Chapter 14

7.6K 994 337
                                    

Sunoo mendengus kecil melihat pemandangan dihadapannya.

Kulkas yang hanya dipenuhi bahan masakan. Padahal ia ingat dengan jelas, ada beberapa makanan ringan beserta minuman yang ia simpan disana.

Tapi sekarang tak tersisa satupun. Bahkan stok eskrimnya pun tak ada.

"Ish! Masa gue harus makan ini wortel mentah?? Emang gue siluman kelinci apa??" Sungutnya dengan menatap malas pada sebuah wortel di tangannya. Yang detik berikutnya langsung ia banting pelan kedalam kulkas.








"Saya pulang."

Sunoo tersenyum cerah mendengar suara Sunghoon. Akhirnya. Ia bisa meminta untuk persediaan cemilannya diisi ulang oleh suaminya itu.

Pemuda itu berlari kecil untuk menghampiri Sunghoon yang pasti tengah duduk di ruang tengah sembari melepas penat setelah bekerja seharian.

"Akhirnya pulang..."

Tapi ucapannya langsung terhenti. Raut wajahnya mengkerut heran mendapati ternyata Sunghoon tak sendiri saat masuk kedalam rumah.

Melainkan bersama dengan sosok anak kecil berpipi bulat persis seperti miliknya.

Tapi lebih bulat milik anak itu. Sunoo membatin.

"Om. Ini anak siapa?" Tanya Sunoo sembari melirik tubuh mungil yang tangannya sedang digandeng Sunghoon.

Sunghoon melirik sekilas anak itu, kemudian beralih pada Sunoo.

"Ini Park Seojun. Di-"

"OH MY GOD! Jangan bilang.. kalo dia.."

Sunoo lebih dulu menyela ucapan Sunghoon dengan pekikan yang dibumbui sangat dramatis olehnya. Menatap sedih pada Sunghoon dan juga sosok anak kecil yang bernama Seojun itu.

"What the.. Om! Demi Tuhan lo jahat banget!" Pekik Sunoo.

Sunghoon mengerutkan keningnya heran melihat sikap Sunoo yang satu itu.

"Apa? Kamu ini kenapa sih?" Tanyanya heran.

"Lo kenapa gak bilang kalo lo udah punya anak?! Bocah ini anak lo, 'kan?! Dan.. kenapa lo nikahin gue?! Lo gak tanggung jawab sama ibunya, trus malah nikahin gue?!" Sunoo lagi-lagi memekik keras dengan dramatis. Menatap sendu pada Seojun yang tengah menatapnya polos.

Sunghoon membulatkan matanya mendengar pernyataan Sunoo tadi. Ia lantas menggeleng ribut pada si manis.

"Enggak. Astaga. Seojun bukan-"

"Stop!" Sunoo menyahut. Lagi-lagi menyela Sunghoon.

Pemuda manis itu menatap tajam pada Sunghoon dengan perasaan yang menggebu-gebu menahan amarah.

"Gue bakal bilang ke bunda sama ayah. Kalo perlu mamah sama papah juga harus tau soal ini." Ucap Sunoo.

"Gue mau pisah sama lo!" Teriaknya kemudian dan langsung berjalan cepat keluar rumah.

Sunghoon yang masih mencerna semua ucapan dan sikap Sunoo tadi hanya bisa memandang aneh pada Sunoo. Tanpa berniat mengejar atau mengeluarkan sepatah katapun.

"Eum.. Om Cunghoon." Seojun kemudian bersuara setelah sedaritadi hanya diam sembari menyaksikan Sunoo yang sangat dramatis tadi.

Sunghoon menolehkan kepalanya pada Seojun.
"Kenapa?"

"Olang yang tadi kenapa? Kok malah malah?" Tanya Seojun dengan polosnya.

Sunghoon bergedik pelan sembari menunjukkan cengiran canggungnya.
"Om juga gatau. Tapi emang kadang-kadang, dia itu dramatis banget orangnya." Jelasnya sambil terkekeh.

Baby I Love You •  Sunsun - On HoldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang