Chapter 23

8.8K 935 393
                                    

"Sebentar. Otak saya nge bug."

Sunghoon masih dalam rasa terkejut sekaligus bingungnya. Ia mengamati benda di tangannya selama beberapa saat.

"Sayang. Ini maksudnya.." Sunghoon menatap Sunoo dengan linglung. Rasanya kerja otaknya berjalan lambat karena hal ini.

Sunoo terkekeh pelan. Menganggukkan kepalanya, serta senyum manis yang terpatri di wajahnya.

Tangan Sunghoon rasanya bergetar ketika tatapannya kembali di arahkan pada benda di tangannya itu.

Sebuah test pack, dengan dua garis berwarna merah.

"Selamat hari ayah, buat ayah Sunghoon." Sahut Sunoo dengan sedikit malu malu. Memunculkan semburat merah tipis di kedua pipinya.

Sunghoon menatap haru pada test pack itu. Ia Lantas beralih menatap Sunoo, dengan tatapan yang mengguratkan bahwa ia tengah bahagia.

"Kamu hamil?? Beneran positif hamil??" Tanya Sunghoon. Masih setengah tak percaya dengan apa yang dihadapkan padanya saat ini.

Sunoo mengangguk dengan semangat. Tertawa kecil melihat reaksi Sunghoon.

Sunghoon langsung menarik tubuh Sunoo ke dalam dekapannya. Berkali-kali Sunghoon menggumamkan kata terima kasih pada Sunoo. Tak lupa memberikan banyak kecupan ringan pada puncak kepalanya.

Rasanya sungguh sebahagia itu, mengetahui jika mereka akan segera menjadi orang tua. Mengingat Sunghoon juga yang sudah mengidamkan seorang anak. Rasa bahagianya membuncah hingga ia ingin menangis.

"Jangan kenceng kenceng meluknya! Baby nya kegencet nanti!" Sunoo berseru kesal ketika Sunghoon semakin mengeratkan pelukannya. Membuatnya sedikit sesak.

Sunghoon langsung tersadar. Buru-buru ia melepaskan pelukannya pada Sunoo. Menatap si manis dengan raut khawatir.

"Maaf maaf. Gak sakit perut kamu? Baby gak kegencet 'kan?" Tanyanya panik sembari mengusap perut Sunoo.

"Enggak. Tapi kalo tadi pelukan lo gak dilepas, mungkin baby nya bakal kegencet." Kekeh Sunoo.

Sunghoon menghela nafasnya pelan. Kembali tersenyum setelah rasa paniknya menghilang. Ia mengusap lembut puncak kepala Sunoo.

"Tapi kok bisa? Maksud saya, om Jeonghan gak ada bilang juga kamu hamil. Tapi kenapa tiba-tiba kamu udah tes pake test pack?" Tanya Sunghoon.

"Jadi tadi pas di kampus gue mual mual 'kan? Nah sebelum lo dateng, gue coba aja ngecek pake test pack itu. Karena kata Kyungmin, bisa aja gue mual mual karena hamil."

Sunghoon dengan seksama mendengarkan penjelasan Sunoo. Tanpa berniat memotong ucapan si manis, pria itu hanya diam dengan tenang.

Tidak sepenuhnya diam sih. Tangannya sedaritadi bergerak mengusap lembut perut dibalik hoodie ungu itu.

"Trus yaudah deh Jungwon beliin gue test pack nya. Pas di cek, ternyata garis dua hehehe." Cengiran manis milik Sunoo mengakhiri sesi ceritanya.

"Jadi om Jeonghan kamu ajak kompromi buat bohongin saya?" Tanya Sunghoon. Sedikit kesal. Karena ia tentu saja tak terima dibohongi seperti ini.

Rasanya seperti sudah dibawa terbang jauh ketika melihat Sunoo menunjukkan tanda tanda kehamilan karena rasa mualnya, tapi tiba-tiba dihempaskan karena ternyata si manis mual akibat asam lambungnya naik.

Lalu sekarang? Sudah kecewa dengan soal asam lambung, Sunghoon dibawa kembali terbang karena Sunoo benar-benar positif hamil.

Sunoo terkekeh pelan, dan mengangguk. Membenarkan tuduhan Sunghoon tentang ia yang mengajak dokter Yoon untuk membohongi-- yang sebenarnya menjahili Sunghoon.

Baby I Love You •  Sunsun - On HoldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang