"Om. Om Sunghoon. Banguunn ihhhh."
Sunghoon menggeliat kecil ketika merasakan tubuhnya yang di guncangkan. Matanya mengerjap pelan untuk mengumpulkan kesadarannya.
"Omm bangunnn."
Suara yang sama itu kembali merengek. Sunghoon akhirnya bangun dari tidurnya. Menyadarkan tubuhnya pada kepala ranjang, lantas menatap Sunoo yang duduk di sampingnya.
"Kenapa, sayang?" Tanya Sunghoon. Matanya masih mengerjap pelan untuk mengumpulkan kesadarannya yang hanya setengah itu.
Belum lagi kepalanya yang pusing karena harus tiba-tiba terbangun dari tidurnya.
"Mau semangka, om."
Kesadaran Sunghoon total terkumpul. Ia membulatkan matanya terkejut ketika menatap Sunoo yang tengah menatapnya dengan senang.
"Semangka?? Di tengah malem gini??" Tanya Sunghoon.
Sunoo mengangguk dengan semangat.
"Iyaa. Semangka yang warnanya kuning itu enak deh kayaknya." Jawabnya sembari membayangkan objek yang tadi di bicarakannya.Buah semangka yang dagingnya berwarna kuning.
"Sayang?? Cari semangka yang biasa aja belum tentu dapet di jam segini. Apalagi yang kuning." Sahut Sunghoon.
Sunoo mencebikan bibirnya pelan.
"Ya pokoknya harus dapet! Gue mau itu!" Ucapnya."Kenapa sih?? Kayak orang ngidam aja--- KAMU HAMIL!?!??"
Sebuah pukulan keras langsung menghantam lengan Sunghoon.
Sunoo menatap kesal pada suaminya yang berteriak tadi.
"Emang kalo mau sesuatu itu tandanya hamil?!? Ngidam juga bukan cuman buat orang hamil aja!" Sungutnya kesal.
Sunghoon mengusapi lengannya yang dipukul Sunoo. Pukulannya benar-benar bukan main.
"Ya habisnya kamu aneh. Minta semangka di tengah malem gini. Mau cari dimana? Mana ada yang jualan buah masih buka tengah malem gini." Sahut Sunghoon.
"Ya dimana aja. Pokoknya gue mau semangka. Yang kuning!" Balas Sunoo tak acuh dengan keluhan Sunghoon.
Sunghoon menghela nafasnya berat. Menatap memelas pada si manis di sampingnya itu.
"Besok aja ya? Saya beliin 10 kilo." Ucapnya bernegoisasi.
"Sekarang! Gue maunya sekarang!" Seru Sunoo menolak.
"Tapi jam segini mana ada sih yang jualan buah, sayang." Keluh Sunghoon.
Sunoo menyilangkan kedua tangannya di depan dada. Bersandar di kepala ranjang dengan tatapan yang ditujukan lurus kedepan.
Merajuk.
"Usaha dong, om. Itung itung latihan 'kan." Sahut Sunoo.
"Latihan apa?" Tanya Sunghoon dengan alis mengernyit.
"Kalo gue ngidam pas hamil nanti."
Sunghoon terkekeh pelan mendengar suara Sunoo yang mencicit itu. Semburat merah muncul di kedua pipi Sunoo. Meski keadaan kamarnya yang gelap dan hanya diterangi lampu tidur, Sunghoon bisa dengan jelas melihat rona merah itu.
Pria itu kemudian menyingkap selimut yang menutupi tubuhnya. Meraih kunci mobil yang tersimpan diatas nakas samping tempat tidur.
"Iyaa saya cariin deh semangkanya. Itung itung latihan jadi ayah siaga." Sahut Sunghoon sembari terkekeh.
Sunoo berdecih pelan. Senyumnya dengan malu malu merekah mendengar ucapan Sunghoon. Perutnya bahkan terasa geli seperti dikelitiki oleh ribuan kupu-kupu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby I Love You • Sunsun - On Hold
FanfictionUcapan adalah doa bukan? Dan Sunoo menyesali ia baru percaya ungkapan itu benar-benar ada. ⚠️ bxb! ⚠️ Harsh word ⚠️ mpreg! ⚠️ Not for homophobic