Pagi ini euna berlari dengan sekencang-kencangnya untuk menerobos pintu gerbang yang hampir tertutup rapat.
Euna tidak berangkat bersama beomgyu karena beomgyu bilang dia harus pagi-pagi ada di sekolah.
Karena tidak lama lagi posisi ketua osis dan organisasi lain akan tergantikan oleh adik kelas, jadi kelas 12 hanya difokuskan untuk belajar.
"tungguuuuuuuuu" teriak euna mencoba menghentikan pak seonghun yang akan menutup pagar sekolah.
Dan benar saja, belum saja dia sampai di depan gerbang, pintu besar dan tinggi itu sudah ditutup.
"pak, tolong dong ijinin saya masuk, sekali ini aja plisss" ucap euna, dia terua memohon pada pak seonghun, keamanan di sekolahnya.
"kamu lagi kamu lagi, kamu ini udah sering telat, bilang sekali aja tapi berkali-kali, saya gak mau" jawab pak seonghun.
"huwee pak jahat banget si" rengek euna.
"udah sana pulang" pak seonghun malah mengusir euna.
"tapi pak saya hari ini ada ulangan matematika" ucap euna panik.
"saya gak peduli, awas jangan coba naik pager lagi" ucapnya lalu pergi meninggalkan euna.
"ngeselin banget si tu orang, apa gue naik pager lagi aja yah, dia udah pergi jadi gak akan ketahuan" gumam euna.
Dia menangguk lalu pergi kepagar yang mengarah langsung ke taman belakang sekolah.
"tapi, kalo beomgyu tahu gimana? Mau ditaro dimana muka gue" batin euna.
Euna membuang nafasnya pasrah dan sedih, dia menatap tembok yang sekarang menjulang tinggi di depannya.
Bagi euna mudah saja melewati pagar ini, hanya saja dia takut beomgyu tahu dan tentunya itu akan membuat euna malu pada beomgyu.
"udahlah dari pada gue gak bisa ikut ulangan matematika, mana gurunya nyeremin lebih serem dari joker" gumam euna.
Ahirnya euna membutuskan untuk naik ke pagar itu, pertama euna mengikat dahulu rambut panjangnya menggunakan gelang elastis hitam yang ada di tangannya.
Lalu dia melemparkan tasnya dahulu dan lanjut dengan dirinya yang melompat.
Brepp
"aww" euna sedikit meringis, dia tersungkur di rumput.
Tapi kemudian dia tersenyum senang karena dia berhasil "manaya tas gue?" batin euna.
Anehnya dia tidak melihat tasnya "nyari ini" ucap seseorang.
Euna mendongkak lalu tersenyum kikuk saat menatap seseorang menaikan satu alisnya dengan wajah datar menakutkan.
"mampus gue, kenapa harus beomgyu si" batin euna.
"bangun" ucap beomgyu.
Euna menarik nafasnya lalu segera berdiri, mungkin saja dia harus siap hati dan fisik sekarang.
"gyu, akukan kemarin-kemarin gak telat jadi jangan marahin aku yah, plisss" ucap euna memohon.
"aku gak akan marahin kamu" ucap beomgyu, seketika wajah muram euna berubah menjadi berbunga-bunga.
"tapi, harus tetep di hukum" lanjutnya.
Euna membuang nafasnya pasrah "ya udah" jawabnya.
"ayo ikut aku" ucap beomgyu, dan dengan loyo euna mengikuti beomgyu dari belakang.
"kalo bisa gue gak mau hukum euna, tapi kalo gue beda-bedain nanti yang ada malah nimbulin masalah" batin beomgyu.
Seperti biasa mereka tiba di lapangan sepak bola yang luas "kamu udah tahu kan hukumannya" ucap beomgyu.
Euna itu langganan telat dan hukumannya sama yaitu lari muterin lapangan futsal 20 keliling.
Euna sering muntah karena pusing sehabis di hukum, tapi tetap saja dia tidak geram dengan hukuman itu.
"ahir-ahir ini kamu emang gak telat, tapi kamu tidur pas jam pelajaran sayang ku, dan itu gak ada bedanya" ucap beomgyu.
Euna mengangguk, kebiasaan buruknya itu memang sulit untuk dihilangkan, mungkin euna tidak akan telat dan tidur di kelas lagi kalau saja dia tidak kerja malam.
"iya-iya" ucap euna lalu dia segera berlari memutari lapangan futsal.
Setelah selesai euna membungkuk kecapean di hadapan beomgyu, nafasnya tidak teratur dan keringatnya bercucuran.
Brukk
Euna terduduk, kakinya terlalu lemas untuk berdiri, dia sudah lari sejak tadi dan sekarang dia lari lagi di sekolah.
Apalagi semalam dia bekerja, dan setelah pulang kerja dia harus mengerjakan tugas, dia bahkan tidak sempat makan malam, dan pagi ini dia belum sarapan karena kesiangan.
Jika ada nominasi untuk wanita tertangguh di dunia mungkin euna akan memenangkannya.
Beomgyu duduk menatap euna "euna maaf yah" ucap beomgyu melihat euna lemas dia menjadi tidak tega.
Euna membalas tatapan beomgyu sinis, dia merasa kesal "kamu marah, aku beliin minum nih" ucap nya memberikan air putih dingin.
"gak mau" ucapnya lalu pergi kekantin, padahal ini masih jam pelajaran.
Tapi euna tidak peduli dia sangat lapar dan ingin minum soda "mau kemana?" ucap beomgyu tapi dikacangin.
Beomgyu mengikuti euna sampai ke kantin dan melihat euna yang memilih minum soda dari pada air putih yang menyehatkan.
"kalo abis olahraga baiknya minum air putih" ucap beomgyu tapi euna tidak mendengarkannya.
Tidak lama dia duduk dengan 2 bungkus kimbap instan yang siap langsung makan, euna duduk di salah satu kursi, di sana tidak ada siswa kecuali euna dan beomgyu.
Beomgyu juga ikut duduk di hadapan euna, dia memperhatikan euna yang sedang makan dengan lahap.
"ketos, mending balik deh nanti kamu dimarahin" ucap euna.
"gak papa, biar kita dimarahin bareng-bareng" jawab beomgyu kemudian tersenyum yakin.
Euna menaikan alis kirinya dan menatap tidak yakin "jangan ngada-ngada, nanti kalo udah di pecat nangis" ucap euna.
"aku gak peduli, sekalipun aku harus di pecat jadi ketua osis, aku rela demi kamu" jawabnya.
Euna mendelikan matanya mendengar ucapan beomgyu "cowok emang gitu, manis mulutnya" ucap euna.
"mau cobain?" goda beomgyu.
Euna tersenak mendengar ucapan beomgyu "apa si cobain-cobain, tau ah aku lagi kesel sama kamu" ucap euna.
"jangan kesel-kesel, nanti aku cium meleleh" ucap nya.
"oohhhh, ternyata ketua osis rajin kebanggan sekolah juga bisa gitu" ucap euna sambil menggelengkan kepalanya.
"ketus osis juga manusia biasa" ucap beomgyu.
Euna menatapnya malas lalu segera melanjutkan makannya "serah deh" jawabnya.
Dan beomgyu memperhatikan euna makan dengan intens, dia menaruh kepalanya di kedua tangan yang dia jadikan tunjangan di meja untuk kepalanya, dan sesekali tertawa melihat euna makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
KETOS (season 2)
Fanfiction"gue mau lo jadi pacar pura-pura gue" euna. Soo euna & Choi beomgyu