Chapter 22

8.2K 966 334
                                    

Sunoo menghela nafasnya pelan melihat Sunghoon yang sedaritadi hanya diam setelah keduanya selesai menebus resep obat untuknya. Bahkan ketika sampai di rumah pun, pria itu terlihat hanya diam tanpa banyak bicara.

"Om? Lo kenapa??" Sunoo akhirnya bertanya pada Sunghoon. Lelah melihat pria itu tiba-tiba terdiam tanpa alasan.

Sunghoon menolehkan kepalanya pada Sunoo setelah melepaskan jasnya.
"Kenapa apanya?"

Pertanyaan Sunghoon tadi malah membuat Sunoo kesal. Ia mendudukan dirinya di samping Sunghoon yang sudah terlebih dahulu duduk di sofa begitu keduanya sampai di rumah.

"Nih! Muka lo datar begini. Jelek!" Sungut Sunoo sembari menunjuk wajah datar Sunghoon.

"Muka saya emang begini dari lahir." Sahut Sunghoon jengah.

"Yaiya sih. Tapi 'kan biasanya juga gak begini! Apasih jelek! Senyum coba."

"Gabisa. Lagi gamau senyum."




Sunoo menatap jengah mendengar alasan yang dilontarkan Sunghoon. Ia kemudian beringsut mendekati pria itu. Memeluk tubuhnya dari samping, dan menyadarkan kepalanya pada dada bidang Sunghoon.

"Lo kecewa ya karena om Jeonghan tadi gabilang kalo gue mual mual karena hamil?" Tanya Sunoo pelan.

Sunghoon menundukkan kepalanya untuk melihat Sunoo yang tengah bersandar nyaman padanya.

"Enggak. Kenapa kamu mikir gitu?" Sunghoon berbalik tanya. Membuat Sunoo mendongakkan kepalanya.

"Lo diem terus dari pas beres pemeriksaan gue. Terus muka lo datar banget sekarang. Beda sama tadi, keliatan seneng banget pas mau ke dokter." Jawab Sunoo.

"Trus ini. Lo gak bales pelukan gue. Biasanya juga selalu lo yang nempelin gue." Keluhnya kemudian.

Sunghoon tersenyum kecil mendengar keluhan itu. Tangannya kemudian bergerak untuk membalas pelukan Sunoo seperti yang diinginkan si manis.

"Jujur sih iya. Sedikit kecewa denger kamu ternyata enggak hamil." Ucapnya dengan menumpukan dagu diatas kepala Sunoo.

Sunoo semakin menyamakan dirinya dalam dekapan Sunghoon.

"Maaf." Cicitnya pelan.

Suara pelan itu membuat Sunghoon tak tega. Ia beralih untuk menangkup kedua sisi wajah Sunoo. Mengarahkannya agar menatap padanya.

"Jangan minta maaf. Bukan salah kamu juga. Saya aja terlalu gak sabaran." Ucap Sunghoon. Mengecup lembut ranum cherry milik si manisnya itu.

Sunoo mengangguk pelan. Kembali menyandarkan kepalanya di dada Sunghoon. Begitupun Sunghoon yang menumpukan dagu di atas kepala Sunoo.

"Om Sunghoon! Om Sunghoon!"

Suara derap langkah kaki yang berlarian itu mengalihkan atensi Sunghoon dan Sunoo.

Seojun dengan sesuatu yang dipegangnya, tengah berlari dari arah kamar tamu menuju mereka. Kemudian dengan polosnya langsung menyempil diantara Sunghoon dan Sunoo.

Membuat pelukan keduanya terpaksa terlepas.

Sunoo dibuat mencebik kesal karena hal itu. Padahal tadi ia tengah nyaman bersandar pada Sunghoon. Tapi bisa-bisanya anak kecil itu mengganggunya.

"Kenapa, Seojun?" Tanya Sunghoon.

"Jadi tadi Seojun nonton di tv. Kalo hari ini hari ayah, ya?"

Sunghoon melirik kearah Sunoo. Seolah bertanya pada pemuda itu perihal yang ditanyakan Seojun.

Sunoo hanya mengangkat kedua bahunya. Ya karena memang ia pun tak tahu menahu soal itu. Untuk tanggal hari ini saja ia tak tahu tanggal berapa.

Baby I Love You •  Sunsun - On HoldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang