Kucing

253 50 0
                                    

Hari semakin sore, tugas juga baru selesai setengah, euna sekarang selesai bermain dengan jina dan jina tertidur sekarang.

Setelah selesai masak bolu bersama mamahnya beomgyu, euna lanjut main bersama jina sampai sore.

Sekarang euna menghampiri beomgyu di ruang tamu, dan yang dia lihat beomgyu tertidur.

Sekarang euna menghampiri beomgyu di ruang tamu, dan yang dia lihat beomgyu tertidur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dia terlihat lelah, mengerjakan lukisan besar sendirian memang melelahkan mata.

Euna menatap beomgyu lalu memotret beomgyu yang sedang tertidur menggunakan hp beomgyu, dia terus menertawakannya pelan karena takut ketos itu bangun.

Tadi euna dan jina bermain kucing-kucingan, jina bahkan membuat kumis kucing di pipi euna, dan sekarang euna berniat menjahili beomgyu.

Dia menggambar kumis kucing di pipi beomgyu, euna mendekatkan wajahnya sampai begitu dekat dengan beomgyu.

Setelah mendapat 2 garis, tiba-tiba tangan beomgyu menghentikan tangan euna, dia menggenggamnya erat lalu segera membuka mata.

Beberapa detik mereka saling menatap, lalu merasa canggung kembali satu sama lain.

"ngapain lo?" tanya beomgyu, dia bangun.

"eumm, gak papa ko" jawab euna, beomgyu melihat euna memegang spidol.

Lalu menatap euna, wajahnya di gambar seperti kucing "itu lo yang gambar?" tanya beomgyu tapi sepertinya tidak mungkin kalau euna yang menggambarnya.

"tadi jina nyoret-nyoret muka gue kaya kucing, jadi gue coret-coret juga deh muka lo" jawab euna.

"lo coret-coret muka gue?" tanya beomgyu dia sudah siap menelan euna, euna hanya mengangguk lalu tersenyum kecil.

"euna, beomgyu ayo makan dulu" ucap mamahnya beomgyu.

Euna menatap jam di handphonenya jam menunjukan pukul setengah 3 sore.

"tante maaf yah, kayanya euna harus pulang" jawab euna, ada sesuatu yang harus dia lakukan sekarang.

"yah, padahal tante pengen banget kita makan bareng" ucapnya.

"mungkin euna ada urusan mah, kan nanti juga bisa" ucap beomgyu.

"berarti kamu bakal bawa euna lagi ke sini kan?" tanya mamahnya.

"iya" jawab beomgyu dan mamahnya terlihat bahagia.

Setelah berpamitan euna keluar bersama dengan beomgyu "yakin gak mau gue anter?" tanya beomgyu.

"gak usah, gue ada perlu di tempat lain" jawab euna.

Sebenarnya beomgyu ingin bertanya apa yang akan euna lakukan? dimana? dan mau kemana? hanya saja itu terlalu berlebihan, toh mereka tidak berpacaran sungguhan, untuk apa beomgyu mengurusi urusan euna.

"ya udah" ucap beomgyu lalu euna pergi.

SKIP >>>

Euna sekarang berada di kereta, dia sedang menuju rumah sakit, yang biasa dia kunjungi setiap hari minggu.

Dia menatap jalanan yang dipenuhi pepohonan dan gedung-gedung tinggi yang menjulang ke langit.

Begitulah hidupnya, sendiri dan kesepian, dia merasa nyaman saat bersama beomgyu bahkan saat bersama keluarganya tadi.

Hanya saja, dia tidak bisa berharap lebih, toh semua ini akan berahir pada waktunya.

Setelah sampai euna menyusuri jalanan menuju rumah sakit tepat di kota seoul, rumah sakit yang dimaksud adalah rumah sakit jiwa, tempat mamahnya di rawat.

Semua pengobatan mamahnya euna di bayar dengan sisa harta yang masih dimiliki, karena itu euna tidak berani menggunakan sisanya.

Euna menghampiri seorang wanita yang sedang melamun duduk di kursi taman "mamah" panggil euna tapi dia tidak menoleh.

"mamah udah makan belum?" tanya euna, lalu mamahnya menggeleng.

"aku kita kehilangan semuanya" ucapnya lalu kembali menangis, setiap hari penyesalan dan kehilangan selalu menghantui fikiran mamahnya euna.

Untung dia tidak pernah berbuat kasar pada euna, hanya saja dia tidak bisa mengingat atau menganggap euna adalah anaknya.

"mamah masih punya euna, euna itu anak mamah, mamah jangan sedih ya" ucap euna air matanya kembali mengalir.

SKIP >>>

Senin pagi yang cerah, kali ini euna tidak kesiangan karena dia punya waktu tidur yang cukup.

"Eunaaa" panggil hyena dari belakang.

"eh, kapan lo dateng?" tanya euna.

"baru aja, tumben lo gak kesiangan" ucap hyena.

"ngga lah, guekan sekarang harus berubah, kalo ngga beomgyu marah" jawab euna.

"iya iya, eh btw lo udah ngerjain pr matematika belum?" tanya hyena.

"lah, emang ada pr matematika?" tanya euna, semalam dia langsung tidur agar tidak kesiangan.

Euna fikir hari ini tidak ada pr makanya dia langsung tidur "ada, jangan bilang lo lupa" jawab hyena.

"iya, gue lupa gimana dong" rengek euna "gue gak mau di hukum pak suga" lanjut euna.

"gue juga gak mau, mana tu guru galak banget lagi" ucap hyena.

Euna berfikir dan menemukan satu ide "gue tahu, kita gak akan di hukum lo tenang aja" ucap euna.

"gimana caranya?" tanya hyena.

"sekarang kita cepetan ke kelas, ayo" euna segera berlari ke kelasnya dan diikuti hyena.

Sesampainya di kelas, euna menatap meja beomgyu kosong tapi tasnya sudah ada.

Euna menghampiri tas beomgyu lalu membukanya, dia mengambil buku matematika lalu menyalin semua isinya bersama dengan hyena.

"lo yakin ketos gak akan marah?" tanya hyena.

"gak bakal" jawab euna "udah cepet salin keburu bell" lanjut euna.

Setelah beberapa lama beomgyu masuk dan mendapati tasnya terbuka "siapa yang buka tas gue?" ucap beomgyu.

"gue" jawab euna tapi dia masih fokus pada buku catatannya.

"tumben gak kesiangan" ucap beomgyu, lalu dia duduk di kursinya.

"iyalah, kan harus ada peningkatan" jawab euna.

"peningkatan apanya, lo emang gak kesiangan tapi pr belum di kerjain, sama aja gak ada peningkatan" jawab beomgyu, euna berhenti menulis lalu menatap beomgyu kesal.

Tapi dia harus segera menyelesaikan prnya "seengganya gue udah berusaha" jawab euna.

Setelah tidak lama euna mengembalikan buku beomgyu "makasih ya pak ketos" ucap euna lalu kembali duduk.

"na, lo sama beomgyu pacaran beneran gak sih?" tanya hyena.

"ya, ya iyalah, emang kenapa lo tanya gitu?" tanya euna.

"kalian berdua gak keliatan kaya pacaran" jawab hyena "beomgyu, kalo lo emang pacarnya euna harusnya lo panggil dia pake kata kamu jangan lo gue" ucap hyena pada beomgyu.

Beomgyu diam tapi dia mendengarkan ucapan hyena "lo juga na, harusnya lo panggil beomgyu itu jangan pak ketos, sayang ke, atau ngga pake aku kamu" lanjut hyena.

"gue sama euna yang jalanin, kenapa lo yang repot" ucap beomgyu.

"gue gak repot, gue cuma ngasih tahu yang baik itu kaya gimana, lagian euna pasti sakit hati kalo lo terus manggil dia kaya gitu" jawab hyena.

"hye, mungkin kita berdua lebih nyaman kaya gini, lo gak perlu hawatirin apapun, okeh" euna mencoba melerai hyena dan beomgyu.

"hah, ya udah deh, terserah lo berdua aja" ucap hyena.

KETOS (season 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang