Malam ini seperti biasa euna bekerja di cafe, euna merasa semangat karena memikirkan beomgyu.
Bahagia euna itu sederhana memikirkan orang yang dia cintai saja sudah membuatnya senang.
"mau pesen apa mba?" tanya euna sambil meletakan daftar menu di meja pembelinya.
"oohhh ternyata euna yah" ucap nya yang di ketahui itu adalah nayeong.
Euna yang harus bersikap profesional tersenyum pada nayeong "iya, silahkan mau pesen apa?" tanya euna.
"ko lo bisa sih keterima kerja di tempat ini, pasti lo waktu di interview gak bilang sesuatu tentang keluarga lo kan, yang --" ucap nya lalu terpotong oleh euna.
"stop, saya di sini lagi kerja kalo kamu gak mau pesen mending keluar" ucap euna, wajahnya memerah dan matanya mulai berair.
"lo ngusir pelanggan?"
"ngga, kalo anda mau pesan, pesan saja" tekan euna.
"ekhem, kayanya harus ada sedikit yang diluruskan" ucap nayeong.
Nayeong melihat-lihat sekitar cafe "mana pemilik cafe ini" ucapnya yang mambuat semua orang berbalik menatap.
"ada apa ya mba?" tanya loona yang menyaksikan sejak tadi.
"lo boss nya?" tanya nayeong.
"bukan mba, tapi saya berharap mba tidak membuat keributan di sini" ucap loona.
"keributan lo bilang! Gue cuma mau mgasih tahu pemilik cafe ini kalo cewek itu anak narapidana" ucapnya.
Tentunya semua orang terkejut, apalagi nayeong berbicara dengan lantang.
"dan ibunya orang gila" lanjut nya.
Euna menatap nayeong kesal, tangannya mengepal dengan erat dan matanya menangis.
"maksud lo apa si ngomong kaya gitu di sini? Lo mau gue di pecat lagi, gue gak pernah punya salah apapun sama lo, tapi kenapa lo lakuin itu?" ucap euna.
"karena gue benci sama lo, cewek kaya lo itu gak pantes jadi pacarnya beomgyu" jawab nayeong.
Byurrr
Nayeong menyiram euna dengan air putih yang ada di gelas "mba, tolong jangan gitu, saya lihat dari tadi mba yang mulai duluan" ucap loona, dia memeluk euna dari samping.
"lo bela dia, lo liat ya lo juga akan di pecat sekarang sama kaya dia" ucap nayeong.
"ada apa ini?" tanya mingyu, nayeong menatap mingyu yang baru datang.
"lo pemilik cafe ini?" tanya nayeong.
"iya, saya pemiliknya" jawab mingyu.
"wih ganteng juga, kalo pemilik cafe ini dia pasti kaya, meskipun cafe kecil" batin nayeong.
"kayanya lo salah ngerekrut karyawan deh, dia itu anak narapidana dan ibunya orang gila" ucap nayeong.
Mingyu menatap euna lalu kembali pada nayeong "emangnya kenapa kalo di anak narapidana?" tanya mingyu.
"what? Ya jelas nanti cafe ini bisa ancur sama dia" ucap nayeong.
"sejauh ini dia bekerja dengan baik, dan saya rasa justru kamu yang sudah membuat cafe ini tidak baik sekarang" ucap mingyu.
"gue cuma mau ngingetin supaya gak ada masalah, karena dia itu biang masalah" ucap nayeong.
"jangan bawa masalah pribadi anda untuk membuat cafe saya sepi, lihat gara-gara anda banyak pelanggan yang keluar, lagi pula semua orang di dunia ini gak ada yang sempurna, euna punya keluarga kaya gitu, emang itu salah dia dan kemauan dia? bukan! Semua orang pasti ingin terlahir dari keluarga sempuran, tapi kenyataanya kita sama sekali tidak bisa memilih di rahim siapa kita dilahirkan" jelas mingyu.
Sudah jelas mingyu membela euna, dia tahu wanita itu yang salah bukan euna, lagi pula dia tidak peduli dengan urusan pribadi karyawannya.
Nayeong membuang nafasnya kasar tidak terima aksinya gagal kali ini "dari pada euna, anda lebih terlihat bukan anak baik-baik" ucap mingyu.
"sekarang anda kaluar, atau saya laporkan polisi di sini karena sudah membuat keributan" ancam mingyu dan ahirnya nayeong memilih pergi.
Setelah kepergian nayeong cafe kenjadi seperti biasa kembali, tapi euna merasa bersalah pada mingyu.
"ka, kalo kaka mau pecat aku, gak papa ko, tapi aku beneran gak ada niat jahat sama cafe ini" ucap euna.
"aku gak akan pecat kamu, lagian semua orang itu pasti punya kesalahan, udah lain kali kalo ada yang kaya gitu sama kamu, panggil aku atau suruh loona aja" jawab mingyu.
"makasih ya ka, aku janji aku gak akan kecewain ka mingyu" ucap euna.
"iyah, aku percaya ko, sekarang mending kamu kebelakang, ganti baju" ucap mingyu karena baju euna basah.
Euna mengangguk lalu segera kebelakang sementara loona kembali bekerja.
Sesampainya di belakang euna segera mengganti bajunya, untungnya dia punya kaos lain di lokernya yang dia bawa.
Euna melamunkan hal yang terjadi tadi "gue beruntung ketemu ka mingyu" batin euna.
Ternyata kenal dengan nayeong tidak selamanya membawa dampak buruk bagi euna, justru saat dia kenal dengan nayeong orang-orang tulus dan baik datang tanpa terduga.
Dulu mungkin dia hanya memiliki hyena, sahabat tulus yang baik dan selalu bersamanya setelah sekian lama, hyena bahkan membuatnya mempunyai teman lain yaitu soobin.
Dan sekarang berkat nayeong beomgyu hadir, manusia yang selalu dibicarakan semua orang dan katanya dia cocok dengan nayeong, lalu mingyu, loona dan joshua dia tidak akan mengenal mereka kalau saja nayeong tidak membuatnya di pecat di toserba.
Sisi baiknya, euna bisa lebih mengenal orang-orang selain hyena di hidupnya. Dan sisi baik yang lain, euna bisa menjadi lebih kuat karena kejadian itu.
Euna tidak mau menjadikan hidupnya sebagai penyesalan lagi, jadi euna selalu berusaha mencari hal-hal baik dalam setiap masalah yang ada dalam hidup nya.
"setiap hal yang terjadi, bisa gue jadiin pelajaran dan nuntun gue lebih dewasa lagi, hidup gue emang sulit, tapi banyak orang yang lebih sengsara dari gue, jadi sesulit apapun hidup ini gue harus tetap hidup dan berayukur" batin euna.
KAMU SEDANG MEMBACA
KETOS (season 2)
Fanfiction"gue mau lo jadi pacar pura-pura gue" euna. Soo euna & Choi beomgyu