Malam dan lapangan

242 48 9
                                    

Jam pulang sekolah sudah tiba, euna menatap kursi beomgyu yang kosong hanya ada tas nya di sana.

"bin, beomgyu dimana?" tanya euna.

"mungkin dia masih ada urusan sama anak-anak osis" jawab soobin.

Euna hanya mengangguk "lo gak pulang?" tanya soobin.

"gue mau nunggu beomgyu" ucap euna.

"sekarang udah gelap loh" ucap soobin.

"gak papa" jawab euna.

"ya udah terserah lo, gue pulang duluan yah" ucap soobin.

"iya" jawab euna lalu soobin pergi dan hanya tersisa dirinya di dalam kelas.

Euna duduk kembali di kursinya sambil memainkan handphone menunggu pemilik tas di belakang kembali ke kelas dan mengambil tas nya.

Beberapa jam berlalu, pemilik tas itu tidak kunjung datang "apa sesibuk itu? Sekarang udah jam 7 lebih, hampir 3 jam gue nungguin dia" batin euna.

Ahirnya euna memutuskan untuk bangun dan melihat lorong sekolah yang masih menyala.

"sekolah udah sepi banget, apa cuma gue doang yang ada di sini" batin euna.

"loh masih belum pulang?" tanya penjaga sekolah yang akan mematikan lampu sekolah.

"emangnya semua orang udah bubar ya pak?" tanya euna.

"udah" jawab nya.

"kalo anak-anak osis?" tanya euna.

"ooh, mereka udah pulang sejak jam 5" jawab pak penjaga itu.

Tentunya euna terkejut mendengar jawaban penjaga itu "ooh ya udah pak, saya mau pulang jangan di matiin dulu lampunya" ucap euna, dia kembali ke dalam kelas mengambil tas beomgyu lalu keluar.

Euna berjalan ke luar kelas sambil memeluk tas beomgyu di depan, dia berjalan sambil melamun memikirkan dimana sebenarnya pemilik tas itu.

Setelah dia di luar gedung sekolah ada lapangan yang biasa dipakai bermain basket, lapangan itu kecil dan ditutup oleh jaring.

Tak

Tak

Tak

Euna berhenti saat mendapati seseorang masih bermain basket, padahal jam pulang sudah sejak tadi.

"beomgyu" gumam euna.

Seseorang yang sedang bermain basket itu adalah beomgyu, dia terlihat sangat kacau, beomgyu berlari dengan kaki yang kesakitan dan melemparkan bola terus menerus ke ring sampai tangannya juga terasa sakit.

Keringat mengucur tidak dia hiraukan, dia melampiaskan kemarahannya saat itu.

"kenapa euna sama sunghoon pelukan? Kenapa na? Apa semudah itu lo jatuh cinta sama orang lain?" batin beomgyu.

Tak

Tak

Tak

Euna manatapnya hawatir dari jauh, dia takut beomgyu akan marah dan malah memutuskan hubungan mereka jika dia kesana, tapi dia juga tidak bisa berdiam diri melihat beomgyu seperti itu.

Rasa hawatir euna lebih besar dari rasa takutnya, alhasil euna berjalan perlahan menghampiri beomgyu.

Brakk

"akhh" beomgyu mengerang, kakinya kesakitan.

Euna berlari menghampiri beomgyu dan duduk dihadapannya "gyu, kamu gak papa kan?" tanya euna.

Beomgyu hanya diam tidak menghiraukan euna "kenapa kamu main sampe kaya gini, aku mohon tolong jangan siksa diri kamu sendiri hiksss" ucap euna, air matanya mulai mengalir.

Euna menggenggam tangan beomgyu "aku minta maaf, aku salah aku salah gyu, tolong jangan diemin aku" ucap euna dia menangis.

"kenapa, kalian pelukan?" tanya beomgyu, dia masih menunduk.

Euna menatap beomgyu "jadi beomgyu liat pas sunghoon peluk gue" batin euna.

"kamu salah faham, waktu itu aku lagi nyari kamu di atap tapi bukannya ketemu kamu aku malah ketemu sunghoon" jawab euna.

"terus kenapa kamu nyamperin dia? Aku gak suka kamu deket sama dia, AKU GAK SUKA NA" ucap beomgyu dia menatap euna.

Matanya merah karena menangis, wajahnya masih penuh luka lebam bekas kemarin dan keringatnya yang masih bercucuran.

"aku nyamperin dia karena aku fikir dia tahu kamu dimana, aku juga kaget kenapa dia tiba-tiba peluk aku" jawab euna lalu dia menunduk.

"aku minta maaf" ucap euna.

Beomgyu melepaskan tangannya dari euna tapi euna langsung memeluknya "tolong maafin aku hikss, aku gak pernah bermaksud hianatin kamu" ucap euna.

Beberapa menit berlalu beomgyu hanya diam tidak membalas pelukan euna atau bicara apapun, tapi ujungnya dia melepaskan euna.

Beomgyu berdiri mengambil tas nya lalu pergi.

Grepp

Euna menahan tangan beomgyu "kamu gak percaya sama penjelasan aku? Kenapa? Kalo kamu sayang sama aku seharusnya kamu lebih percaya sama aku, kamu nyuekin aku seharian, ngebiarin aku nungguin kamu berjam-jam cuma karena masalah yang gak jelas ini, aku bahkan gak tahu kenapa kamu musuhan sama sunghoon, tapi kenapa, kenapa harus aku yang ikut dibawa ke masalah kalian? Hiksss, aku hawatir sama kamu, tapi orang yang aku hawatirin gak bisa hargain aku, boro-boro hawatirin balik kamu malah cuek dan gak peduli, aku udah minta maaf kamu tetep cuek, TERUS KAMU MAUNYA AKU HARUS GIMANA? Hiksss" euna menangis lalu melepaskan tangannya dari beomgyu.

"kamu jahat" ucap euna lirih lalu berlari pergi meninggalkan beomgyu.

"euna" beomgyu mencoba mengejar euna tapi euna sudah terlalu cepat berlari, kecepatannya dalam berlari sudah sering diatih kalau dia telat.

Euna terus berlari sambil menangis "kenapa lo gak percaya sama gue? Kenapa lo lepasin tangan dan pelukan gue gitu aja? Kenapa lo sejahat itu, padahal gue gak ada salah apa-apa" batin euna.

Sementara itu beomgyu bingung mencari euna, dia kehilangan jejak karena euna sangat cepat.

"kamu jahat" ucapan euna tadi terus mengelilingi kepalanya.

Dia sadar sekarang dia salah, tidak seharusnya dia bersikap berlebihan seperti ini.

Beomgyu mencoba menghubungi euna tapi euna tidak menjawabnya, mengirim beberapa pesan dan euna juga tidak membalasnya, dia sangat menghawatirkan euna.

°°°

Hayolo sekarang keadaanya dibalik kan😅

KETOS (season 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang