Chapter 3

9.8K 1.2K 183
                                    

"Kesel! Gue ngambek sama ayah pokonya! Huh!"

"Kenapa sih beneran kejadian omongan gue?! Padahal gue cuman bercanda ngomong gitu!"

"Huaaaa bunda kenapa nasib aku ginii???"




Sunoo sedaritadi terus mendumal tak jelas. Ia bahkan menendang-nendang selimutnya hingga membuat kasur kesayangannya itu menjadi berantakan.

Sunoo kesal pada ayahnya. Mengapa pula ia dijodohkan seperti ini?

Kruyukk~

Pemuda manis itu meringis pelan sembari memegangi perutnya. Ini sudah 2 jam lewat dari jam makan malam. Dan perut Sunoo belum diisi dengan apapun sedari ia pulang tadi.

Iya. Sunoo ingin melakukan aksi mogok makan sebagai protes terhadap kelakuan Taehyung yang seenaknya menjodoh-jodohkan dia seperti ini.

Tapi sayangnya, perut Sunoo sangat sulit diajak kerja sama. Baru 5 jam tak makan, perut pemuda itu sudah berbunyi, meminta untuk diisi.


Sunoo melirik jam di kamarnya. Sudah pukul 9 malam. Itu artinya, orang tuanya dan Yeonjun sudah masuk ke kamar mereka masing-masing biasanya.

Jimin dan Sunghoon juga pasti sudah pulang.

Mungkin ini saatnya Sunoo untuk diam-diam ke dapur dan mencari makanan.

Biarlah. Dia hanya akan mogok makan ketika dihadapan keluarganya.

Ceklek



"Akhirnya kamu keluar."

"LO NGAPAIN MASIH DISINI?!"

"Bisa gak jangan teriak? Orang tua sama abang kamu sudah istirahat. Berisik."

"Terserah gue! Lo ngapain sih masih disini?? Pulang sana!"

Sunoo sudah ancang-ancang untuk menutup pintu kamarnya. Tapi dengan cepat Sunghoon langsung menahan pintu itu sebelum tertutup rapat.

"Kamu mau ngurung lagi? Kamu mau bikin orang tua kamu khawatir? Kalo kamu mau tau, mereka daritadi gelisah karena kamu ngelewatin jam makan malem kamu." Ucap Sunghoon.

"Kamu juga punya maag 'kan? Gak kasian sama diri sendiri?"

"Bacot! Ini juga gara-gara lo yang mau dijodohin sama gue!" Seru Sunoo kesal. Ia menatap pemuda jangkung yang kini sedang menahan pintu kamarnya itu.

Sangat menyebalkan. Ia pikir Sunghoon sudah pulang sedaritadi. Tapi nyatanya pemuda itu masih berada disini, dan sepertinya menunggu didepan kamar Sunoo hingga ia keluar.

"Kamu pikir ini kemauan saya juga? Saya juga baru tau hari ini, anak kecil." Sahut Sunghoon pelan.

"Persetan! Pokonya gue gamau dijodohin sama om-om kayak lo!"

"Yasudah. Tapi bisa gak kamu keluar dan makan dulu? Baru kita bicarain masalah itu."

"Gak. Sebelum perjodohannya batal."

Sunghoon menghela nafasnya pelan. Sunoo benar-benar seperti anak kecil. Padahal umurnya sudah hampir memasuki umur dewasa. Tapi sifatnya sangat kekanak-kanakan.

"Kamu mau apa? Saya belikan. Asal kamu makan. Kasian orang tua kamu. Mereka khawatir ngeliat kamu gamau makan. Mereka juga takut maag kamu kambuh, trus nanti kamu sakit." Ucap Sunghoon pelan.

Sunoo menatap intens kearah Sunghoon yang kini melembut padanya. Padahal tadi wajah pemuda itu hanya menampilkan ekspresi datar.

"Lo bukan lagi nyogok gue 'kan? Biar gue luluh trus mau dijodohin sama lo? HAH! JANGAN HARAP!"

Baby I Love You •  Sunsun - On HoldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang