Cafe

247 53 10
                                    

SKIP >>>

Siang ini euna tidak berdiam diri di rumah, dia harus mencari pekerjaan untuk menyambung hidupnya.

Euna berjalan di jalanan kota dekat taman hanggang, di sana banyak terdapat cafe dari yang mewah sampai yang biasa ada di sana.

"de de tolong de, bantu saya" ucap seorang pria dewasa kira-kira umurnya 25 tahunan, dia sangat tinggi.

"kenapa kak?" tanya euna dia sudah ikut panik.

"cafe saya pelayannya kewalahan, pegawai satunya keluar dan sekarang lagi banyak pembeli" ucapnya.

Euna tersenyum bahagia rasanya seperti mendapatkan permata diantara miliaran tetes air.

"iya ayo saya bantu" ucap euna.

Lalu mereka berdua segera kecafe itu dan menyelesaikan masalah bersama, cafe itu sangat ramai hari ini, tapi euna senang.

Cafe tutup saat masih sore jadi dia akan pulang "de, kita belum kenalan, kenalin nama aku mingyu" ucapnya lalu menjulurkan tangan.

"ohh, aku soo euna, kaka bisa panggil aku euna" ucap euna dia membalas tangan mingyu.

"oh iya, makasih buat hari ini, kalo bisa kamu besok ke sini lagi, kamu kerja di sini mau gak?" tanya mingyu.

"mau banget ka, tapi mulai hari senin aku gak bisa berangkat pagi ka, aku sekolah" jawab euna.

"ooh boleh ko tenang aja, nanti kamu bagian malem, biar siangnya baguan loona" ucap mingyu.

Loona adalah pelayan satunya sementara tukang masaknya bernama joshua.

"oke ka mingyu, kalo gitu euna pamit pulang dulu yah" pamit euna.

"sampe ketemu lagi na" ucap loona.

"ati-ati yah" ucap joshua.

"iya" jawab euna dengan seribu senyum di wajahnya.

Euna senang hari ini sesuatu yang baik terjadi, euna fikir ini adalah energi baik dari ibunya.

°°°

Hari ini beomgyu dan anak-anak osis lain tidak mengikuti kelas karena sibuk mempersiapkan festival ulang tahun sekolah yang akan diadakan beberapa hari lagi.

"eh gue gak abis fikir sama si euna, dia ko tega banget dorong sojin gitu yah" ucap nayeong, dia memulai pembicaraan saat semua orang terdiam.

"ya diakan gak rela kalo fakta tentang keluarganya ketauan orang-orang" lanjut younghee.

"emang bener yah kalo ibunya itu orang gila?" tanya hyomi.

"iya, katanya mereka jatuh miskin karena harus bayar biaya rumah sakit jiwa ibunya" jawab nayeong.

Beomgyu yang ada di sana juga pasti mendengar ucapan nayeong dan yang lainnya.

Seketika beomgyu mengingat kembali beberapa hari yang lalu di rumah sakit saat dia melihat euna dengan ibunya.

"seharusnya dia gak boleh gitu, kalo gue jadi dia gue bakal sekolah yang bener deh" ucap younghee.

"mana pake ngerokok di sekolah, kan tetep aja image dia sama orang tuanya yang jelek lagi" lanjut hamin.

"ya ibaratkan buah gak akan jatuh jauh dari pohonnya, keluarganya gitu ya anaknya pasti gitu" ucap sua.

"kenapa ya anak kaya gitu gak dikeluarin aja, percuma dia cuma sampah di sekolah" ucap nayeong.

"iya, dia cuma di skors padahal udah nyoreng nama baik sekolah kita" lanjut sua.

BRAGGG

Beomgyu membanting papan belajar yang dia gunakan ke meja membuat semua orang terdiam menatapnya takut.

"lo semua di sini mau bantuin gue atau mau ngegosip?" tanya beomgyu, mereka semua menunduk tidak ada yang menjawab.

"gue tanya sama lo semua, gimana kalo lo yang ada di posisi euna? Gimana kalo lo yang harus nanggung hidup kaya euna? Lo fikir lo hebat dengan semua yang lo punya!" semuanya masih diam.

"GUE TANYA? LO SEMUA PUNYA MULUT KAN, KENAPA GAK JAWAB" beomgyu merasa sangat marah, entah kenapa dia sangat emosi jika menyangkut euna, sebelumnya dia tidak pernah sepeeti ini pada wanita.

"gue mau masalah orang tuanya euna gak usah di bahas lagi, kalo gue sampe denger ada siswa ataupun siswi masih ngobrolin masalah itu, semua anak osis bakal kena akibatnya" ucap beomgyu.

"tapi gyu, dia itu anak narapidana, dia bahkan udah buat nama baik sekolah tercoreng di fikiran masyarakat" ucap nayeong.

"emangnya kenapa kalo dia anak narapidana? Emangnya kenapa kalo ibu dia ada di rumah sakit jiwa? Lo fikir dengan keadaan itu lo bisa ngerendahin orang seenak jidat lo!" ucap beomgyu.

"asal lo semua tahu, orang tua gue gak ada bedanya sama orang tua euna, jadi sekarang kalo lo mau ngomongin dan hina euna, sekalian lo hina gue dan orang tua gue juga" lanjut beomgyu.

Mereka terkejut tentunya termasuk nayeong, tapi reaksi mereka beda pada beomgyu "maafin kita pak ketos, kita salah" ucap sua.

"iyah, kita gak bermaksud buat hina keluarga euna atau bahkan lo ko" ucap younghee.

"maafin kita pak ketos" ucap hamin memelas.

Beomgyu yang terlanjur kesal memilih untuk keluar dari ruang osis.

BLAMMM

Dia menutup pintunya dengan keras "lo si yeong mancing-mancing kita ngomongin euna" ucap hyomi.

"ko gue si?" tanya nayeong.

"emang lo yang mulai" ucap dohe, yang sejak tadi diam mengerjakan tugasnya.

"kayanya beomgyu sayang banget sama euna" ucap younghee.

"iya, gue baru kali ini liat dia semarah itu, padahal dia bukan tipe orang pemarah kalo nyangkut cewek" lanjut hamin.

"lagian lo semua ngapain juga jelekin euna di depan pawangnya, cari mati lo semua sama beomgyu" ucap dohe.

"mereka udah putus kali" ucap nayeong.

"gue juga tahu, tapi setelah liat dia kaya gitu, gue fikir dia masih suka sama euna" ucap dohe.

"menurut lo euna gimana?" tanya sua pada dohe.

"dia baik, euna pernah nolongin gue pas pertama kali masuk sekolah, gue juga sekelas sama dia pas kelas 10, dan gue fikir dia cocok sama beomgyu" jawab dohe.

"iya juga sih, dah lah jangan ngobrolin euna lagi takutnya beomgyu marah, nyeremin dia kalo marah" ucap hyomi.

Setelah itu semua orang kembali bekerja, sementara nayeong terbakar api cemburu sekarang.

"gue gak rela kalo gosip ini berahir, gue mau semua orang nganggep euna jelek" batin nayeong.

KETOS (season 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang