Ice (4)

307 69 5
                                    

Dahulu, ada sepasang anak kembar perempuan identik. Mama Zila dan Mimi Pipi namanya. Namun walaupun keduanya kembar, sifat mereka tidaklah mirip.

Tidak seperti Mama Zila, Mimi Pipi adalah orang yang paling populer; dia sangat bisa diandalkan karena lihai dalam segala hal, bahkan sekolah-sekolah berpredikat terbaik mengirim surat undangan penerimaan siswa berprestasi ke kotak suratnya.

Hanya mengetahui hal ini mampu membuat orang lain merasa iri.

Itu hanya orang lain, bagaimana dengan orang yang paling dekat di sisinya?

Mama Zila sangat tidak menyukai saudari kembarnya. Mereka memang kembar, tetapi kecantikannya melebihi Mimi Pipi. Sayangnya, orang-orang lebih tertarik untuk melihat saudarinya daripada dirinya. Seakan sorotan cahaya panggung diambil dari tempatnya.

Dan di atas panggung itu, hanya sosok Mimi Pipi yang tercermin di mata orang.

Ini benar-benar membuatnya iri, cemburu, dan kesal.

Kecemburuan ini semakin parah ketika orang yang diam-diam dia suka―Aba, jatuh cinta pada saudarinya.

Kami kembar! Aku bahkan lebih cantik darinya! Tetapi mengapa tidak ada yang melihatku?!

Sosoknya memang kecantikan alami, sayangnya tersembunyi di balik kecemerlangan Mimi Pipi.

Bagi orang-orang, apa gunanya wajah cantik jika tidak diimbangi dengan keterampilan yang memadai?

Saat itu, untuk pertama kalinya, Mama Zila merasa ingin melenyapkan saudarinya.

Jadi, dia membuat rencana.

Pertama, halangi waktu pertemuan antara Mimi Pipi dengan Aba.

Misalnya, dengan membuat Mimi Pipi memiliki kesibukan sehingga tidak bisa menemui Aba. Ketika itu terjadi, Mama Zila akan datang menggantikannya, tentu saja dengan menyebut dirinya sebagai 'Mimi Pipi'.

Hal ini terus berlanjut berkali-kali, hingga Aba sendiri tidak dapat membedakan antara keduanya.

Akhirnya, rencana memasuki tahap kedua, yaitu menghilangkan Mimi Pipi yang sebenarnya.

Hari itu, dia menghubungi orang-orang suruhannya, memerintahkan untuk membuat Mimi Pipi mengalami 'kecelakaan'.

'Kecelakaan' itupun terjadi dan keberadaan Mimi Pipi menghilang. Di depan orang luar, Mama Zila menangisi kehilangan saudarinya, tetapi dalam hatinya dia dengan gembira tampil di depan Aba dengan identitas 'Mimi Pipi' dan menikahinya.

Sayangnya, dia tidak tahu bahwa Mimi Pipi yang asli masih hidup. Kecelakaan itu membuat bekas di tubuhnya dan melukai wajahnya. Di diselamatkan oleh Papa Zola yang merupakan bawahan dari Kaizo.

Mengetahui kisah sebenarnya, Kaizo sangat marah dan hampir memutus hubungan keluarga dengan Aba. Setelah dihentikan oleh Mimi Pipi, Kaizo pun mengirimnya ke kediaman Aba sesuai keinginannya dengan nama palsu 'Mama Zila', bersama Papa Zola sebagai pelayan kediaman dengan status 'suami-istri' supaya tidak dicurigai.

Namun, siapa yang dapat menipu mata Mama Zila yang kini seorang Nyonya Aba? Terutama ketika pembantu itu menggunakan nama 'lama' yang tidak lagi ingin dia dengar.

Jadi, hidup penuh siksaan Mimi Pipi sebagai pembantu rendahan dimulai.

Dia seringkali dilukai oleh Mama Zila, hingga Papa Zola harus mengawasi di sisinya setiap hari supaya tidak lagi disalahgunakan. Papa Zola telah melaporkan hal ini ke Kaizo, sayangnya statusnya yang sebagai 'anak angkat' tidak memungkinkannya untuk mengendalikan rumah Aba. Pada akhirnya, dia meminta Mimi Pipi untuk menunggu dan pergi ke luar kota untuk melamar sebagai polisi.

《END》 I wish I could Escape (Sebelum Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang