Blaze (2)

211 43 5
                                    

Sosok bola kuning muncul dari kehampaan, melayang di sudut ruangan. Sepasang mata biru elektronik berkedip beberapa kali sebelum memandang sekitar, hingga akhirnya dia menemukan seorang anak kecil yang mengintip di bawah tempat tidur.

Ochobot―si bola kuning melaju menuju anak itu dan memanggil dengan pelan, [Master.]

Anak itu bergeming, seakan tidak menanggapi panggilannya. Sosoknya dengan punggung membelakangi membuat Ochobot tidak dapat melihat apa yang dipikirkan oleh Master-nya saat ini.

[Master?] Sekali lagi, robot sistem memanggil, tetapi belum ada balasan. Ochobot tersentak ketika mengingat sesuatu. Mata birunya tampak bergejolak, menampilkan rangkaian data yang padat.

Kemudian, sebuah panel hologram muncul di depan mata anak itu.

[Master, aku dibelakang Anda.]

Membaca kalimat ini, sang anak menoleh ke belakang dan melihat siluet bola kuning yang melayang.

"Ochobot!" panggil anak itu dengan suara kekanak-kanakan. Walau Ochobot tahu jiwa yang mendiami tubuh anak di depannya telah berumur ribuan tahun―jika dihitung dengan setiap kehidupan di berbagai dunia sebelumnya―tetapi tidak membuatnya berhenti berpikir bahwa anak kecil itu sangatlah imut di matanya.

"Ochobot, apha jang therjadhi?" Kalimat tidak jelas terlontar dari mulut sang anak, menghentikan pikiran tak jelas Ochobot.

Robot kuning itu terdiam sejenak, mencoba mencerna apa yang dikatakan Master-nya. Kemudian, tulisan di panel berubah menjadi serangkaian kalimat panjang. [Maafkan aku, Master. Ada masalah di dunia Boboiboy Taufan. Untuk melindungi Anda, aku harus mengirim jiwa Anda ke tubuh lainnya.]

"Tafi, mengafa harus idhetitas thuli?"

Mata biru Ochobot berkedip sekali sebelum dia mengirimkan kisah tragis dari identitas yang digunakan sekarang.

Identitas ini bernama Boboiboy Blaze, seorang anak tersesat yang tinggal di panti asuhan yang terletak di pinggir kota sejak usia empat tahun. Karena kecacatannya, dia telah diasingkan oleh anak-anak sebaya di panti asuhan. Namun, tipikal Boboiboy Blaze adalah anak yang sangat bersemangat. Dia tidak peduli dengan orang-orang yang mengasingkannya dan hidup sebebas gayanya.

Setahun yang lalu, ada seorang dermawan besar yang secara sukarela ingin mendanai panti asuhan ini. Dengan senang hati, dekan menyetujuinya. Tetapi, sejak itu anak-anak di pantai asuhan hilang satu demi satu.

Sebagai seorang anak yang penuh rasa ingin tahu, Boboiboy Blaze mencoba untuk diam-diam mengikuti dekan yang selalu pergi setiap tengah malam.

Singkatnya, dia menemukan rahasia besar panti asuhan dan dibunuh.

Ochobot menyaksikan Master-nya yang fokus membaca kisah dan menghela napas panjang.

Sepertinya, kali ini akan butuh waktu lama untuk menyelesaikan misi ini.

Anak kecil dengan identitas Boboiboy Blaze itu mengusap wajahnya kasar, kemudian bertanya dengan cara aneh, "Dhi hana haku beradha sekharang?"

Tidak butuh waktu lama robot sistem itu memberikan jawabannya. Selama dua identitas, Master-nya akan selalu menanyakan hal yang sama. [Lima hari sebelum Boboiboy Blaze mengikuti dekan.]

Boboiboy Blaze mengangguk mengerti. "Jhadhi, hisiku bhisa seleshai dhengang chara thidhak hehikuti dhekan?"

Kali ini, Ochobot berusaha keras untuk memikirkan apa yang dikatakan Master-nya. Sungguh, begitu malang bagi tunarungu yang tidak dapat mendengar suara disekitar, bahkan suaranya sendiri saat berbicara.

[Ding! Anda memiliki dua misi untuk diselesaikan. Pertama, ubah nasib tragis Boboiboy Blaze. Kedua, ubah nasib tragis Boboiboy Taufan.]

Anak itu mengerutkan alisnya, tampak bingung. Namun, sebelum bisa bertanya, pintu ruangan terbuka dan seorang anak perempuan berdiri di sana dengan tangan berkacak pinggang.

"Blaze! Ini giliran kita untuk piket!"

Yang dipanggil Blaze terkejut, menatap tak percaya pada anak perempuan di ambang pintu. Secara tak sadar, dia mengalihkan pandangan pada robot kuning yang masih melayang di sekitarnya.

Ochobot tidak bisa dilihat siapapun. Dia juga tahu mengapa Master-nya menatap dirinya seakan meminta jawaban secepat mungkin. Jadi, dia melemparkan jawabannya tanpa berkata apa-apa lagi.

[Tidak ada kesalahan. Ini seperti yang Anda pikirkan.]

Ya, bahkan jika wajahnya masih sangat muda, tetapi tidak menghilangkan garis wajah yang sangat mirip itu.

Anak perempuan itu menyerupai Boboiboy Taufan.

•••

Arbi's Note :

Yah, sepertinya Arc Boboiboy Blaze akan cukup panjang untuk selesai😌

《END》 I wish I could Escape (Sebelum Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang