Rumah sakit

235 47 4
                                    

Sesampainya di rumah sakit euna segera mencari ibunya, minggu lalu saat bertemu ibunya kondisinya sudah baik dan stabil ucap dokter.

Euna juga berharap minggu ini kondisi ibunya bisa semakin membaik, terlihat dari jauh ibunya sedang makan di temani seorang suster.

"eunaa" mamahnya menyapa euna senang.

Dia berlari lalu memeluk euna "ibu sehat kan?" tanya euna.

"ibu sehat sayang" ucap ibu.

"maafin euna ya bu, euna baru bisa nengokin ibu" ucap euna.

"ngga papa, yang penting kamu ngga lupain ibu" ucap nya.

"euna gak akan pernah lupain ibu, karena euna sayang sama ibu, euna janji" ucap euna.

Ibunya tersenyum lalu melepas pelukan mereka, dia menyibakan rambut euna lalu mengelusnya dengan lembut.

"sus, biar saya yang suapin ibu" ucap euna, lalu suster itu segera pergi dan euna segera menyupai ibunya makan kembali.

Setelah selesai makan mereka berbincang, dari cara bicara ibunya terlihat dia sudah membaik dan mengingat masa lalunya, dia juga terlihat lebih iklas menerima hidupnya.

"euna, maafin ibu yah" ucap nya.

"kenapa ibu minta maaf, ibu gak salah apa-apa bu" ucap euna.

"ibu salah, ibu sudah menjadi ibu yang buruk, ibu bahkan gak ngurus kamu dari kecil" ucap nya, dia menunduk.

Euna meraih tangan ibunya, menggenggam nya erat "euna baik-baik aja bu, hidup euna bahagia dan dari semua kejadian ini euna jadi lebih dewasa, makasih udah lahirin euna kedunia ini, makasih udah sayang sama euna ibu harus sembuh, ibu harus temenin euna, ibu janji yah" ucap euna.

"iya sayang, ibu janji ibu akan cepet sembuh dan keluar dari sini, setelah itu kita hidup bersama, kita ulang keluarga kecil kita dari awal lagi" ucap nya.

Euna mengangguk dan mereka saling berpelukan.

"cewek yang gue kira dulunya anak mamih, tukang telat, gak di siplin, bodoh, ceroboh, gak bisa ngapa-ngapain, ternyata dia sama sekali gak kaya gitu, dia dewasa, dia bahkan udah nyari uang buat lanjutin hidup dan sekolahnya sendiri, dia baik dan penyayang, dia selalu maafin orang-orang yang udah nyakitin dia, kalo gue yang ada di posisi dia gue gak mungkin bisa sekuat euna, euna itu-- luar biasa" batin beomgyu.

Beomgyu tersenyum terharu melihat euna dan ibunya, rasanya dia ingin menangis.

SKIP >>>

Malam berlalu, euna datang ke cafe untuk bekerja, meskipun badannya terasa lelah dia harus tetap bekerja.

Dokter bilang tadi ibunya bisa segera pulang, entah kapan waktunya tapi ibunya akan pulang secepatnya saat keadaanya sudah membaik.

"malam euna" sapa mingyu.

"malam ka" jawab euna ramah.

"kamu keliatan seneng banget, kenapa nih?" tanya mingyu.

"iya, aku lagi seneng ka, soalnya dokter bilang ibu aku udah bisa pulang secepatnya" ucap euna.

"wahh, itu kabar baik dong, aku ikut seneng" ucap ka mingyu.

"iya ka" jawab euna, tidak lupa dengan senyuman yang selalu menempel di wajahnya saat ini.

"oh iya, besok malem ulang tahun cafe yang ke 3 tahun, jadi besok kamu pake baju yang cantik yah" ucap mingyu.

"ulang tahun cafe?" tanya euna.

"iyah"

"ada acara apa nanti?" tanya euna.

"ngga rame-ramean sih, cuma aku mau tutup cafenya, terus ngajak temen-temen aku dan semua karyawan cafe buat pesta di cafe" jelas mingyu.

"wahh, pasti seru" ucap euna.

"pasti dong, kamu jangan telat yah, pestanya mulai jam 8 malam" jelas mingyu.

"oke ka, aku ngga akan telat ko" ucap euna.

Beberapa jam berlalu euna keluar dari cafe, dia sudah siap untuk pulang dan sekarang sedang menunggu beomgyu, di depan cafe.

Tiba-tiba dia melihat seorang anak sma dikejar-kejar oleh segerombol anak sma lagi , anak yang di kejar terlihat seperti baru dipukuli.

"ka tolong ka" ucap anak itu pada euna, dia bersembunyi di balik tubuh euna.

"ya elah, beraninya sembunyi di depam cewek lo" ucap salah satu dari mereka.

Euna merasa tegang, dan takut, kakinya lemas "apa-apaan si ni cowok, kenapa minta tolong ke gue" batin euna.

Mereka menarik pria itu dari belakang euna lalu memukulinya bersamaan, euna yang melihatnya tentu merasa tidak tega.

"YA" teriak euna, mereka segera berhenti memukuli pria tadi.

"apa lo, gak usah ikut campur ini bukan urusan lo" ucap mereka.

Euna menyeringai meremehkan "beraninya keroyokan, kalo berani lawan satu-satu, dasar *njing-*njing gak berguna" ucap euna.

"nantangin tu cewek, gas deh kalo gitu" ucap nya.

Pria itu mendekat lalu euna menunjukan ponselnya pada mereka, euna menunjukan foto seorang polisi, yang bahkan dia tidak tahu siapa polisi itu.

"kalo berani macem-macem, gue telfon ayah gue sekarang juga" ucap euna.

"*njimm polisi, kabur aja yuk" ucap nya.

"dah lah, ayo kita pergi" lanjuta salah satu dari mereka.

"ampun ka ampun, jangan telfon ayahnya" ucap mereka.

"oke, tapi gue mau kalian jangan ganggu dia lagi" ucap euna.

"iya ka iya"

"udah sana pergi" ucap euna lalu mereka segera pergi dari hadapan euna.

Pria itu menghampiri euna lalu berterima kasih atas bantuan baiknya, tidak lama setelah itu seseorang menelfon pria itu, jadi pria itu harus segera pulang.

"ka gue harus pulang, sekali lagi makasih banyak untuk bantuannya" ucap pria itu.

"iya sama-sama" jawab euna ramah, lalu tidka lama pria itu pergi.

Dan tidak lama beomgyu datang, eunapun segera pulang bersama beomgyu.

"maaf yah lama" ucap beomgyu.

"gak papa ko" jawab euna.

Beomgyu membantu euna memakai helm, lalu mereka segera pergi.

Sementara itu pria tadi mengingat sesuatu "cewek tadi manis banget, cantik juga" batin nya.

"eh, si*l*n, gue lupa nanyain namanya lagi" lanjut nya.

Pria itu kembali ke tempat tadi, tapi euna sudah tidak ada, ahirnya dia pasrah dan segera pulang karena takut di kejar para preman sekolah itu lagi.

KETOS (season 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang