Chapter 18

8.3K 962 360
                                    

Sepasang mata Sunghoon yang semula tertutup rapat sontak terbuka ketika tangannya tak merasakan sesuatu di sampingnya. Ia menolehkan kepalanya ke sisi kirinya. Dan benar saja, tempat itu kosong.

Pria itu lantas terduduk dari posisi berbaringnya. Mengumpulkan kesadarannya yang hanya setengah, sembari mengusak kasar rambutnya.

"Sayang? Kamu di kamar mandi?"

Tak ada sahutan setelah 20 detik Sunghoon berbicara tadi. Ia melirik jam di atas nakas. Pukul 5 pagi. Dan Sunoo sudah tak ada di kasur.

Padahal biasanya jika libur seperti ini, sebelum jam 10 si manisnya itu tak akan beranjak dari kasur.

Sunghoon kemudian menyingkap selimutnya setelah kesadarannya terkumpul. Berjalan keluar dari kamar untuk mencari keberadaan Sunoo yang sepagi ini sudah tak ada di sampingnya.

Langkah Sunghoon berhenti tepat di anak tangga terakhir, begitu matanya menangkap sosok Sunoo tengah berada di ruang tengah.

Lengkap dengan sebuah sapu dan sebuah kain lap yang di sampirkan di pundaknya.

Dengan bibir yang bergerak menyenandungkan sebuah irama, si manis tengah menyapu seluruh sudut ruang tengah.

Sunghoon terperangah melihatnya.

Sunoo? Melakukan hal itu?

"Lo ngeri sendiri ya liat Sunoo bebersih gitu?"

Sunghoon mengalihkan atensinya dari Sunoo. Menatap Ryujin yang sudah ada saja di sampingnya. Sembari memperhatikan Sunoo yang masih asik dengan dunia bersih-bersihnya.

"Itu beneran Sunoo? Kok tumben.." Atensi Sunghoon kembali teralih pada Sunoo.

Ryujin tertawa kecil. "Aneh 'kan?? Gue aja kaget pas keluar kamar liat si Sunoo lagi nyapu. Etdah. Kemaren kemaren disuruh nyapu bekas remahan ciki si Seojun aja kagak mau." Ucapnya.

Sunghoon mengangguk ringan. Memang benar. Sunoo itu paling anti jika harus memegang alat-alat kebersihan. Bahkan sedari awal menikah saja, pemuda manis itu tak pernah menyentuhnya.

Irene yang paham dengan tabiat sang anak, dan juga Seulgi yang memahami Sunoo, akhirnya menyewakan saja jasa panggilan pembantu rumah tangga untuk mengurus segala urusan kebersihan di rumah itu.

Untuk urusan memasak, ada Ryujin.

Beruntung memang Sunoo.

"Om Sunghoon!!"

Sunoo berlari kecil kearah Sunghoon dan Ryujin yang berdiri di tangga.

"Pagi!!!" Sapanya dengan riang.

Sunghoon yang masih terkejut tadi buru-buru mengubah ekspresinya. Merekahkan senyum simpul namun sangat manis. Tangannya pun terulur mengusak rambut Sunoo.

"Pagi. Rajin banget jam segini udah bangun terus beres beres?" Ucapnya heran.

Sunoo menunjukkan cengirannya. "Gatau sih. Pengen aja gue beres beres rumah." Balasnya.

"Kepala lo gak kepentok sesuatu atau apa gitu, Sun? Kok agak aneh lo hari ini." Sahut Ryujin.

"Kepala gue kalo kepentok benjol, kak. Bukan jadi aneh guenya." Cebik Sunoo.

"Eh, btw! Mau sarapan sekarang?? Gue siapin ya??" Sunoo bertanya dengn antusias. Menatap kedua orang dihadapannya dengan mata berbinar.

"Gue gatau lo kepentok apaan sumpah sampe jadi rajin gini. TAPI INI MASIH JAM SETENGAH 6 YA, SUNOO." Seru Ryujin frustasi.

"Ihhh emang kenapa?? Ada larangan gaboleh sarapan jam setengah 6???" Protes Sunoo.

Ryujin mengangkat tangannya. Menyerah dengan tingkah aneh Sunoo. Wanita itu pun akhirnya berjalan pergi menuju kamarnya. Daripada ia bertambah frustasi karena Sunoo.

Baby I Love You •  Sunsun - On HoldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang