Mulai hari minggu ini dokter bilang kalau ibunya euna sudah bisa pulang, tentunya itu adalah kabar baik bagi euna.
Euna menuntun ibunya kedalam rumah "mamah kangen rumah ini" ucap mamahnya.
"mamah jangan sedih lagi yah, di sini ada euna yang akan selalu jagain mamah, dan sayang sama mamah" ucap euna.
"iya sayang, mamah gak akan sedih lagi, mulai hari ini kita jalanin hidup kita yang baru dengan penuh kebahagiaan" ucapnya.
Mereka berpelukan saling melepas rindu, ini adalah moment yang selalu euna dambakan sejak dahulu.
Memeluk ibunya, dan tinggal kembali bersama ibunya, euna bahagia dan senang, dahulu rasanya penderitaan ini adalah mimpi yang panjang bagi euna.
Tapi euna bersyukur sekarang penderitaan dalam hidupnya telah berahir dengan kebahagiaan.
Ahir cerita keluarga euna berahir dengan bahagia, semua kebahagiaan itu pasti di awali oleh badai terlebih dahulu.
Mungkin selama badai berlangsung, kita sempat ingin menyerah, ingin pergi dan menyelesaikan hidup saat itu juga, tapi dengan kesabran, kebaikan hati dan usaha yang gigih badai itu berlalu begitu saja.
Asalkan kita mau memaafkan masa lalu yang memang sudah seharusnya dilupakan.
°°°
"gyu, kenapa kamu?" tanya ayahnya yang baru datang bekerja di luar negri.
Dia terkejut melihat anak baiknya yang babak belur dengan kaki yang diperban memakai perban elastis.
Bukan hanya kaki tapi pergelangan tangannya juga "bukan apa-apa" jawab beomgyu, dia lanjut berjalan ke dapur untuk minum.
"ayah denger, sunghoon udah pindah ke sekolah kamu, kalian udah ketemu?" tanya ayahnya.
"udah" jawab beomgyu.
"ayah harap kalian baik-baik aja" ucap ayahnya.
"ayah yang suruh dia pindah?" tanya beomgyu.
"iya, biar kalian bisa lebih akrab" jawab nya.
"akrab? Yang ada malah dia bikin masalah di sekolah" ucap beomgyu kesal, lalu beomgyu memilih pergi dengan motornya.
Dia bahkan kesal pada ayahnya, kalau saja ayahnya membiarkan sunghoon memakai marganya atau sedikit lebih peduli dan adil, mungkin sunghoon dan beomgyu tidak akan menjadi musuh seperti ini sekarang.
Beomgyu mengendarai motornya ke cafe euna, dia berharap siang ini dia bisa bertemu euna.
Tapi dia tidak beruntung, euna yang sudah melihat kehadiran beomgyu justru menghindarinya dan bertukar posisi dengan joshua.
"mau pesan apa?" tanya joshua.
"euna ada?" tanya beomgyu.
"kayanya gak ada makanan yang namanya euna di sini" jawab joshua.
"gue nanyain euna, pegawe di sini" jelas beomgyu.
"ooh, euna lagi sibuk dia gak bisa ketemu siapapun" jawab joshua.
"gue harus ketemu dia, ini penting" beomgyu berdiri dan memaksa joshua agar memanggil euna kemari.
"maaf gak bisa, kalo gak mau pesan silahkan pergi" ucap joshua.
"pesen kopi deh, yang dingin" ucap beomgyu kesal lalu dia duduk kembali.
"ngeselin banget si tu orang" batin beomgyu.
Setelah selesai minum kopi beomgyu tidak bertemu euna, jadi dia memutuskan untuk pergi, mungkin euna masih belum mau bertemu dengannya setelah kejadian kemarin di lapangan.
Sesampainya di rumah ada sunghoon dan ibunya di rumah beomgyu, mereka sedang duduk di ruang tamu.
"beomgyu, ayo duduk" ucap ayahnya.
Beomgyu duduk di samping ibunya "ayah denger kalian berkelahi di sekolah?" tanya ayahnya.
"dia yang mulai duluan" ucap beomgyu dan sunghoon bersamaan.
"ayah gak peduli siapa yang mulai duluan, ayah mau kalian damai dan berteman bahkan menganggap kalau kalian itu sodara seayah" ucap ayahnya.
"sodara anda bilang? Buat apa nganggep dia sodara, bahkan nganggep anda ayah saya, saya gak mau anda juga gak pernah nganggepkan kalo saya anak anda" ucap sunghoon.
"heh, lo harus sopan sama orang tua" ucap beomgyu.
"tahu apa lo, lo gak pernah ngerasain sulitnya hidup gue sama ibu selama ini" jawab sunghoon.
"itu kan salah ibu lo sendiri, ibu lo yang udah ngerusak rumah tangga keluarga gue, sekarang lo liat ibu gue punya gangguan jiwa, DAN INI SEMUA KARENA LO, KENAPA LO TERUS MIKIR KALO LO ADALAH ORANG YANG PALING TERSAKITI" ucap beomgyu berapi-api.
"tapi seengganya hidup lo jauh lebih baikkan, lo punya segalanya kasih sayang, uang dan bahkan lo sekolah di tempat bagus, lo bisa makan setiap hari, tapi gue dan ibu terlantar" ucap sunghoon matanya berkaca-kaca.
"tapi sebenernya ini sama aja, coba kalo lo gak egois dan gak cuma liat dari sisi lo, lo gak akan punya hati kaya gini, bukan cuma lo yang sengsara tapi gue dan ibu juga sengsara, setiap minggu ibu harus ke rumah sakit, ibu selalu nangis tanpa sebab, marah tanpa sebab lo fikir hidup gue sebahagia itu" ucap beomgyu.
"stop" ayah mereka menatap beomgyu lalu sunghoon begantian.
"ini semua salah ayah, ayah juga gak mau semua ini terjadi ayah menyesal, kalau bisa ayah pengen kembali ke masa lalu merubah semuanya yang seharusnya tidak terjadi, tapi bagaimanapun juga ayah gak bisa terus hidup dalam penyesalan dan masa lalu, ayah tahu ayah salah sama kamu dan ibu kamu sunghoon, begitu juga beomgyu dan ibu kamu, ayah minta maaf, ayah sayang kalian berdua ayah gak mau kalian berkelahi, kalin itu saudara kalian anak ayah, mulai sekarang ayah akan memperlakukan kalian dengan adil ayah janji tapi kalian harus baikkan ayah mohon tolong jangan ada lagi permusuhan di antara kalian" ucap nya.
Beomgyu menyodorkan tangannya pada sunghoon, sunghoon hanya menatapnya tajam masih belum ada niat membalas jabatan tangan beomgyu.
"kita baikkan, dan lo harus jauhin euna, karena gue sayang dia" ucap beomgyu.
"gue akan dapetin hak gue sama ibu kan?" tanya sunghoon.
"pasti sunghoon, kamu akan dapat kehidupan yang layak mulai sekarang, dan ayah juga akan menyekolahkan kamu sampai kamu lulus kuliah nanti" jawab ayahnya.
Sunghoon mengangguk lalu membalas jabatan tangan beomgyu "okehh kita baikkan, tapi soal euna jujur gue juga suka sama dia" jawab sunghoon.
Beomgyu yang mendengarnya makin memper erat salaman mereka sampai sunghoon merasa kesakitan.
"lo ade gue, jangan berani-beraninya godain pacar kaka lo sendiri" ucap beomgyu.
Sunghoon tertawa mendengar ucapan beomgyu "oke oke, beomgyu hyung" ucap sunghoon.
Ahir yang baik untuk keluarga beomgyu dan keluarga euna, kebahagiaan akan datang saat kita bisa melepaskan apa yang seharusnya di lepaskan dan pergi.
Masa lalu yang kelam, sesuatu yang terus menjadi beban dalam fikiran, biarkan saja lepas dan mengalir seperti air, jangan biarkan masa lalu mengendalikan fikiranmu dan membuatmu terjebak di dalamnya.
Sesulit apapaun hidup di masa lalu dan masa sekarang, waktu masih tetap akan berjalan karena hari-hari esok masih menunggu dengan riang.
Jadi, hiduplah dengan damai dan bahagia, karena kebahagiaan itu kita yang menciptakan dan untuk kita yang merasakan.
°°°
Udah mau selesai nih beberpa part lagi😅
KAMU SEDANG MEMBACA
KETOS (season 2)
Fanfiction"gue mau lo jadi pacar pura-pura gue" euna. Soo euna & Choi beomgyu