Chapter 2

10.9K 1.3K 310
                                    

07.15 am

Sunoo bergumam ria mengikuti irama musik yang terdengar lewat earphonenya. Ia memejamkan matanya, menikmati setiap irama yang menyapa indera pendengarannya.

Hari ini Sunoo berangkat menaiki bus. Biasanya ia selalu diantar oleh Yeonjun. Tapi karena berhubung pemuda itu memiliki jadwal kuliah pagi, mau tak mau harus berangkat sendiri.


Sunoo tiba-tiba bergidik saat merasakan pipinya yang tersapa hembusan angin. Ia membuka matanya perlahan.

Dan betapa terkejutnya Sunoo, melihat wajah seseorang yang kini tepat berada didepan wajahnya. Bergerak sedikit saja, maka hidung mereka akan bersentuhan.




"HUAAAAAA OM MAU CABUL YA SAMA GUE?!"

Sunoo reflek berteriak. Membuat orang itu memundurkan kembali badannya. Beruntung hanya ada mereka berdua, dan si sopir bus tentunya.


"Astaga. Bukan. Saya cuman-"

"CABUL DASAR! HIH! MINGGIR!" Teriak Sunoo. Dengan cepat is menekan bel tanda berhenti di dekat jendela bus. Buru-buru ia berlari keluar dari sana.

Masa bodoh dengan sekolahnya yang masih jauh. Ia lebih baik berjalan kaki daripada berakhir di cabuli oleh orang tadi.

Astaga. Membayangkannya saja sudah membuat Sunoo merinding.





"Sunoo? Ngapain disini?"


Sunoo menolehkan kepalanya. Kemudian menemukan sosok Haruto dengan motor ninja kesayangan pemuda itu.

"HARUTOOO HUHU GUE HAMPIR KENA CABUL ORANG." Sunoo langsung menghampiri Haruto dan berhambur memeluknya.


"HAH?! KOK BISA??!"

"Nanti gue ceritain. Tebengin gue dulu."

"Ayo naek."

Sunoo langsung melepaskan pelukannya. Lalu menaiki motor Haruto. Setelah itu, motor hitam Haruto langsung melaju menuju ke sekolahnya.


































"AYAH! OM INI TADI PAGI MAU CABUL KE SUNOO DI BUS HUHUHUHU." Sunoo langsung mengadu pada Taehyung. Ia bahkan kini bersembunyi dibalik sang ayah.

Taehyung dan Jimin saling pandang. Lantas menatap kearah pemuda jangkung yang kini sudah berdiri di sebelah Yeonjun.

"Astaga. Kamu salah paham. Saya bukan mau cabul sama kamu." Tukas si pemuda.

"Ngeles! Trus ngapain deket-deketin muka lo ke muka gue?!" Sembur Sunoo.

"Sunghoon? Beneran kamu mau cabulin Sunoo? Astaga belum sah kamu sama dia! Tahan kek hormonnya!" Omel Jimin.


Park Sunghoon. Putra sulung Jimin. Ia menghela nafasnya pelan.

"Enggak gitu, pah. Jadi tadi Sunghoon itu mau mencet tombol berhenti. Tapi karena anak itu duduk deket jendela, Sunghoon susah juga buat mencetnya." Jelas Sunghoon.

"Tombolnya tuh ada diatas kepala gue. Tapi kenapa muka lo mepet-mepet ke muka gue???" Sunoo menimpal. Masih dengan nada sewotnya.

"Kamu lagi ngedongak. Jadi kesannya saya yang deketin muka kamu. Padahal posisi kamu sendiri yang bikin muka saya sama kamu deketan." Balas Sunghoon.



Sunoo mengerjap pelan. Mencoba mengingat kembali kejadian pagi tadi di bus.

Oh bener. Gue hampir ketiduran juga pas demus di bus.


Baby I Love You •  Sunsun - On HoldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang