Hari ini adalah pelajaran olahraga untuk kelas euna, pelajaran kali ini adalah atletik.
Jadi dalam olahraga ini setiap siswa akan dites berapakah kekuatan fisik mereka, apakah mereka termasuk lemah atau kuat dan sehat.
Sementata persiswa di panggil yang lain menunggu dipinggir lapangan.
"na lo tau gak?" tanya hyena.
"tau apa?" tanya euna.
"katanya, nayeong itu terus di paksa belajar sama kedua orang tuanya, dan kalo sampe nilai dia turun dia bakal di kasih hukuman" jelas hyena.
Euna mengerutkan dahinya bingung, karena hal itu terdengar tidak mungkin ditelinganya "jangan sembaran lo, mana mungkin" ucap euna.
"lo gak percaya banget si, semua orang udah tahu dan percaya sekarang" ucap hyena.
Euna terdiam bingung, dia memang sempat merasa kesal dan dendam pada nayeong, tapi sata mendengar tentang keadaan keluarganya entah kenapa dia tidak merasa marah lagi.
Justru sebaliknya dia merasa kasihan pada nayeong, setelah olahraga selesai euna meminum susu banana dan menuju belakang sekolah, dia belum mengganti seragam olahraganya.
Saat tiba di taman belakang dia melihat nayeong kembali yang sedang merokok, matanya sembab dan merah.
Dia tahu euna datang hanya saja sekarang dia cuek dan melanjutkan kegiatannya.
"ayo cepet vidioin, atau panggil pacar lo, biar sekalian gue keluar dari sini" ucap nayeong tanpa menatap euna.
Euna menusuk susubanananya lalu menghampiri nayeong, euna duduk di bawah pohon disana ada batu besar yang selalu dipakai untuk duduk.
"santai aja, gue juga mau santai ko di sini" jawab euna.
"lo mau ledekin gue yah, karena sekarang lo tahu semua tentang gue dan keluarga gue, lo mau ngeledek? Lo dendam kan sama gue" ucap nayeong.
Euna menatap nayeong sambil terus menyedot susu banananya "sayangnya gue bukan orang kaya gitu" jawab euna.
"so suci lo" ucap nayeong.
"gue tahu lo sedih, gue pernah ada di posisi lo, bahkan sejak kecil sampe sekarang gue masih terus ada di posisi itu, gak pernah ada orang yang ngehargain gue, bahkan gue hidup sendiri dan harus cari uang buat bertahan hidup sendiri, kalo dibandingin sama gue lo masih jauh lebih beruntung" ucap euna.
Nayeong melirik euna "lo pinter, semua orang muji lo cantik, bahkan lo jadi kebanggan dan primadona di sekolah, semua ngahargain lo gak ada yang berani sama lo, sementara gue! Gue cuma cewek biasa yang gak punya prestasi, gak dikenal orang dan gak pernah dilihat sisi baiknya, tapi gue fine-fine aja gue masih bisa jalanin hidup gue dengan baik meskipun dunia berusaha nolak keberadaan gue, gue harus kuat dan buktiin kalo gue pantes untuk dianggap ada" ucap euna.
"banyak orang yang lebih sulit dari lo, jadi jangan pernah ngerasa kalo lo adalah orang paling sengsara di dunia ini" lanjut euna dia kembali meminum susu banananya.
Terlihat nayeong menangis tapi euna berusaha biasa saja dan tidak menatapnya "gue ini orang jahat, gue udah jahat sama lo na, gue pantes dapetin ini" ucap nayeong.
"duduk" ucap euna.
Nayeong duduk disebelah euna, kali ini dia sudah tidak menghisap rokoknya lagi "lo tahu gak, pas awal banget gue ngeliat lo, gue fikir lo cantik dan berkharisma, apalagi liat lo sama beomgyu dan denger semua orang bilang kalo kalian cocok, gue fikir lo orang baik, gue gak pernah ada fikiran jelek sedikitpun sama lo sampe ahirnya lo sendiri yang tunjukin kejelekan lo" ucap euna.
"sebenernya gue gak pernah pengen jadi musuh lo, gue cuma mau sekolah dengan damai, gue juga gak mau punya urusan sama cewek famous di sekolah, dan soal beomgyu gue juga gak ngerti soal hati dan perasaan, maaf gue udah ngerebut sesiatu yang lo suka" lanjut euna.
"gue yang harus minta maaf, gue tahu gue salah, gue malu rasanya gue putus asa dan mau mati sekarang" ucap nayeong.
"jangan fikir dengan lo mati semua masalah anak selesai" ucap euna.
"gue cape na, gue tertekan sama kekangan orang tua gue, gue gak bisa terus pura-pura bahagia sementara batin gue tersiksa" ucap nayeong.
"lebih baik hidup dari pada ngga sama sekali, gak ada yang bisa dilakuin manusia mati selain menyesali kematiannya, sekarang lo masih bisa perbaiki semuanya gak ada kata terlambat, dan gak ada orang tua yang mau anaknya hidup sengsara, lo cuma perlu bilang sama orang tua lo apa yang lo mau, gue yakin mereka pasti ngerti dan dengerin lo" jelas euna.
Nayeong menatap euna, semua ucapan euna benar-benar memberi titik terang dari semua masalahnya.
"kenapa lo baik sama gue?" tanya nayeong, air matanya kembali mengalir.
"karena gue tahu gimana rasanya tertekan, gimana rasanya dikucilin orang-orang, dan gimana rasanya saat orang-orang jelekin orang tua gue, gue harap lo gak sehancur itu" jawab euna.
Nayeong tersenyum menyesali perbuatannya, dulu euna pernah berada di posisi ini karenanya.
"gue baik-baik aja setelah denger semua ucapan lo, makasih ya gue emang salah nilai lo dari awal, pantes kalo beomgyu lebih pilih lo dibanding gue" ucap nayeong.
"lo mau kan maafin gue?" tanya nayeong.
Euna menunjukan jari kelingkingnya "okeh, kita baikan" ucap euna lalu nayeong menautkan jari kelingkingnya.
"semoga hubungan lo sama beomgyu makin langgeng yah" ucap nayeong dan diangguki oleh euna.
Semuanya memang akan jauh lebih baik jika bisa saling memaafkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
KETOS (season 2)
Fanfiction"gue mau lo jadi pacar pura-pura gue" euna. Soo euna & Choi beomgyu