan Chanyeol.

Renjun kini menatap sang ayah meminta penjelasan.

"Kenalkan, ini Hera. Dia istriku." Ujar Chanyeol begitu dia menyadari tatapan putranya tersebut.

Renjun mengangguk lalu memasang senyum manis, "halo Nyonya. Namaku Huang Renjun."

Hera mengerutkan keningnya ketika mendengar nama lengkap Renjun. Dia tidak bisa memungkiri jika dia melihat wajah Seungwan dan Chanyeol secara bersamaan pada Renjun. Tapi kemudian dia memutuskan untuk tidak peduli.

"Aku tunggu kau di Seoul." Pamit Hera.

"Hera tunggu-"

Seungwan berjengit kaget saat baru saja membuka pintu kamar Renjun dan menemukan Hera serta Chanyeol dibelakangnya.

Hera menatap Seungwan beberapa detik lalu melewatinya begitu saja.

"Hera!" Chanyeol mengejar istrinya itu dan berhasil menahannya di lorong. Karena ruangan yang ditempati Renjun adalah VIP, maka hanya orang tertentu saja yang bisa kesini. Dan karena itu lorong disini pun terbilang sepi.

Warmth And Loyalty (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang