Halilintar (7)

147 35 0
                                    

"Kita kembali ke kota," ujar Fang seraya menyerahkan map dokumen padaku. Dia mengeluarkan kunci mobil dan berjalan menuju parkiran kendaraan.

Aku melihat jam tangan, diperkirakan butuh dua jam menuju perkotaan.

Fang mengendarai mobilnya menuju perkotaan. Di kursi penumpang, aku membaca berkas yang mengulas misi menangkap vampir yang mirip dengan Boboiboy Blaze ini.

Aku benar-benar tidak tahu di mana aku berada sekarang. Ochobot juga tidak kunjung muncul seperti biasanya. Dan misi ini tidak tertulis dalam kisah tragis Boboiboy Halilintar.

Dengan kata lain, aku hanya bisa mengikuti alur secara perlahan sambil melihat situasi. Mungkin ada petunjuk dari bagian tak tertulis ini.

Membaca halaman pertama adalah mengenai biodata singkat dari target. Foto yang terlampir tidak berubah, masih mirip dengan penampilan Boboiboy Blaze. Sayang sekali nama aslinya masih belum diketahui. Usia dan data pribadi lain juga masih belum diketahui secara pasti dan hanya berupa perkiraan kasar.

Ketika membalik lembaran selanjutnya, aku melihat informasi tentang tempat-tempat yang sering didatangi target.

Tidak ada yang aneh. Hanya tempat normal seperti warung makan, taman hiburan, ataupun hotel tempat menginap.

Oh, tunggu!

... Dia sering mengunjungi panti asuhan?!

Aku sangat terkejut dan hendak bertanya untuk lebih jelasnya, namun suara ledakan keras menyela kalimatku.

Fang menghentikan mobilnya sebelum menabrak kendaraan di depan yang juga berhenti mendadak. Semua kendaraan berhenti, membuat jalanan menjadi kacau. Tapi fokus perhatian bukanlah kekacauan di jalan, melainkan ledakan yang berasal tak jauh di depan.

Api bergelora begitu besar, membakar truk bermuatan minyak hingga suhu panasnya dapat dirasakan dari jauh.

Aku keluar dari mobil dan melirik kebakaran dengan singkat, kemudian mengalihkan perhatian ke suatu tempat di langit.

Entah mengapa, aku merasakan sesuatu di sana.

"Halilintar!" Teriakan Fang menarik pandanganku kembali. Pria berkacamata nila itu menunjukkan suatu alat di tangannya. "Target Firefox terdeteksi di dekat sini!"

Firefox? Boboiboy Blaze?!

Mataku terbelalak, menatap pada api yang menghalangi jalan.

Tidak mungkin itu perbuatannya, 'kan?

•••

Arbi's Note :

Hem... Sepertinya revisi benar-benar diperlukan -_-

《END》 I wish I could Escape (Sebelum Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang