Siang ini sangat melelahkan, persiapan festival sekolah juga semakin ribet dan membuat lelah, beomgyu duduk bersama keempat temannya di kantin.
"gyu, lo bener udah putus sama euna?" tanya soobin.
Beomgyu mengangguk "kenapa?" tanya soobin.
"mungkin kita gak cocok" jawab beomgyu.
Soobin mengangguk "lo gak marahkan kalo gue tembak euna?" tanya soobin.
"ekhemm" beomgyu tiba-tiba tersedak tapi dia langsung minum "terserah lo aja" jawab beomgyu.
"oke, karena lo udah kasih gue ijin gue akan perjuangin perasaan gue" ucap soobin dan beomgyu hanya mengangguk sambil terus makan kentang goreng miliknya.
"gue suka nih, bersaing secara sehat kalo gini namanya" ucap yeonjun.
"bener banget, gue gak suka kalo lo bedua gebuk-gebukan" ucap taehyun.
"bener" lanjut kai.
"gak mungkin lah, gue sama beomgyukan udah jadi sahabat deket sejak kecil, rumah kita aja deketan" jawab soobin, dia merangkul pundak beomgyu.
Tapi seperti biasa beomgyu cuek, dia memang cuek dan mereka semua sudah mengerti sikapnya.
"jadi kapan lo mau nembak euna?" tanya yeonjun.
"nanti, pas acara festival ulang tahun sekolah, kan malem ada acara band tuh, nah kalo bisa tolong masukin gue ya gyu, gue mau nyanyi buat euna" ucap soobin.
"WUOOOWWWWW" mereka semua heboh mendengar ucapan soobin.
"serius lo bin? Abis nyanyi lo langsung tembak dia gitu?" tanya kai.
"iya lah" jawab soobin percaya diri.
"tapi kalo lo di tolak lo bakal malu banget bro, soalnya itu tempat rame" ucap taehyun.
"nah bener tuh" lanjut yeonjun.
"gue gak peduli, apapun jawaban euna gue akan terima itu" jawab soobin.
"*njirr bucinnnn" ucap yeonjun.
"yang bucin mah beda" lanjut kai lalu semuanya tersenyum kecuali beomgyu.
"gimana gyu, lo bisakan masukin gue ke daftar band sekolah yang mau tampil?" tanya soobin.
Beomgyu mengangguk "bisa, lo tenang aja, semuanya biar gue yang atur" ucap beomgyu dan dia berusaha untuk tersenyum.
"emang harusnya kaya gini kan? Harusnya euna itu pacaran sama soobin, bukan sama gue" batin beomgyu.
Beomgyu merasa dia harus mengubur dalam-dalam perasaanya pada euna, karena beberapa hari lagi beomgyu sudah mulai harus terbiasa melihat euna dengan sahabatnya berpacaran.
"gue cinta banget sama lo na, asal lo tahu itu" batin beomgyu.
Beomgyu ingin mengungkapkan semuanya, bilang pada euna tentang perasaanya, hanya saja dia tidak bisa memaksakan kehendaknya sendiri.
Banyak perasaan yang akan terluka jika dia melakukannya, termasuk perasaan euna.
(beomgyu tidak tahu kalau euna sebenarnya mencintainya, dia hanya tahu kalau euna menyukai soobin, hanya saja euna tidak enak pada hyena yang juga menyukai soobin)
SKIP >>>
Malam ini beomgyu berniat pergi ke toserba agar bisa bertemu euna "gyu mau kemana?" tanya mamahnya.
"beomgyu mau keluar sebentar mah" jawabnya.
"kamu mau main sama euna? Ajak dia ke sini lagi dong, mamah kangen" ucap mamahnya.
Beomgyu bingung harus menjawab apa dia tidak bisa melukai perasaan mamahnya "iya mah, kalo eunanya gak sibuk yah, dia kalo malem kerja" jawab beomgyu.
"iyah, gak malam ini juga gak papa ko" ucap mamahnya.
"iya mah" jawabnya lalu pergi, beomgyu pergi jalan kaki, dia ingin menikmati malam tanpa motor.
Beberapa menit berlalu dan beomgyu sampai di toserba "selamat malam" ucap kasirnya.
Namun, kasir itu bukan euna yang dia cari "kenapa bukan euna?" batin beomgyu.
Beomgyu berlanjut ke tempat minuman dan membeli kopi hangat, setelah selesai dia pergi.
"kenapa bukan euna? Apa euna udah gak kerja di situ lagi? Terus sekarang dia dimana?" batin beomgyu.
Sudah lama beomgyu tidak bertemu euna, semenjak euna jarang berangkat sekolah lalu di skors, beomgyu sangat merindukan euna.
"apa gue liat dia ke rumahnya aja? Mungkin aja dia belum makan" batinnya.
Langkah kaki beomgyu membawanya ke rumah euna, tapi rumahnya sepi tidak nampak ada kehidupan di dalamnya.
"apa euna lagi kerja? Kayanya dia pindah kerja" batinnya.
Beomgyu menyerah, dia ahirnya memilih berjalan-jalan tidak jelas di taman hanggang, menikmati angin dan suara aliran sungai han yang terdengar merdu.
"na gue kangen" gumamnya.
Beberapa menit berlalu, dan kopi hangatnya habis, dia berniat untuk membeli kopi dan duduk di cafe terlebih dahulu.
Namun tiba-tiba matanya teralihkan oleh seseorang yang dia lihat seperti euna, dia bersama seorang laki-laki.
"euna, euna kan? Ko dia bisa sama cowok si" gumam beomgyu, hatinya panas dan merasa tidak suka.
Apalagi euna terlihat terus tertawa sepanjang jalan, beomgyu suka melihat euna tertawa dan tersenyum tapi hanya dia yang boleh melakukannya.
Hanya dia yang boleh membuat euna tersenyum seperti itu.
Beomgyu memilih untuk mengikuti mereka berdua, sampai ahirnya dia sampai di sebuah cafe kecil tapi minimalis dan unik.
Euna dan laki-laki itu masuk kedalam cafenya "apa euna kerja di sini?" batin beomgyu.
Beomgyu membuka pintu cafe lalu duduk di salah satu meja, di dalam terasa hangat tidak seperti di luar.
"mau pesen apa ka?" tanya loona, dia memberikan daftar menu pada beomgyu.
"kopi susu hangat 1" ucap beomgyu.
"baik, silahkan di tunggu" ucapnya lalu pergi.
Beomgyu menatap sekeliling mencari euna, tujuannya ke cafe itu adalah untuk bertemu euna yang dia lihat masuk ke sana.
"silahkan diminum kopinya"
Beomgyu menatap pelayan yang memberikannya kopi "euna" gumam beomgyu.
Euna membungkuk dan tersenyum ramah pada beomgyu, dia harus bersikap ramah pada semua pengunjung cafe"lo kerja di sini sekarang?" tanya beomgyu.
"iya" jawab euna "gue harus ke dapur, banyak pesenan yang harus dia anter" lanjut euna.
"oh iya" jawab beomgyu lalu euna pergi.
Euna juga sudah melupakan apa yang terjadi kemarin-kemarin, termasuk hal yang terjadi di sekolah, bukan melupakannya dia ingat hanya saja tidak ingin mempermasalahkannya lagi.
Euna merasa masalah itu tidak akan ada gunanya jika terus dia bahas dan fikirkan, yang terpenting sekarang baginya adalah bagaimana cara untuk bertahan dan bisa terus makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
KETOS (season 2)
Fanfiction"gue mau lo jadi pacar pura-pura gue" euna. Soo euna & Choi beomgyu