Chapter 10

8.5K 1K 150
                                    

"Sunghoon! Sunoo!! Mamah datengg yuhuuu."

Sunoo yang awalnya tengah duduk lesehan didepan pintu kamar tamu lantai bawah langsung berdiri tegak. Berlari sedikit cepat untuk menghampiri ibu mertuanya yang baru saja datang.

Seulgi yang melihat sosok Sunoo berlari kearahnya memekik gemas. Langsung menyambar kedua pipi gembil Sunoo untuk ia cubit.

"Adudududu ini menantunya mamah gemes bangettt. Gimana semalem? Lancar 'kan?" Tanyanya usil.

Sunoo yang hendak bertanya pasal kamar lain yang terkunci, malah mengernyitkan keningnya bingung mendapatkan pertanyaan dari Seulgi tadi.

"Lancar apanya, mah?" Tanya Sunoo.

Seulgi lagi-lagi mencubit dengan gemas pipi Sunoo.
"Pura-pura gatau. Ya itu.. malam pertama kamu sama Sunghoon lah." Jawabnya.

Sunoo tersedak oleh salivanya sendiri. Kemudian tertawa kikuk pada Seulgi yang menatapnya dengan tatapan usilnya.

"Hah..? Malam pertama.. haha.. haha.."

"Gimana? Lancar?"

"Astaga, Seulgi. Itu privasi mereka. Kamu harusnya gausah tanya." Irene yang baru saja masuk ke dalam rumah langsung menginterupsi keduanya.

Sunoo rasanya terselamatkan. Bisa di ceramahi habis-habisan jika Seulgi maupun Irene tahu, jika ia semalam saja sudah lebih dulu tidur bahkan sebelum sampai di apartment milik Sunghoon. Dan melewatkan malam pertama mereka tanpa melakukan hal itu.

"Mamah? Bunda? Kok dateng kesini gak ngabarin Sunghoon dulu?" Sunghoon menyahut dari arah tangga. Ia baru saja melihat lihat lebih dalam kamar utama dan ruang kerjanya.

Lalu merasa terganggu karena ada obrolan beberapa orang di lantai bawah. Maka dari itu, ia segera turun untuk mengetahui siapa orang-orang yang mengobrol itu.

"Mamah denger dari pak Taejin, kalo kamu sama Sunoo kesini. Yaudah mamah sama kak Irene juga kesini." Jawab Seulgi.

"Sekalian bantuin buat kalian beresin rumah." Timpal Irene.

Sunghoon tersenyum pada dua wanita itu.
"Mamah sama bunda gausah repot-repot gitu. Papah 'kan udah nyuruh beberapa pelayan buat nanti bantuin pindahan Sunghoon sama Sunoo." Ucapnya sungkan.

"Gapapa, Sunghoon. Gak repot kok. Malah, bunda takutnya anak bungsu bunda yang ngerepotin kamu." Ucap Irene sembari melirik Sunoo.

Yang dilirik hanya mendengus kecil.
"Apasih bunda?? Sunoo gak ngerepotin, kok. Iya 'kan om?"

Sunoo membesarkan matanya pada Sunghoon. Agar pria itu mengangguk dan menyetuju perkataannya.

"Tapi kamu emang ngerepotin, sih." Bisik Sunghoon.

Sunoo menatap tajam pada Sunghoon. "Iyain aja sih! Cepet!" Ucapnya galak.

Sunghoon mengangguk ringan. "Gak ngerepotin kok, bun." Ucapnya pada Irene.

"Bunda tau kamu di ancem Sunoo. Kalo dia nakal, marahin aja gapapa. Kamu berhak soalnya." Sahut Irene.

Sunoo lagi-lagi mendengus kecil. Bundanya mengapa jadi seperti ini? Padahal biasanya ia akan di manjakan oleh sang bunda. Tapi sekarang???

Pemuda manis itu kemudian beralih pada Seulgi. Kembali pada tujuan awalnya menghampiri kedua ibunya.

"Mamah. Kenapa kamar tamu semuanya di kunci?" Tanya Sunoo.

"Oh itu. Sengaja. Soalnya kata Yeonjun, kamu suka picik, sayang. Nanti bukannya sekamar sama Sunghoon, kamu malah tidur di kamar lain." Jawab Seulgi.

Ingatkan Sunoo untuk memberi pelajaran pada Yeonjun.

Baby I Love You •  Sunsun - On HoldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang