Taufan (5)

220 47 44
                                    

Entah apa ini hanya firasatku atau tidak, tapi sejak pergi dari ruang makan, rumah ini sangatlah sunyi. Hanya sekali atau dua kali aku melihat pelayan, tidak seperti sebelumnya yang di mana hampir sepanjang jalan dapat menemukan pelayan di sudut rumah sekalipun.

Apa yang terjadi?

[Ding! Terdeteksi adanya ketidakstabilan energi dunia ... ]

Huh?

"Ochobot?" Aku mencoba memanggil, namun bola kuning itu tidak menjawab seperti biasanya. Mengetahui hal ini, aku menjadi panik. Walau kebersamaan kami hanya singkat, tetapi aku telah menganggap Ochobot sebagai rekanku yang berharga.

Bagaimanapun, selama hidupku di berbagai dunia, hanya Ochobot yang tiba-tiba muncul dan mengulurkan tangan untuk membantuku pergi. Karena itu, meskipun ada kemungkinan robot sistem ini menipuku, aku tetap meraih uluran tangannya.

Sudah lama aku sendirian.

Dan kali ini, aku tidak sendirian lagi.

"Ochobot?! Ochobot! Hei, apa kamu mendengarku?!"

Tidak masalah apakah ada orang lain yang mendengar suara kerasku, toh tidak ada kehadiran lain selain diriku di tempat ini.

Entah berapa lama waktu berlalu, aku akhirnya mendengar suara Ochobot kembali. Namun, kini disertai nada cemas tanpa alasan.

[Master, keadaan darurat! Aku harus mengeluarkanmu dari dunia ini segera!]

Aku terkejut dan sebelum sempat bertanya, jiwaku bergetar dan terhisap ke dalam kegelapan.

.

.

.

Ruangan itu memancarkan aura hitam, dengan aroma busuk yang menyengat.

Tiba-tiba, bayangan-bayangan bergerak dari celah pintu, merambat seakan mencoba memanjat keluar dari penjara yang menahan mereka. Sedikit demi sedikit, koridor itu tertutupi oleh bayangan.

Di ujung koridor, terdapat pintu kayu yag tertutup rapat; sumber bayangan tersebut. Di sisi lain, bola cahaya bersinar dan membentuk wujud manusia. Terlihat seorang anak berusia sekitar lima belas tahun dengan rambut pirang cerah, mata biru yang tampak berkedip-kedip layaknya program data, dan pakaian kasual hitam yang tidak sesuai untuk usianya.

Tangan kanannya terentang ke depan, memperlihatkan cincin emas bermahkota permata biru di jari telunjuk.

"Virus sialan." Suara yang keluar dari bibirnya terdengar dingin. Matanya menajam, memandang bayangan-bayangan hitam itu dengan wajah datar, seakan mereka hanyalah benda mati di hadapannya.

Entah apa yang dilakukannya, dinding koridor tampak terkelupas. Di baliknya, ada berbagai kode yang bergerak mengalir dengan sangat cepat; tak dapat ditangkap oleh mata. Setelah serangkaian kejadian ini, bayangan-bayangan hitam itu menguap secara tiba-tiba, menjadi asap yang perlahan menghilang di udara, menyisakan satu-satunya pintu kayu di sana.

Anak laki-laki itu melangkah mendekat. Langkah kakinya lambat, tetapi entah bagaimana dia mencapai pintu dengan beberapa langkah saja.

Tangan kanannya terangkat, menyentuh permukaan pintu. Seakan memiliki kesadaran, pintu itu bergetar keras. Namun, siapa yang tahu bagaimana pintu itu dibuat, betapapun kerasnya getaran, pintu tidak hancur sama sekali. Jangankan hancur, terbuka meninggalkan celah kecil pun tidak ada.

Tampaknya, orang di dalam ruangan bisa mengendalikan pintu itu. Memberi isyarat secara tak tertulis bahwa anak laki-laki itu tidak diizinkan masuk.

Tetapi, anak itu menyunggingkan senyum kecil.

"Sayang sekali, aku tidak bisa masuk. Tapi, sebuah keberuntungan aku memiliki satu kemampuan istimewa."

Jari telunjuknya mengetuk pintu tiga kali, seolah-olah dia datang berkunjung sebagai seorang tamu.

"Kamu tahu apa kemampuanku ini, 'kan?"

Tidak ada tanggapan dari dalam, namun anak itu tersenyum semakin lebar.

Dalam sekejap, anak itu menghilang dari tempatnya.

Kemudian, terdengar jeritan yang memekakkan telinga dari dalam ruangan.


End
Identity: Boboiboy Taufan

•••

Arbi's Note :

Okeh, ini akhir dari identitas Boboiboy Taufan.

Terlalu singkat? No, no, no! Emang beginilah rencana aku membuatnya~ Kalian akan tahu sendiri deh :v

Ya, siapa yang bisa menebak identitas selanjutnya?

Sampai jumpa besok🙌

《END》 I wish I could Escape (Sebelum Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang