Chapter 4

9.2K 1.1K 219
                                    

"Selamat pagi."

"ASTAGA! KOK LO DISINI?!"

"Terima kasih teriakan paginya."

Sunoo mendengus kecil. Baru keluar dari rumahnya, ia sudah disuguhkan wajah datar milik Sunghoon.



"Ngapain sih pagi-pagi udah disini?" Tanya Sunoo ketus.

"Jemput kamu. Hari ini saya anter kamu ke sekolah." Jawab Sunghoon.

"Ih gausah! Bisa berabe kalo temen-temen gue tau, gue dianter sama om-om!" Tolak Sunoo.

"Muka saya gak setua itu buat dikira om-om, Kim Sunoo. Kamu aja yang berlebihan."

"Lo ngatain gue alay?"

"Kamu sendiri yang ngomong, ya. Tapi saya setuju."


Astaga. Ini masih pagi, dan mood Sunoo sudah rusak gara-gara Sunghoon. Apa tidak bisa setidaknya Sunoo sejenak melupakan masalah kemarin??

Dunia senang sekali ya bercanda dengannya.



"Ayo masuk. Keburu telat." Ajak Sunghoon sembari membukakan pintu mobilnya untuk Sunoo.

Anehnya, Sunoo menurut saja langsung masuk ke dalam dan terduduk manis di kursi samping kemudi. Sebuah keajaiban bagi Sunghoon melihat Sunoo menurut.

Sunghoon menutup pelan pintu mobilnya. Kemudian berjalan menuju bagian kemudi mobil.



"Disuruh om Jimin ya? Makanya lo mau jemput gue?" Tebak Sunoo setelah mobil Sunghoon mulai berjalan.

Sunghoon menoleh sekilas kearah Sunoo. "Enggak. Inisiatif aja. Saya denger dari abang kamu, kamu pagi ini berangkat sendiri." Jawabnya.

"Abang gue lo dengerin, om."

"Ya gapapa. Sekalian satu arah juga ke kantor saya."

Sunoo mencebik pelan. Ia kemudian memilih untuk fokus pada game di ponselnya. Karena suasana di mobil kembali hening setelah Sunghoon berucap tadi.





"Om. Kok lo ngebet banget pengen pegang perusahaan? Emang lo gamau ngerasain ramenya masa muda lo dulu gitu?" Tanya Sunoo. Tentu saja dengan mata yang masih fokus pada ponselnya.

"Saya kurang tertarik bersosialisasi." Jawab Sunghoon sekenanya.

"Pantes sih. Lo keliatan ansos- anjing mati gue, woy!"

Sunghoon berdecak pelan mendengar Sunoo mengumpat. "Mulutmu."

Sunoo menyimpan ponselnya di tas. Mengakhiri kegiatan bermain gamenya. Lantas menoleh kearah Sunghoon. "Apa? Risih ya lo denger gue ngomong kasar? Nah yaudah bagus! Bilang aja sama om Jimin kalo gue gak baik buat lo. Jadi perjodohannya batal." Sahutnya santai.

"Bisa aja. Tapi sayangnya, ayah kamu yang gabisa diajak negoisasi." Balas Sunghoon. Mobilnya sudah berhenti di dekat gerbang sekolah Sunoo.

"Ck! Lagian ngapain sih ayah gue temenan sama bokap lo?? Ah kesel banget gue." Keluh Sunoo kesal.

Sunghoon jelas tertawa. Pertanyaan Sunoo sangat aneh untuk dipertanyakan. Ditambah raut wajah kesal pemuda itu yang terlihat sangat menggemaskan.



"Sekolah kamu selesai jam berapa?" Tanya Sunghoon.

"Kenapa? Mau jemput? Gausah! Gue mau les." Tukas Sunoo sembari melepas seatbeltnya.

"Geer. Saya cuman tanya, bukan mau jemput."

"Bacot ah! Sana pergi! Jangan keluar mobil!" Peringat Sunoo lalu keluar dari mobilnya.

Baby I Love You •  Sunsun - On HoldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang