"Sedap banget kayak kecap. Tidur pelukan begitu. Sialan gue iri."
Ryujin bergumam dengan ringisan pelannya, ketika melihat sepasang manusia yang tengah tertidur dengan saling memeluk.
Terlihat sangat nyaman. Hingga benar-benar tak terusik oleh sinar matahari yang perlahan muncul dari celah tirai jendela kamar mereka.
"Knock knock! Udah pagi nih. Apa gamau bangun lo berdua." Seru Ryujin. Masih berada di ambang pintu kamar utama kediaman Sunghoon dan Sunoo.
Ia tak berani masuk. Bisa habis terkena tatapan mematikan dari si pemilik rumah.
Tak ada gubrisan dari seruan Ryujin yang bermaksud membangunkan mereka tadi. Kedua orang itu masih betah bergelung dengan selimut dan berada tetap pada posisi saling memeluk.
Gadis itu ingin berteriak. Jika saja tak ingat tata krama yang selalu diajarkan orang tuanya.
"Ya Tuhan kenapa nasib gue harus ngeliat yang beginian.." Lirih Ryujin.
"Sabar, Ryu. Orang sabar jodohnya Mark Tuan. Sabarrrr."
Ah omong-omong, Ryujin menginap di rumah Sunghoon dan Sunoo. Makanya ia sepagi ini bisa melihat pemandangan romantis dari pasangan baru itu.
Kamarnya?
Ryujin nekat mendobrak kamar tamu yang masih terkunci. Urusan kena omelan, adalah nomor terakhir. Yang terpenting ia bisa tertidur dengan nyaman.
"Tuan Park, Nyonya Park. Sudah pagi. Apa kalian tidak mau bangun?" Ryujin menirukan cara membangunkan yang digunakan oleh maid yang berada di rumahnya.
Dan entah memang keberuntungannya, atau memang Sunghoon dan Sunoo yang menyebalkan.
Kedua manusia itu terusik tidurnya. Mulai menggeliat untuk mengumpulkan kesadaran mereka. Seolah benar-benar mendengarkan panggilan Ryujin.
"Kak Ryu? Lo ngapain?" Sunghoon yang pertama menyadari keberadaan Ryujin. Menatap si gadis berambut sebahu itu yang tengah berdiri di ambang pintu kamarnya dengan wajah yang terlihat kecut.
"Hah? Ryu siapa?" Sunoo masih setengah sadar, mendengar ucapan Sunghoon tentu saja bingung. Matanya yang belum sepenuhnya terbuka itu melirik kearah pintu kamar.
"Huh? Lo siapa?"
Ryujin tersenyum kecut kearah pasangan itu. Menampilkan wajah datarnya.
"Gue maid kalian. Lagi membangunkan majikannya." Ucapnya dengan sopan."Puas lo, njing?! Pasangan gaada akhlak!" Sungut Ryujin lalu berjalan pergi dari kamar utama.
Sunghoon mengusap pelan wajahnya. Menatap sosok manis yang masih berada dalam dekapannya. Seulas senyum tipis namun begitu manis langsung merekah dari ranum Sunghoon.
"Pagi. Gimana tidurnya di pelukan saya? Nyenyak?" Tanya Sunghoon usil.
Sunoo menggeliat kecil dalam dekapan itu. Mendongak sedikit, dan menemukan wajah Sunghoon yang begitu dekat dengan wajahnya.
Matanya mengerjap-ngerjap pelan. Pupilnya sedang menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalamnya.
Sangat menggemaskan dengan wajah yang setengah sadar itu.Dan karena kepalang gemas, Sunghoon mendaratkan bibirnya diatas bibir Sunoo. Hanya menempel selama beberapa detik. Lalu dijauhkan kembali.
Kesadaran Sunoo terkumpul sepenuhnya. Ia menatap sepasang manik hitam cerah yang tengah menatapnya dengan penuh kelembutan.
"Lo ngapain, om?" Tanya Sunoo dengan pelan.
Alis Sunghoon terangkat sebelah.
"Morning kiss." Jawabnya santai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby I Love You • Sunsun - On Hold
FanfictionUcapan adalah doa bukan? Dan Sunoo menyesali ia baru percaya ungkapan itu benar-benar ada. ⚠️ bxb! ⚠️ Harsh word ⚠️ mpreg! ⚠️ Not for homophobic